Curahan Hati Tiara

8 1 0
                                    

Aris telah pulih dan pulang ke rumah Tiara setelah di rawat 4 hari,Tiara yang di rawat karena luka di telapak kakinya pulang di hari ke 2.
"Mbakk...aku gak mau pulang ke rumah?"Aris merajuk padanya saat Tiara di perbolehkan pulang,di antar Gilang dan Niya.
Ayah dan Ibunya saling berpandangan.

"Ibuk yang salah ....maafkan ,Ibuk janji gak begitu lagi ,kita pulang bareng besok !"Ibu Aris terlihat sedih ,di usap kepala Aris dengan wajah bersalah.
"Gak mauu...aku sama Mbak Araa aja...gak pernah marahi aku ...meski nilaiku jelek,Mbak Araa bilangnya....semangat ,belajar lagi biar nilainya lebih bagus....Mbak Araa gak pernah marah kalo aku nakal ,goda temen temen ...Mbak Araa...!"Aris melihat ke arah Tiara dan ingin memeluknya,Tiara terharu mendengarnya .
Ibuk Aris histeris mendengar penuturannya ,hatinya sakit Putranya tak mau pulang dan membencinya.
Kaniyah memegang tangan Ibu yang sedang bersedih ,di genggam lembut tangannya ,di ajak keluar kamar.

"Dek....Lihat Ibuk sedih,Ibuk tidak bermaksud jelek sama Aris kok,hanya caranya yang beda......tapi Mbak yakin ,itu karena rasa sayang yang sangat besar ...ingin kamu dapat yang terbaik...besok Mbak yang jemput ya ,kita pulang bareng !"
Aris menangis dan menutupi wajahnya,sambil menggelengkan kepalanya.
"Ya ...boleh,besok pas pulang Ayah yang antar ke Mbak Tiara,tapi setelah benar benar sembuh pulang ke rumah ya,Ayah janji ....Ibuk tidak akan marah marah lagi ,Ayah janji!"Ayahnya duduk di sampingnya dan mengenggam tanganya.
Aris masih menutup wajahnya,yang hadir di sana sedikit cemas melihatnya lama tidak membuka wajahnya.

"Ya ...udah Mbak pulang dulu,Mbak juga gak mau kalau Aris ke rumah Mbak....maafkan...!"Tiara ingin berpamitan pulang dan tanganya di genggam dengan erat .
"Dek...lihat gak kaki Mbak sampai luka pas nyari kamu loh!"Gilang ingin Aris tahu kalau Tiara begitu peduli padanya.Aris tetap diam .
"Mbak Tiara sampai nginap loh di sini !"Gilang menambah ceritanya.
"Beneran ?"Aris melihat ke arah Tiara.
"Coba liat!"Ada rasa cemas di wajahnya.
"Kan ini mau pulang ,masih terasa sakitnya....Mbak pulang dulu ya!"Gilang tersenyum.
"Kenapa gak bilang Mbak...maafin Aris...gara gara Aris Mbak jadi luka kakinya maaf...."Aris menangis keras dan Tiara memeluk anak lesnya untuk membuatnya tenang.

Aris benar benar di antar Ayah dan Ibu nya ke rumah Tiara ,karena bersikeras belum mau pulang ke rumah.
Ibu Aris berusaha menuruti keinginanya ,perkataan Niya bisa meyakinkan Ibu untuk mengabulkan permintaanya untuk membuktikan bahwa Ibu benar benar sayang padanya,Aris meminta Ayah dan Ibunya pulang ....seperti seorang yang dewasa Aris butuh waktu sendiri...itu permintaanya pada Ibu dan Ayahnya.

"Ibu ijinkan kamu di sini ,karena Ibu sayang padamu ...meski berat ,kamu kan baru sembuh ...Ibu nginep sini ya...ngrawat kamu Nak?"Aris menggeleng,dia memandangi Ibu dan Ayahnya bergantian ,entah apa yang ada di hati dan benaknya.
"Ayah aja kalau begitu ya Ris....atau Kak Via biar di sini ,biar ngrawat ...!"belum selesai Aris sudah memotongnya.
"Yah...Bukkk...!"setengah berteriak,Tiara melihatnya dengan sendu,memintanya untuk tidak berteriak dengan tatapannya Aris seakan paham.
"Aris akan pulang ! Mbak Via aja yang di sini!"Ayah dan Ibunya sedikit lega ,Via juga les di sini tapi hanya 3 hari karena harus bagi waktu dengan kegiatan sekolahnya karena sudah kelas 3 SMA.
Meski bukan berlebih soal finansial,semua kebutuhan Aris di siapkan orang tuanya selama Aris tinggal di rumah Tiara.

"Mbak...maaf ya ,sudah ngrepoti....maafkan Aris....!"Ayah Aris merasa gak enak hati.
"Saya yang minta maaf karena gak bisa membujuknya ....maafkan saya ya Bu!"
"Saya yang salah Mbak,seharusnya saya gak selalu marah ....tapi....saya akui kalau lihat dia di rumah ,apalagi lihat nilainya ...emosi saya tidak bisa terkontrol..."Ibu sedih.
"Makanya Bu...ini juga peringatan untuk Ibu,harus belajar sabar ...ingat katanya di rumah sakit,meski nakal ...meski nilainya jelek dia gak ingin di marahi,beri motivasi....makanya kenapa dia nyaman di sini!"Tiara tersenyum pada mereka ,berdoa semoga keinginan Aris bisa menjadi nyata ,Ibu lebih mengerti perasaan Aris.

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang