Berita tentang H

10 1 0
                                    

Sebulan sudah Tiara numpang tinggal di rumah Om Sigit,keluarganya yang ramah yang menganggapnya seperti putrinya sendiri membuat Tiara tidak ingin pindah,kasih sayang yang di berikan padanya membuat Tiara lupa akan keinginannya untuk pindah.
Tiara di ajak gabung dengan kegiatan remaja di kampung itu,Om Sigit cukup berpengaruh di sana.Bakti sosial ,perayaan hari keagamaan dan hari besar Nasional Tiara di ajak dan di kenalkan pada ketua Karang Taruna,namanya Dimas cowok berusia 3 tahun di atasnya masih kuliah dan juga bekerja ,kulitnya sawo matang postur tubuhnya 170 tergolong tinggi ,terlihat manis di mata Tiara.
"Assalamualaikum...namaku Dimas...kamu Tiara kan?"Pertemuan pertama kali ,Tiara terkejut dia sudah tahu namanya dan Tiara merasa cowok itu cukup ramah ,gaya berpakaiannya sederhana kaos oblong dan celana jeans ,satu yang sama dengan hobi Tiara dia suka pakai topi .
"Wa alaikumsalam...sudah tahu namaku ya sudah gak usah kenalan dong,"jawab Tiara tersenyum tanpa menoleh ke arahnya lagi.
"Titii...kalo ada orang bicara tolong dong ngadep gitu,apa aku kurang manis ya ....sehingga kamu gak mau noleh ke arahku?"Dimas langsung duduk di hadapanku,tanpa rasa canggung meski baru pertama ketemu,berani juga ini cowok sepertinya bisa jadi temen ngobrol yang asyik nih....batin Tiara.
"Loh...kok namaku di ganti,Tiara Mas namaku....!"Tiara protes dan melihat ke arahnya.
"Nah,dengan begitu kamu mau melihatku....biarin ku panggil Titi aja ah...ha ha ha....."tawanya terdengar lepas tanpa beban di terdengar di telinga Tiara,siapa dia baru kali ini ketemu seolah sudah lama kenal?
"Maaf...heran ya?" Mau tak mau Tiara mengangguk .
"Aku tahu tentangmu dari Mas Sigit, beliau pembina kartar sini dan rumahku ada di seberang sana ,setiap kamu pulang atau berangkat kerja pasti lewati rumahku makanya aku tahu kamu."begitu enteng dia menceritakannya pada Tiara,cowok yang terlalu jujur .
"Oh ya...maaf Om gak pernah cerita ...jangan jangan bohong Mas...modus !"Tiara tertawa mengimbanginya .
"Cek aja ...gak papa.Oh ya besok Minggu ikut kan ,ada bakti sosial di daerah pinggiran ...pembagian sembako gitu ...ikut ya!"perintahnya.
"Harus ya...tapi lihat aja ,kalo aku lagi libur ya gak papa ...tapi kalo pas kerja ya maaf,gak bisa ,"Tiara ingat hari Minggu besok dia off,rencananya mau di ajak jalan Om sama Galih.
"Bohong !"teriaknya.
"Kok...gitu....maksudnya?"Tiara melihat ke arahnya ,apa dia tahu aku off?
"Kamu waktunya off kan....kamu bohong !"Degg....dia tahu atau hanya nebak ya....batin Tiara.
"Heii....kaget ya ketahuan bohongnya?"
"Gak!"Tiara berusaha menutupinya.
"Titi...aku dah tahu jadwalmu ...karena setiap hari aku liat kamu pulang pergi ,jadi jangan bohong ...Minggu kamu off!"Astagfirullah sampe segitunya dia memperhatikanku,sebenarnya dia siapa ya?
"Kamu harus ikut,aku jemput ....kita berangkat bareng yang lain ....dah bantu naruh sebelah sana ,terus pulang besok kamu kerja kan !"sekali lagi Tiara terkejut ,dia tahu kalo aku kerja besok ...atau nebak....ah cowok aneh ,ngapain dia tahu jadwal kerjaku ah...aneh.
"Woiiii....bengong...sudah ayo pulang!"Tiara tersenyum simpul ,dia membayangkan bagaimana dia tahu tentang jadwalnya ,Om Sigit aja gak tau.....karena tiap hari pasti tanya shift berapa Raa...atau kalo tidak kok gak bersiap Raa....
"Ayo bareng Ti..aku jalan kok!"Ingin Tiara menolaknya tapi tangan Dimas sudah lancang menariknya untuk meninggalkan tempat itu.
"Balik dulu ya!Ayo yang sudah juga balik,tolong di kunci pintunya!"teriaknya pada teman yang masih di teras RW itu.
"Ya....ati ati!Pegangin terus tuh ....awas lepas Mas...ha ha ha!"teman temannya berseloroh melihat tanganya menggandeng tangan Tiara.Mendengar itu ,Tiara segera melepaskan genggamannya .
"Mas....apaan sih...lancang banget Mas  tarik tanganku,gak pernah ada yang seperti itu sama aku ...awas ya!"Tiara rasanya ingin marah ,dia malu di teriaki teman teman Dimas.Tiara berjalan cepat meninggalkan Dimas.
"Titi...tunggu!"Tiara terlanjur marah ,selama ini memamg belum pernah ada yang memegang tangan,apalagi memaksanya seperti itu hanya satu cowok yang memegangnya yaitu Hari...sampai hari ini baru Dimas .Tiara semakin cepat berjalan,Dimas setengah berlari mengejarnya dan menghadang jalan Tiara.
"Oke....maafkan aku...aku refleks melakukannya kukira kau Tiaraku...maafkan aku!"dengan menyesal Dimas meminta maaf,wajahnya terlihat cemas ada penyesalan di sana,dia bilang Tiaraku...apa maksudnya?Tapi Tiara tak peduli,dia menerobos hadangan Dimas.
"Titiii....maafkan aku!"Dimas terus minta maaf ,mengimbangi jalan Tiara.Mereka berjalan berdampingan ,Dimas terus bicara maaf dan maaf sampai tiba di depan rumah Om Sigit.

"Dim....mampir,makasih sudah nganter Ara...kok cemberut ponakan Om...kenapa?Hayo kamu apain Dim...jangan macem macem ya kamu ...ha ha ha!"Om Sigit berseloroh pada Dimas,di sana ada juga Om Lagi dan Mbak Narti ,Tiara jadi salah tingkah ah ...ini gara gara cowok sok perhatian itu.Tiara bersalaman dan segera masuk rumah tanpa menoleh lagi.

Setelah makan malam,Om Lagi mengajaknya bicara.
"Kamu gak ingin pulang Ra?"
"Om mau pulang ?"
"Di tanya balas nanya Ra...ingin pulang kagak kamu?"
"Belum Om,bentar lagi pas libur lebaran ."
"Om mau pulang nih ,sama Galih dan Likmu...mau ikut gak?"
"Gak Om...titip untuk Bapak aja ya sama adik adik!"
"Yakin ?"
"Ya Om...lagian gak ada jadwal libur lama ...gak enak aja harus ijin,aku kan ngajukan pindah tempat ."
"Hemmm...gara gara malem itu ya...baguslah,nanti tak bantu bilang ke kantor biar segera di pindah."
Tiara melihat wajah Omnya ,dia senang mereka mau pulang kampung bareng ,semoga terus seperti itu.
"Oh ya...ada temenmu ke rumah ...namanya Hari...pacarmu ya?"
"Kapan Om?"Degg...tanpa di minta raut wajahnya berseri ,jantungnya berdegup kencang itu artinya dia di kota ini dan dia mencariku.
"Ku kasih dia alamat sini ,kali aja dia mau main sini...gak papa kan?"
"Dia bilang apa Om?"
"Gak bilang ....ya tanya kamu di mana gitu aja...emang dia pacarmu itu ya?"Tiara tersipu ,Omnya mengusap kepalanya dan tertawa lepas.
"Liat wajahmu terlihat lucu ,kamu rindu ya padanya ..ha ha ha...semoga dia segera cari kamu deh ke sini !"
"Duh yang mau ketemu,sama pacarrr!"Mbak Narti ikut ikutan ngledek ...mereka benar Tiara sangat rindu,mendengar kabar dia mencari tahu keberadaannya itu artinya dia masih peduli padaku...tapi...apa iya....atau ada hal lain yang ingin di sampaikan padaku....H...kamu tahu aku sangat bahagia mendengarnya,apalagi aku bisa melihatmu H.

"Om...Dimas tuh siapa sih?"Setelah Om Lagi pulang ,Tiara sengaja ingin cari tahu kenapa dia sangat perhatian padanya,baru saja kenal tapi seakan sudah kenal lama.
"Dia ketua karang taruna sini ,kenapa Raa...dia manis kan...anaknya sangat baik kok,ramah....tapi kadang kelewatan bercandanya.Oh ya kamu di apain sampe cemberut gitu?"
"Dia narik tanganku di depan teman teman...kan malu Om!"Tiara terlihat kesal,Om Sigit tertawa .
"Om...malah ketawa sih ...emang lucu ya hhhhhh!"Tiara ikut kesal pada Om Sigit.
"Bukan padamu...Dimas yang lucu...dia dah gak tahan Raa..."
"Maksudnya...Om ....jelasin!"Tiara duduk menghadap ke arah Om Sigit.
"Raa....perlu kamu tahu,mulai hari pertama kamu di sini ,dia langsung ketemu Om...."Tiara mendengarkan dengan seksama ,Dimas melihat Tiara adalah pacar Dimas yang sudah pergi tuk selamanya ,kata Dimas wajahnya mirip cara berjalan dan semuanya ,namanya juga sama Tiara...Dimas memanggilnya Titii...tapi kecelakaan telah memisahkan mereka,dengan permohonan yang amat sangat Dimaslah yang minta agar Om Sigit mengajaknya bergabung dengan kartar ,setiap hari Dimas selalu mengawasi Tiara ,karena rumahnya memang jalan lewat keluar masuk kampung...makanya Dimas sangat tahu kebiasaan Tiara.
"Jadi Om mohon,jangan keras padanya ....bantu dia sembuh dari traumanya...dia sangka kamu Tiara pacarnya yang udah meninggal,meski Om dah bilang ....kamu Tiara orang yang beda...dia tetep kekeh kamulah Tiaranya..."
"Tapi itu salah Om...aku gak bisa menerimanya ,aku bukan pacarnya..."
"Om tahu,gimana kamu...tapi perlahan bantu dia...kamu pasti bisa...kalo kamu mau juga gak pa pa kok,dia cowok yang bertanggung jawab ,hormat pada orang tua sudah bertahun tahun pimpin kartar dan mereka percaya padanya ...cukup ganteng juga kok...meskipun masih gantengan Om sih....ha ha ha."
"Apaan sih Om...gak lah...Tiara gak mungkin suka sama dia,tapi sebagai kakak gak papalah ....orangnya cukup asyik ...langsung nyambung gitu,"
"Dia sedih loh kamu marah...maafkan dia ya..."Tiara merasa bersalah ,Tiara terharu pada kisahnya ,dia terobsesi pada cintanya  yang telah tiada,tapi maaf Mas...aku tidak bisa menerimamu hatiku sudah terisi seseorang meski akupun tak tahu ...tapi aku janji aku akan menjadi adik atau sahabat untukmu.

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang