Pertemuan Kedua

12 0 0
                                    

Vita mempunyai kebiasaan baru mengunjungi kostan Tiara,pertama Satrio masih berusaha menemaninya setelah beberapa hari ,Satrio menyerah tapi memberi waktu dan kesempatan untuk putrinya bertemu dengan Tante baiknya,entah siapa dia semoga kamu segera pulang ,kabulkan kerinduan putri kecilnya yang benar benar merinduinya.

"Kak...kenapa di biarkan tuh Vita,gak jelas banget....huh!"Dina geram ,beberapa hari Satrio tidak menemaninya makan siang hanya untuk menemaninya.
"Sudahlah ,gak usah di bahas ya Din...."Satrio tidak melihatnya sama sekali.
"Kak...lihat aku!"
"Maaf aku sudah terlambat,kamu mau bareng gak?"Satrio menyambar tasnya tanpa menoleh ke arahnya.
"Kak!"teriak Dina,yang tak terima di cuekin .....di hadang langkah lelaki yang di jodohkan dengannya karena wasiat orang tuanya....lelaki yang memang di cintainya ,tapi dia bertepuk sebelah tangan ,Satrio mau menikahinya jika Dina berhasil menyayangi Vita putri kecilnya.
"Kakak ....aku ini calon istrimu,ingat kata Ayah dulu,aku satu satunya untukmu!"
"Dan kamu juga lupa,Ayah juga bilang terima syaratku,Vita bisa menerimamu baru kita menikah?"Satrio melihat ke arahnya dengan lembut,bagaimanapun dia adalah titipan dari kedua orang tuanya yang sudah bersahabat sejak kecil dan Satrio sudah berjanji akan menjaganya,meski untuk itu Satrio harus sabar ,karena Dina sulit di pahami.
"Vita sendiri yang gak mau,aku sudah berusaha Kak!"
"Oh ya!"di singkirkan perlahan tubuh Dina yang berusaha terus menahanya.
"Kakak jahat!"Dina menagis ,mendapat perlakuan Satrio,lagi lagi itu yang di lakukannya agar Satrio peduli padanya,batin Bibi yang melihat dari meja tengah.
"Dinn.....kamu tahu ,aku sudah berusaha mengerti kamu ,tapi.....ah....sudahlah,cantiknya hilang kalo nangis gitu,di lihat Vita malu ah....!"Satrio benar benar peduli padanya ,di gandeng tanganya ,di usap air matanya dengan penuh sabar,kamu memang baik Mas,sayang Mbak Dina tidak bisa mengerti Vita.
"Paa...lamaaa,Tata telat nih!"Vita tiba tiba masuk ,membuat Dina segera mengusap air matanya .
"Ini nunggu Tante sayang.....sudah Tan....ayo !"Satrio berusaha menutupi nya,di angkat tubuh putrinya menuju mobil untuk berangkat sekolah.Dina mau gak mau mengekor langkah Satrio,Bibi tersenyum melihatnya ....andai Dina bisa seperti Satrio yang sayang pada putrinya pasti kalian sudah menikah.

"Sayang....ini hari ke 7 loh,dan Tante baik tidak juga pulang ,apa kamu tidak capek nunggu dia terus?"
"Bibiiii....gak mau nemenin ...pulang sana,Tata nunggu sendiri!"wajahnya kesal tanpa menoleh ke arah Bibi.
"Bukan...bukan begitu...Bibi sangat ingin ketemu sama Tante baikmu ,sungguh...Bibi kasihan sama kamu,ingat gak sering ketiduran kan di sini,lebih baik tidur di rumah kan?"
Vita menggeleng .

"Ibu.....ngapain di sini?"terdengar suara seorang wanita.
"Oh....maaf !"Bibi terkejut,dan dia segera bercerita tujuannya ke sini,sudah beberapa hari mereka menunggu kedatanganya.
"Kasihan...ini waktunya saya bersih bersih kamarnya lagi ,gak tau kapan balik ...mungkin adiknya masih sakit."
"Sayang ,dengar Ibu ini .....ayuk pulang ,besok kita ke sini lagi!"Vita mulai mengeluarkan air mata,merajuk tidak mau pulang.
"Sayang....kalau nangis cantiknya hilang ,kalau Tante pulang gak kenal lagi sama Vita....karena jelek wajahnya kena air mata....!"Ibu kost ikut membujuknya,Vita tersedu sedan kedua tanganya mengusap air mata yang menetes dari bola matanya yang terlihat lelah.

"Assalamualaikum!"terdengar suara yang di rindukannya,Vita begitu gembira .....setengah berlari di hampirinya gadis yang di rindukannya.Bibi dan Ibu menjawab salamnya sambil melihat kegembiraan gadis kecil itu.
"Tante....ke mana aja,Tata kangen hiks hiks hiks...."tangis bahagia terlihat dari wajahnya,Bibi ikut menangis melihatnya memeluk gadis itu,gadis biasa ....apa istimewanya?
Meski bingung ,Tiara menerima pelukan gadis cilik itu....kenapa dia ada di sini,kenapa juga dia menangis begitu?
"Ih...cantiknya ilang kalau nangis gini!"Di lepas pelukannya,di usap air matanya di cium keningnya dengan lembut....ah....mungkin itu istimewanya gadis ini...dia terlihat tidak canggung mencium kening Vita ,meski penuh peluh ....beda jauh dengan Dina,....Vitaa ....keringetan tuh,jangan deket deket Tante!
Perlahan dan pasti di gendong tubuh kecil itu,seperti putrinya....Bibi jadi teringat ponakanya Gina.
"Ibu kenapa ke sini?"Tiara mulai bertanya sambil menggendong Vita.
"Raa....dia ke sini tiap hari sejak kepergianmu!"Ibu kost yang menjawab .
"Oh ya....kenapa?"Tiara tak percaya.
"Tante baik sudah bohong,katanya mau main ke rumah tapiii.."Kembali Vita merajuk.
"Maaf...sayang ,sudah ...cup cup cup....ayok kita masuk dulu!"Ibu kost sudah membuka pintu kamar Tiara dengan kunci duplikatnya ,di bantu Tiara membersihkan lantai dan menyilakan Bibi masuk.

"Tante baik janji ya tidak boleh pergi lagi tanpa pamit,Tata kangen!"Tiara mengangguk,meski banyak pertanyaan dia tetap menganggukkan kepala agar Tata tersenyum.
"Mau mandi dulu gak,biar seger!"
"Mau...abis itu cerita ya !"Vita terlihat ceria,Tiara melihat ke arah Bibi dan Ibu kost.
"Ya sudah,Ibu pulang dulu karena kamu sudah pulang ....maaf ya Bu,saya tinggal dulu!"
"Terima kasih !"Jawab Bibi.
"Ibu istirahat dulu,maaf tempatnya sempit dan panas, saya mandikan Tata dulu ,ini ada makanan dan minuman ....silakan Bu,Tiara tinggal bentar ya Bu!"kata katanya begitu lembut,tidak salah Vita jatuh hati padanya dia begitu terampil melayani orang lain ,terlihat tulus .
"Yuk....sayang gendong apa jalan nih?"
"Gendong!"Vita tertawa dan memegang bahunya dengan manja,Ya Allah ....Alhamdulillah ,semoga dia menjadi ibu pengganti Gina ....Aamiin,doa Bibi begitu melihat kedekatan mereka.

Byur...byur...byur.....terdengar suara air mengguyur tubuh kecilnya,kamar mandi yang berada pada  satu ruang sempit kostanya membuat Bibi mendengar percakapan keduanya.
"Tante....adiknya sakit apa?"
"Kata siapa sakit?"
"Ibu ibu itu!"
"Gak sakit kok,sakit rindu sama Tante,lama gak ketemu ."Terdengar tawa ceria gadis itu.
"Namanya Sifa ,sekarang kelas 3 SD....anaknya cantik ,dulu waktu TK ,Tante sering nganter sampai SD...semuanya sama Tante,tapi mulai sekarang Kak Sifa sudah belajar mandiri,karena tambah besar."
"Tata juga mau tidur sama Tante ,seperti Kak Sifa....boleh?"
"Maaf ...Tata kan sudah punya keluarga sendiri,jadi tidurnya ya di rumah Tata sama orang tua Tata..."
"Mama pergi ke surga ....Tata tidur sendiri Tantee!" Vita menjawabnya dengan nada sedih.
"Maaf sayang !"Tiara terhenyak ,mungkin ini yang membuatnya dekat denganku ,dia rindu sosok ibu ,di peluk tubuh yang terlilit handuk itu dengan penuh haru.
"Tante baik mau kan jadi mama ku?"
Tiara tersenyum.
Dia tidak ingin membuatnya sedih lagi ,seperti Sifa ....bedanya Sifa karena terbiasa dengannya sejak kecil,kalau Tata butuh sosok mama dalam kesehariannya.
"Nah ...sudah wangi,sholat dulu sama Tante ya,sudah waktunya Asyar...bentar lagi...Tata rebahan dulu ,Tante mandi yach!"di rebahkan Vita yang terlihat cantik setelah di kepang rambut panjangnya,di usap pipinya dengan bedak bayi kesukaan Tiara .
Bibi menitikkan air mata ,benar ....Vita benar ,gadis ini begitu tulus meski tidak begitu kenal,dia terlihat sangat menyayanginya ,cara merawat Vita sama seperti Gina...

Setelah sholat,Tiara mengajak Vita dan Bibi makan ,kebetulan Bu Sima membawakannya makanan untuknya ...bisa di panasin buat besoknya sayang..begitu pesan orang tua yang sudah menganggapnya seperti putrinya.
"Bu....maaf ya,Tiara tidak bisa memberi yang terbaik!"di lihat Bibi sedikit resah.
"Gak papa,Bibi yang minta maaf sudah merepotkan,banyak yang ingin Bibi tanyakan ..."
"Oh ya...boleh!"Vita masih terlihat tenang makan di sampingnya.
"Kapan kalau ada waktu aja!"
"Hum...!"
"Tante...masakannya enak!"Vita terlihat berlepotan mulutnya.
"Sayang...hum...makannya pelan pelan,sampai cantik gini ..."Tiara dengan sabar membersihkan mulutnya.
"Nak...kita pulang ya,ini Mamangnya waktu jemput Papa!"Vita menggeleng ,segera di peluk erat Tiara yang sudah selesai makan .
"Sini sini....!"Di pangku tubuh kecilnya .
"Lihat Tante,....Vita pulang dulu,Tante gak ke mana mana kok....Vita bisa datang lagi ke sini ,besok ada Kak Sifa ....mau gak Tante kenalin?"
"Tapiii....Vita mau tidur sini!"
"Pasti Papa cemas ....Vita sayang kan sama Papanya?"Vita mengangguk,di cium pipinya dengan penuh kasih.
"Jadi pulang dulu,besok pulang sekolah bisa ke sini tidur sama Tante tapi ....ada satu syarat."
"Apa?"
"Ijin sama Papa ,biar tidak cemas ....gimana?"
"Beneran Tante gak ke mana mana kan?"Vita terlihat takut di tinggal lagi ,di pegang tangan Tiara dengan erat.Tiara tegas mengangguk dan tersenyum.
"Untuk besok bawa baju ganti ya,biar tambah cantik!"di usap rambutnya yang hitam ,Vita melihatnya dengan penuh tanda tanya,Tiara mengusap pipinya dan menciumnya,entah mengapa Tiara juga merasa dekat dengannya...dia kasihan karena Vita rindu sosok Mamanya,mungkin dengan begini rasa rindunya akan sedikit terobati ,Tiara senang bisa membuatnya tersenyum....terlepas siapa dia .
Akhirnya Vita mengangguk setuju,di ciumi pipi Tiara sebagai balasan dan rasa terima kasihnya karena sudah di beri kesempatan datang lagi ke sini.

"Mbak...makasih banyak...Bibi tidak tahu harus bilang apa lagi...!"setitik air mata menetes dari pojok matanya ,yang segera di usapnya.
"Bu...Panggil saya Tiara...saya seneng bisa membuatnya tersenyum,hanya ini yang Tiara bisa ....maaf ya!"
"Boleh Bibi memelukmu?"Tiara mengerti perasaannya,karena putri tuannya sedih jadi itu membuatnya terharu Tata sudah bisa tersenyum ceria.
"Tante ...besok main ke rumah ,tidur sama Tataaaa...!"rengeknya.
"Insyaa Allah...salam untuk Papa ya!"
"Kami pulang dulu ...terima kasih sekali lagi!"Bibi menundukkan tubuhnya,Tiara mengusap lembut bahu perempuan seusia ibunya itu dan mengantar keduanya sampai halaman saja.
Lambaian tangan Vita membuatnya ingat pada Sifa ,yang tadi pagi di tinggalkannya...Mbak...Sifa akan ke sana ya,Sifa ajarin .......dan masih banyak permintaanya,Tiara tersenyum ...sekarang ada Tata ,tambah rame nanti kamarku ....Tiara masuk ke kamarnya dan bersiap untuk sholat Magrib.

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang