Sepanjang perjalanan ,Tiara lebih banyak mendengarkan Noni dan Dimas yang asyik bercerita ,angannya entah ke mana ,tanpa arah ....memikirkan Bapak Ibu di kampung ,adik adiknya rasa rindunya seketika muncul ,ketika bayangan H lewat begitu saja ,Tiara tiba tiba ingin pulang .
"Ayo turun Mbak...dah sampai...dari tadi diem aja ,lagi kangen ya?"Tiara setengah terkejut ,dia hanya bisa tersenyum melihat para penumpang turun dengan membawa barang bawaannya.
"Tii...tolong bantu aku ya?"Tiara mengangguk ,dia ingat Dimas sudah memintanya tadi .
Berjalan beriringan membuat hati Tiara semakin tak karuan ,dia semakin teringat H...Ya Allah kenapa denganku ,aku sudah berusaha ikhlaskan,dia sedang menata masa depannya asal dia bahagia dan sukses meraihnya aku terima dengan ikhlas ,tapi kenapa seperti ini rasaku,ingin rasanya teriak dengan keras .
"Tiii....kamu kenapa ,kamu ada masalah ,diem aja.Kita ke sini untuk refreskan pikiran...buat hepi ,katakan padaku mungkin aku bisa bantu ?"Dimas melihat Tiara dengan cemas,dari tadi dia memang memperhatikannya seperti ada yang di pikirkan.
"Gak ...ayo di taruh mana nih?"elak Tiara,sambil memghela nafasnya yang terasa berat.
"Itu di sana ...Tiii...boleh minta waktumu sebentar ,setelah selesai acara ?"Tiara mengnggukkan kepala ,tanpa berpikir lama.
Dimas tersenyum ."Dim....selamat ya ,semua lancar!Gimana dah bilang belum sama Tiara ?"
"Belum ada waktu yang tepat Mas....nanti setelah sholat kan acaranya bebas tapi hari ini dia terlihat diem banget ,ada masalah sepertinya."
"Lagi kangen...dah... ah...itu tantangan untukmu,mumpung ada kesempatan ,tapi ingat jaga dia ...awas kalo macem macem!"kepalan tangan Sigit ada di depan wajahnya.Dimas tidak mungkin melakukan itu ,dia sudah jatuh hati padanya sejak pertama kali ketemu,entah karena masa lalunya atau murni dari hatinya dia bahagia jika bisa melihatnya,rasa nyaman ada di dekatnya,melihatnya tersenyum itu membuatnya tidak bisa berpikir apa apa lagi selain memikirkanya,ini waktu tepat untuk bilang padanya,apapun keputusannya Dimas akan terima."Non...bisa minta waktu sebentar?"di lihat Noni selalu dekat dengan Tiara,Dimas minta tolong Noni untuk membantu membawa barang barang yang sudah selesai ke bus dengan yang lain,setengah berbisik dia menyampaikannya.
"Aku tahu kok ,Mas modus ...mau deket Mbak Ara kan...huh....maunya..."Noni tertawa dan pergi ,melakukan apa yang di minta Dimas.
"Kenapa bisik bisik?"tanya Tiara.
"Gak papa,ayo kita jalan jalan ke sana,kamu dah makan ?"Tiara menggeleng.
"Kenapa ...sebentar aku ambilkan!"
"Mas...gak usah !"tapi Dimas keburu berlalu ,dan datang membawa roti dan air mineral.
"Kalo gak mau nasi ,ini cukuplah untuk nambah tenaga!"perintahya.
"Nanti aja...aku gak papa kok."
"Okeee....kalo begitu di sini aja...mungkin kamu lagi males karena lapar...biasanya orang laper tuh bawaanya pengin tidur ...sini tidur di pangkuanku!"godanya.
"Apaan...gak juga,aku gak ngantuk ...masih kuat kalo jalan ,ayo mau ke mana ?"Tiara merasa tertantang dan berdiri ,Dimas berhasil membuatnya mau jalan dengannya.
"Tiii...aku dulu punya temen deket...terlalu deket malah,namanya persis namamu."Meski sudah tahu ,Tiara berusaha meresponya .
"Oh ya....kok kebetulan ,tapi beda orangnya,lebih cantik dia ya Mas...sekarang di mana ?"
"Dia sudah di alam lain ,meninggal kecelakaan pulang sekolah..."wajahnya terlihat sedih,tapi dia melanjutkan ceritanya sambil terus berjalan menyusuri jalan,Tiara mendengarkan dengan setia ,sekali sekali dia memberi komentarnya...keduanya terlihat asyik ,sepasang mata dari kejauhan tersenyum melihat mereka...Sigit.
"Wajahnya mirip kamu banget Ti,cuman gak ada tahi lalat di pipinya...tapi pertama melihatmu aku pikir dia kembali ..."
"Yang sudah meninggal gak mungkin kembali ,itu halusinasi aja...Mas harus ikhlaskan,tata hati untuk yang lain ,masa depan Mas masih jauh ."
"Benar Tii...itu sebelum kamu datang,setelah ku melihatmu rasa itu kembali hadir,aku berasa dia itu kau...datang di kirim Allah untukku lagi,...maaf Tiii...aku jatuh hati padamu ...maaf kalo dengan cara ini aku sampaikan...rasa bahagia melihatmu,nyaman di dekatmu ...sama seperti dulu."
"Mas...sadarlah,aku Tiara bukan Titimu yang sudah pergi ,kita beda ....coba lihat lagi ,aku bukan dia Mas...sadarlah!"Tiara berusaha mengerti perasaannya ,tapi dia ingin Dimas sadar itu beda ,perasaan Tiara tidak ada untuknya ,meski dia sadar Dimas cowok yang baik ...ukuran wajah dia juga lebih ganteng di banding H,tapi hatinya tetap tidak bisa nerima.
"Kumohon Tiii...ijinkan aku selalu di sampingmu,aku ingin kau jadi dia ...ada selalu untukku,aku jatuh hati padamu ...aku mau kita lebih dekat lagi....jadilah pacarku,kuliahku kurang 1 semester,setelah itu kita bisa nikah...kumohon,"Dimas bersimpuh di depannya tangannya memegang kaki Tiara,membuat Tiara segera membangunkannya.
"Mas...bangunlah...aku berusaha tahu akan rasamu itu,itu pasti sakit...tapi maaf aku tak bisa ,pertama kita dua cewek yang beda meski nama dan wajah mirip atau sama bahkan ...yang kedua ,aku tidak ada perasaan apapun padamu ...maaf ...aku senang ngobrol dan dekat denganmu,tapi sebagai sahabat saja...maaf,"entah mengapa Tiara bisa memegang kedua bahunya ,di ucapkan kata kata itu dengan tajam memandangnya ,Tiara terharu Dimas menyampaikan kata hatinya .
"Tiii...kalo kau butuh waktu ,aku akan setia nunggu sampai kamu bisa,tapi ijinkan aku selalu ada untukmu,aku ingin menjagamu ...selalu berbagi cerita atau keluh kesah bersama," Dimas menatapnya,membuat Tiara melepasnya ,berjalan perlahan meninggalkannya,maaf Mas...hatiku sudah terisi orang lain meski aku tidak tahu apa perasaan ini benar tapi saat ini aku tidak ingin menggantinya dengan yang lain.
"Atau ada seseorang di hatimu?"Dimas sudah ada di sampingnya,Tiara berhenti dan duduk di atas hijaunya rerumputan.
"Iya Mas....aku tak ingin bohong padamu ,agar Mas tidak berharap lagi!"Tegas kata itu di ucapkannya,berharap Dimas mengubah perasaannya.
"Oke...gak papa ,itu masalah waktu...kumohon jangan pernah berubah padaku ...aku akan jaga persaanmu,aku hanya ingin melihatmu bahagia,tapi jika dia telah pergi dari hatimu ...aku siap menerimamu kapanpun "Dimas duduk di sebelahnya,sambil membuka air mineral di berikannya pada Tiara.
"Minumlah...terus makan roti ini nanti kamu sakit Tii..."di buka bungkusan roti dan di berikan pada Tiara,Tiara menerimanya ...dia membayangkan andai H yang melakukan itu untuknya dia pasti lebih bahagia.Keduanya saling diam ,menikmati segarnya udara sambil menikmati roti berdua.Dimas lega sudah bisa mengungkapan kata hatinya ,dia tetap akan menunggu sampai hati Tiara menerimanya ,dia tak peduli ada seseorang di sana tapi dialah sekarang yang dekat dengannya ,Dimas berjanji akan selalu ada untuknya.
"Tii...makasih untuk hari ini,aku berharap hubungan ini tetap terjaga,kau akan jadi milikku selamanya."
"Sudah gak usah di bahas ...Mas harus janji padaku!"
"Apa?"dengan tatapan tajam memandang Tiara.
"Jangan paksakan hati!"
"Aku sabar menunggumu Tiii...kamu juga janji...jangan pernah pergi dariku,meski di hatimu ada dia..."
"In Syaa Allah kita tetap jadi teman ...ku doakan Mas bisa segera menemukan hati lain yang lebih pantas ,bukan aku..."Tiara begitu ikhlas mengatakannya ,dia benar benar tidak ingin mengecewakanya.
"Hanya kamu Tiii..."Dimas berkata lirih,pandanganya jauh menerawang..hadirmu seperti hujan di atas kemarau hatiku selama ini dan aku tidak ingin melepasmu."Hoiiii....udah ,ayok pulang!"teriak Om Sigit.Dimas terkejut,dia tidak melihat Tiara di sampingnya ...yang sudah jauh meninggalkannya sambil tersenyum ke arahnya,membuat hatinya lega.
"Dim....gimana ,di terima gak?"Om Sigit merangkulnya.
"Dia sudah ada seseorang Mas...tapi tak apa ,yang penting dia masih mau bersahabat denganku...aku akan menunggunya,"katanya pasti.
"Dia memang baik berani jujur... aku kasihan padanya .Sebenernya aku tahu dia punya pacar,meski gak jelas gitu...tapi itu masalah hati Dim...kita gak bisa paksakan ,kalo kamu terima ya syukurlah ,saranku lupakan dia...dah kubilang dia bukan Titi mu ...dia Tiara dan hatinya sudah terisi orang lain,ikhlaskan ..."
"Butuh waktu Mas,aku masih punya harapan selama dia belum nikah,aku akan tetap nunggu!"
"Hmmmm....begitu besar cintamu,aku takut kamu sakit kedua kalinya Dim."
"In Syaa Allah gak Mas,aku tahu Tiara yang ini gadis baik ,dia sudah jujur akan perasaannya...aku menerimanya ,tapi juga berharap..."
"Ha ...ha...ha...,sulit di mengerti ...sudahlah ,ayo kita pulang sudah lega hatimu?"
"Alhamdulillah sudah...makasih sudah bantu aku Mas."tanganya mengenggam erat tangan Sigit.
Mereka berjalan beriringan sambil tertawa,seperti tanpa beban ,Dimas ingin belajar dari Tiara jujur akan persaanya dan berusaha memberi damai untuk yang lain,mungkin kalo cewek lain akan melakukan hal yang lain,membencinya atau menjauhinya atau mungkin menerimanya toh dia jauh darinya ,Dimas cukup untuk semuanya tampang,uang ,ketenaran...ah...ngaco aku terlalu berharap!
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Ujung Penantian
RomanceKesetiaan ada pada sepasang kekasih ,restu orang tua yang menghalangi ,keinginan untuk masa depan lebih kuat dari pada hanya sekedar kata cinta ,namun keduanya ternyata sama tetap setia dan menyimpan rasa cintanya ,berusaha menerima cinta yang lain...