Resain

5 0 0
                                    

Sekali lagi ,orang tuanya bertanya keseriusan Tiara.Entah kenapa setelah acara Tante,semua orang seperti memaksanya untuk segera menikah.
"Pak...Buk....Usiaku baru 21 tahun...Tiara belum ke arah sana...kenapa semua orang seperti memaksa....ada apa sebenarnya ?"
"Kamu masih menunggunya kan...?"
Ibu melihatnya penuh harap ,berharap Tiara menggelengkan kepalanya.
Tiara hanya menunduk,aku sudah melupakannya bahwa dia ada ....tapi entahlah aku tak bisa memikirkan orang lain selain dia....apa itu artinya?
"Diammu ...kami tahu dan itu yang buat kami takut,di desa sudah ramai di bicarakan...perawan Bapak gak laku ."Astagfirullah apakah itu yang membuat mereka memaksaku?
"Tapi Pak...bukan begitu...apa Bapak senang kalau Tiara menikah sekarang?"
"Ya...temanmu semua sudah punya anak,kami juga segera pengin nimang cucu!"Ibu terlihat cemas.
"Tiara gak bisa ....maaf!"Dengan wajah sedih Tiara memegang tangan keduanya.
"Gilang ...benar benar sama kamu Raa...coba pikirkan lagi!"Sekali lagi ...Ibu memintanya.
Tiara diam dan pergi meninggalkan mereka,di dalam kamar tangisnya pecah...kenapa mereka semua memaksa...Tante ,Paklik...Budhenya ...semua kompak ....Raa...pikir lagi ,buka hatimu...lihat kurang apa...banyak kasih sayang yang kau dapat ...Tiara menutup kedua telinganya,sesak dadanya,panas matanya tak tertahan....kali ini Tiara benar benar sedih.

"Niaaa....gimana semua lancar?"hari pertama kerjanya setelah seminggu Tiara berkutat di rumah Tantenya.
"Alhamdulillah...tapi sepi Raa...gak ada kamu,syukurlah kamu sudah masuk!"
"Hmmm...masak sih!"Itu harapanku Ni...kamu harus terbiasa tanpa aku.
"Oh...ya ,gimana dengan Mas ?"Pagi ini Tiara berangkat kerja dari rumah Tantenya ,dengan di antar Omnya.
"Kamu gak ke rumah dulu?"Nia balik bertanya.
Tiara menggeleng ,tekadnya semakin kuat ...dia harus segera resain ,agar jauh dari keluarga yang sudah berbaik hati padanya ,dia tidak ingin menambah berat hatinya,semakin lama semakin mereka menyayanginya...Tiara tak bisa membalasnya.
"Astagfirullah....Raa...kamu kenapa?"Nia mengusap pipinya yang basah oleh air mata.
"Gak papa...sepertinya tadi kelilipan,naik motornya ngebut."Tiara segera mengusap pipinya.
"Hai Raa...Assalamualaikum...pakabar?"suara Gilang membuat hati Tiara berdebar....debaran ketakutan.
"Alhamdulillah....Wa alaikumsalam Mas....tumben pagi banget....jam berapa nih?"Tiara terkejut tiba tiba Gilang ada di sampingnya,dia tak ingin terlihat sedih di depannya.
"Gimana di rumah Mas?Asifa sehat kan...Bapak Ibu?"Tiara pun ingin tahu keadaan mereka,ah...aku pun sudah terbiasa melihat mereka ,rindu inipun ada untuk mereka.
"Hmmm...kangen ya...kamu sih gak datang sama sekali ,Asifa aman kok,aku dah terbiasa dengan kegiatannya....Ayah dan Mami juga sehat."Alhamdulillah...apa begini rasa rindu itu ?
"Oh ya Raa...nanti ikut aku ya!"Gilang melihat ke arahnya.
"Ke mana tuh?"
"Ada deh!"
"Sama Nia ya Mas?"Nia menoleh ke arahnya,Tiara menganggukkan kepalanya.
"Boleh...gak masalah!"

Setelah sholat ,ada seorang lelaki mencarinya ,Tiara harus pulang ...Tantenya masuk rumah sakit ,pingsan!
"Astagfirullah....tadi pagi tidak apa apa...di mana sekarang ?"jawabnya cemas.
"Di rumah sakit PHC...ayo aku antar !"jawab lelaki itu,aku seperti pernah ketemu tetangga sebelah rumah Tante ,Ramdan.
"Tunggu sebentar!"Tiara mencari keberadaan Gilang dan yang lain,tapi di mana mereka atau sedang menunggu ...karena janji keluar sama Nia....Tiara bergegas ke arah ruang Pak Andik.Di ketuk pintunya dengan setengah tergesa ,tak ada jawaban....di buka perlahan ....kosong...ah ke mana semuanya...tapi biarlah aku tulis note di mejanya Bapak....Mohon maaf Pak....saya harus pulang ,Tante di rumah sakit sekarang...terima kasih banyak.

Sampai di rumah sakit ,Tiara merangsek ke IGD...di sana sudah ada Omnya.
"Gimana Om....Tante kenapa?Tadi pagi baik baik saja kan!"
"Belum tahu Raa...semoga semua baik baik saja ,tolong jemput ponakanmu ya...waktunya pulang nih...kunci motornya ...hati hati..."
"Tapiii...Om..."
"Ajak ke sini ...berangkatlah!"wajahnya berusaha tetap tenang ,melihat istrinya pingsan ...tetap saja Om kawatir meski tetap berusaha kuat.
Ya Allah,sembuhkan Tante...agar kembali ke rumah lagi....Aamiin.

Kabar gembira ,Tante hamil....buruknya kandunganya sangat lemah ,jadi harus bed rest ...tak boleh aktifitas berat ...meskipun itu hanya aktifitas rumah tangga.Agar bayinya bisa selamat,Tante harus patuhi anjuran dokter.
"Tiara yang akan jaga Tante!"Inilah jalan Allah untukku agar bisa lepas dari mereka dengan alasan tepat.
"Gak usah Raa...biar nanti Om carikan orang agar ngurus rumah,kamu kerja ajaa!"
"Tidak ...saya resain aja Om,Tante lebih butuh saya!"jawabnya tegas.
"Raa...kamu...."Tante tidak setuju,ponakannya sudah dapat kerjaan yang bisa membantu keluarga kalau dia menjaganya bagaimana dia bisa membantu keluarganya?
Tiara pamit kepada mereka ,di rumahnya ...di packing semua barangnya ...meski sedih hatinya hampir 3 tahun waktu yang cukup lama di jalani di rumah ini penuh dengan tantangan ,dan akhirnya kasih sayang keluarga ini tertumpah sepenuhnya ...tapi hari ini Tiara harus pergi.
"Mbak...gak boleh pergi...hiks...hiks....hiks....gak boleh...!"Asifa histeris tangan Tiara di pegang dengan erat.
"Raa...kamu boleh jaga Tante ...tapi setelah pulih kembalilah...Ibu mohon Raa...kami sudah terlanjur sayang padamu...Ibu mohon Raa...jangan pindah ya...biar saja semua barangmu di sini ...itu kamarmu,kembalilah!"Ibupun menangis...Ya Allah kuatkan hati hamba.
"Sifa sayang...Mbak ada di rumah Tante...Mbak mau punya adik kecil,adik kecilnya masih di perut tapi sedang lemah ,kedinginan ...jadi Mbak harus menjaganya ...ingat kan kalau Asifa dingin ...malam malam...gimana rasanya?"Tiara memandang ke arahnya,di usap gadis cilik itu penuh rasa sayang.Di ucapkan kata per kata dengan pasti ,Asifa akhirnya mengangguk ....tetap sambil menangis,Gilang di balik pintu hanya bisa melihatnya ...dadanya sesak,apa benar kamu akan meninggalkan aku sendiri Raa?

Pak Andik tidak bisa menahanya,semua berusaha menahannya tapi Tiara tak bergeming tetap pada pendiriannya,untuk mengurangi rasa sedih mereka,Tiara meninggalkan tas yang berisi pakaianya.....agar mereka sedikit lega dan punya harapan Tiara mau kembali.
"Saya pamit Pak,Buk...Sifa sayang....oh ya Mas di mana ?"Aku di sini Raa...aku gak ingin ketemu kamu ,aku gak kuat melihatmu pergi ...lebih baik kau tidak pamit padaku....pergilah tapi segeralah kembali adikku!
"Tadi ada....sudahlah....Tantemu sudah menunggumu,semoga lekas sehat,pintu rumah ini luas terbuka untukmu Raa...ati ati...sewaktu waktu kamu ingin kembali ,kembalilah kami sangat senang."Tiara berusaha menahan tangisnya ,namun apa daya Ibu dan Asifa yang menangisinya membuat matanya panas.
"Sudah Bu...Asifa ...biar Mbak pergi dulu... Adik bayinya lebih butuh Mbak Tiara....biar di antar sopir Raa!"
"Maaf saya bawa motor tadi Pak...Buk...saya pamit ,maaf ya ...makasih atas semuanya ...maafkan Tiara."Asifa terus memegang tangannya,sampai di gerbang depan ...Gilang menatapnya dari balik kaca jendela...Raa....jangan pergi !
Pak Andik memberikan sesuatu padanya,Tiara berusaha menolaknya ...tapi Pak Andik gak peduli di masukkan amplop warna coklat ke dalam tas Tiara.Jaga keluarga ini Ya Allah ,jaga mereka....terutama Mas Gilang ...kuatkan hatinya yang dulu rapuh.

Keluarga Pak Andik datang ke rumah Tante untuk melihat keadaannya pasca dari rumah sakit,Om menyediakan tempat tidur di ruamg tengah agar istrinya tidak kesepian...karena benar benar harus di jaga agar janin yang ada di rahimnya bisa selamat.
"Terima kasih atas datangnya...."
"Lekas sehat...ikuti anjuran dokter aja...semoga bayinya sehat ibunya juga sehat!"Ibu Sima memegang lembut tangan Tante.
"Ada Tiara yang telaten ngurus Tantenya....Alhamdulillah...maaf kalau Tiara harus berhenti dari kerjanya."Om merasa bersalah.
Kedua keluarga terlibat perbincangan yang hangat....Tiara sengaja menghindari Gilang ,yang diam melihatnya...Raa....aku tahu kamu sengaja menjauhiku .

Gilang pura pura ingin ke kamar kecil ,untuk bisa berbincang dengan Tiara.Benar saja Tiara sedang duduk di ruang belakang sambil menata makanan .Dia tidak menyadari Gilang melihatnya sedari tadi.Tiara berdiri hendak keluar membawa makanan yang baru di tatanya.
"Mas...!"Tiara terkejut melihatnya duduk di kursi depannya.
"Pakabar adikku?"jawab Gilang tersenyum,ini yang kamu mau dariku kan Raa...meski berat aku akan berusaha merubah rasaku...agar kamu mau kembali .
"Dari kapan di situ?"Tiara tidak melihat kedatangannya.
"Di tanya malah ganti nanya...dari tadi ...kamu asik ...jadi aku tunggu aja!"
"Maaf Mas...saya antar ini ke depan!"
Gilang mengangguk dan mengekor .
Ah...gagal usahaku kali ini! Batin Tiara.

Setelah menaruh makanan di meja tamu ,Tiara berjalan keluar ijin pada mereka yang sedang asik berbincang.
Duduk di teras depan...melihat lalu lalang anak yang sedang bermain di depan rumahnya termasuk adik ponakannya.
"Raaa...kamu kenapa gak nunggu aku?"
"Mas ke mana?Harusnya kan jam segitu ada di rumah kan?"Tiara tahu dia ada di rumah waktu itu,karena Tiara melihat bayangannya di balik pintu.
"Maaf...!"Gilang terlihat sedih.
"Saya yang minta maaf ,karena ndadak ...pas hari itu saya udah nyari Mas tapi entahlah semua orang ngilang sepertinya....atau Mas lagi bareng Nia?"
"Gak .....aku lagi telpon di depan."
"Gimana Mas...Nia ,baik kan....sampaikan maafku ya!"
"Males...ketemu aja sendiri!"
"Ya udah kalau gak mau ...gak papa gak maksa kok,"Tiara tersenyum.
"Titip pesen aku di rumah Tante ,biar ke sini ya Mas!"
"Katanya gak maksa....ha ha ha!"Gilang tertawa tahu Tiara cari cara lain untuk minta tolong padanya.
"Hmmm...katanya kakak yang baik ,...di mintai tolong gitu aja gak mau ...apaan!"
"Siap Dik....di sampaikan...aku yang antar ke sini...boleh kan?"
"Sangattt bolehhh!"Tiara semangat ,itu artinya Gilang bisa sering bersamanya ....semoga Nia punya perasan padanya dan bisa ambil hatimu Mas.
"Masih pendiem gak Mas?"
"Siapa?"
"Nia lah....siapa lagi!"
"Ketularan kamu Raa...banyak omong ...tanya nelulu kerjanya,"Gilang mengingat wajahnya sekilas .
"Jaga dia untukku ya Mas...dia gadis baik ....oh ya.....kalau Asifa butuh belajar bisa anter ke sini,aku bisa bantu kalau Mas gak keberatan anter sih!"
"Yakin kamu?"
"Yakinlah...tapi Nia yang anter ya....Nia sebagai gantiku...nanti kalau sudah terbiasa ,biar Nia yang ngajarin Asifa ....gimana?"Cepat Gilang mengangguk ,meski begitu gak apa apa ,yang penting masih bisa lihat kamu dalam keadaan yang baik Raa...tidak masalah,aku akan berusaha jadi kakak untukmu ...aku janji Raa....mulai sekarang kamu adalah adikku ,yang ku jaga sebaik mungkin kalau perlu aku carikan jodoh sekalian untukmu .

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang