Pertemuan tak sengaja

5 0 0
                                    

Orang tua Tiara terkejut atas kedatangannya bersama Tata,apa karena Tata yang memaksa ikut.
Tata tampak tak mau lepas dari Tiara,tangannya terus menempol pada tangannya.

"Sehat Buk ,Pak?"setelah berucap salam ,Tiara menanyai kabar orang tuanya .

"Alhamdulillah sehat,kenapa dia ikut kok gak bareng nikahanmu ,kurang seminggu ini kan?"Ibuk bertanya untuk menjawab berbagai spekulasi.

"Pengin ikut aja Buk,gak papa kan...oh iya ini untuk ngganti biaya semuanya ."di ulurkan amplop coklat dari Satrio ,Satrio memaksanya untuk mengganti semua biaya yang mungkin sudah di keluarkan orang tuanya.

Meski Ibuk ingin ,terlihat enggan menerimanya,bagaimanapun Tiara sudah memberinya ketika Nono menikah dulu.
Bapak menggeleng.

"Simpan saja ,kamu sudah cukup membantu Nduk!"Bapak mewakili Ibuk yang terlihat ragu antara menerima dan menolaknya.

"Gak papa ,tolong Ibuk yang simpan ,mungkin suatu saat butuh,lagian pasti sudah banyak ngeluarin uang kan untuk persiapan tapi..."Tiara gugup ,hatinya belum siap bilang ,entah bagaimana harus menyampaikan batalnya pernikahannya.

"Ada apa ,apa ada masalah?"Ibuk menangkap ada beban dari sorot matanya.

Tiara menggeleng ,dan pamit masuk kamar sambil menggandeng Tata.
Dadanya sesak ,ingin rasanya langsung minta maaf untuk yang telah terjadi tapi mulutnya seperti terkunci,tolong aku Ya Allah !

"Pak!Ada yang aneh ,Bapak lihat sorot matanya ?"

"Jangan berpikiran aneh Buk,dia akan bilang kalau ada!"meski Bapak tahu ,ada yang tidak beres tapi tetap menguatkan hati untuk mengatakan yang baik.

"Coba tanya lagi ,Pak!"
Bapak mengangguk dan berlalu begitu saja .

Tiara menanyakan sudah siapa saja yang di kabari ,Tiara terkejut mendengar jawaban Ibuk.

"Ya semuanya Nduk!Adikmu sama Bapak bagi tugas ,oh ya Ayu sudah lahiran kamu tidak ke sana dulu?"

Tiara mengangguk,apa kata mereka jika aku bilang ,Ibuk pasti shock.

"Heii udah sana ke Ayu dulu ,ini kasih ke Ayu ya,oh ya Nduk ,Budhe mu sakit ,dua hari yang lalu Ibuk dan Bapak ke sana ngabari hari nikahmu,kamu jenguk sana !Semoga sudah pulang dari rumah sakit ,kalau di rumah gak ada berarti di rumah sakit ,masih inget kan rumah sakit itu?"Tiara tersenyum getir ,bagaimana bisa lupa Buk meski sudah belasan tahun itu jalan kenanganku bersamanya.

Ayu sangat bahagia melihat Tiara datang ,meski Ayu merasakan ada kesedihan di matanya.

"Ponakan Budhe ,sapa namanya ,sayang sini mau pangku ?"di lihat Tata yang tersenyum ,mencoba menyapanya.

"Boleh Maa?"Tiara mengangguk ,dan membantunya .

"Bentar lagi kamu punya adik ,lihat  cantik ya,pasti kamu senang !"Tiara berharap Tata segera berubah melihat bayi itu ,mengingat sebentar lagi Dina punya bayi.

Tata mencebikkan mulutnya.
Tiara tertawa melihatnya.

"Mamaa gak lucu,Tata gak mau punya adik dari Tante jahat ....!"

Ayu terkejut ,apa maksudnya?
Tante jahat ,tapi Tata tadi panggil Mbak mama kan ?

"Ya udah ,adik ini aja kalau gitu ,maafin mama ya!"di kecup kening Tata bergantian dengan Araa.

"Kalau Mbak Tiara hamil gimana ,Tata gak mau adik  itu kan adik Tata juga ,anak Papa ?"Ayu mencoba meyakinkan Tata .

"Gak mau!Tante!"

"Tata bercanda Dek ,gak usah di bahas !Kamu juga aneh mana mungkin Tata gak seneng punya adik imut gini!"di potong kata kata Tata,Ayu semakin curiga Mbak menutupi sesuatu.

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang