Pertemuan terakhir

73 1 0
                                    

Keduanya terlihat menikmati perjalanan ,Tiara dan Hariyono.Masa ujian sudah di lewatinya ,keduanya di nyatakan lulus ,tinggal  menentukan arah kuliah di mana .Tiara sudah memutuskan tidak kuliah ,dia ingin kerja mengumpulkan uang yang banyak untuk masa depannya.Hari akan kuliah meskipun belum tahu akan ke mana.
"T...kamu mau cari kerja ke mana?"
"Belum tahu ...ada saudara di Surabaya juga sih...lihat nanti saja!"
Keduanya diam saling bertatapan ,hubungan keduanya baru berjalan satu tahun pada kenaikan kelas tiga ,tidak pernah terjadi pertengkaran antara keduanya semua baik baik saja ,sejak saat itu  Hari bisa di terima di keluarga Tiara,namun beda dengan Tiara ,dia merasakan ada yang mengganjal di hatinya tapi dia tidak pernah mengungkapkannya pada Hari ,di pendam sendiri perasaannya itu,setiap datang ke rumah Hari jarang dia di pertemukan dengannya ,seakan akan tidak merestui hubungan keduanya.
"Kamu kuliah ke mana?"
"Aku belum tahu T...entahlah ,aku tidak ingin jauh darimu!"
"Gak papa ...kamu harus kuliah raih masa depanmu,buat bangga orang tuamu ."
"Terus kita gimana ?"
"H....kita masih terlalu muda,kalau jodoh tak kan ke mana ?"
"Kamu lupa nanti sama aku?"
"Kamu juga ,sudah kuliah banyak cewek cantik pinter lagi ...hemmm...."
"Kamu janji ya...kita sering kirim kabar!"
"In Syaa Allah."
"Tapiii...."ingin rasanya Tiara cerita tentang sikap orangtua Hari tapi di tahannya,aku hanyalah pacarnya aku juga tidak tahu apa Hari sudah bilang pada mereka kalau aku ini pacarnya ,bukankah semua orang tua ingin anak mereka sukses dan berhasil ,pilihan untuk bekerja padanya karena Tiara tidak ingin memberi beban berat orang tuanya lagi,sedangkan Hari dia kuliah untuk masa depanya atau mungkin masa depanku juga ...ah apa aku terlalu berharap.
"Kok diam..tapi apa...katakan !"
"Gak jadi ...sebelum kuliah seringlah ke sini ya ,sebelum aku pergi cari kerjaan!"
"T...aku mencintaimu ,aku akan kembali untukmu ku mohon tunggu aku!"
"Aku juga H...kita berdoa saja ,jodoh sudah di atur ...entahlah rasanya sakit melepasmu."
"Apa aku tidak kuliah ?"
"Terus ke mana,mau apa?"
"Kita kerja sama sama ,biar sering ketemu !"
"Jangan...orang tuamu sangat berharap kau jadi orang sukses lulus kuliah ,dapet kerja yang bagus...aku gak papa kok."meski ada ragu di hatinya Tiara tetap memberinya semangat,dia selalu teringat perlakuan orang tuanya ketika bertemu,ada pandangan tak bersahabat padanya .
"Kok kamu tahu?"
"H...semua orang tua ingin anaknya sukses ,termasuk aku...bedanya aku ini tak punya modal untuk kuliah..."Hari menatapnya lembut ,dia cowok pendiam tapi ketika bersama Tiara ,Tiaralah yang dominan ,Entah bagaimana awal mereka berpacaran ,keduanya tiba tiba saling menerima satu sama lain.

Hari itu keduanya ingin menghabiskan waktu bersama Tiara merasa ini hari terkahirnya bisa jalan bareng dengannya ,antara rindu rasa  sakit dan tidak ingin berpisah campur aduk,sepanjang hari di lalui menyusuri jalan ,makan bakso sekedar minum es di pinggir jalan .
Menjelang petang Tiara pulang di antar ke rumahnya.
"Ayo masuk dulu!"dengan ramah Ibu Tiara menyuruhnya duduk ,karena Hari sering bermain ke sini ,dan Tiara sudah bilang kalau dia adalah pacarnya mereka sangat baik menerimanya ,mengajak ngobrol denganya .
"Ke mana Nak setelah ini?"
"In Syaa Allah kuliah Pak!"
"Tiara ingin kerja ,Bapak sudah suruh kuliah tapi dia pilih kerja...kamu yang rajin kuliahnya biar jadi orang !"
Hari tersenyum mendengar petuahnya,dia senang bisa di terima di keluarga pacarnya mereka ramah ,adik adiknya juga selalu menyapanya ,malah terakhir karena ingin belajar sepeda motor ...sepeda motornya terjun bebas ke sawah,Hari hanya tertawa melihat sepeda motornya rusak meski gak parah.
"H...maaf,motormu ..!"
"Gak papa...yang penting bisa  ku bawa pulang ."
Hari selalu menikmati kebersamaanya denga Tiara ,entahlah dia memang tidak begitu bisa bicara ketika di hadapannya,tapi satu yang pasti dia sangat mencintai Tiara.

Setelah berpamitan Hari pun segera meninggalkan rumahnya.Tiara dengan berat hati melepaskanya,ada rasa cemas di hatinya tapi dia tidak bisa menyampaikannya.
"H.....hati hati ya,jaga diri baik baik,beri kabar ke aku..."tidak ada kata cinta yang di ucapkannya.
"Kamu juga T....beri kabar aku ,aku pulang ya!"wajahnya terlihat sendu meninggalkanya ,dia merasa ada yang tertinggal ,Hari tidak mengucapkan kata kata lagi diapun berlalu dari hadapanya ,pergi membawa cintanya ,cinta yang tertanam di hati keduanya.

Selang beberapa minggu,ada kabar dari Om Lagi adik sepupu Ibu Tiara ,ada pekerjaan di kota J dan Tiara akan berangkat ke sana dengan cewek tetangganya,namanya Narti.Usianya sama ,dia juga baru lulus dari SMA,dia ke rumah untuk mengajaknya berangkat bareng ,setelah di terminal nanti di jemput oleh Om Lagi.
"Bu...aku ingin pamit Hari dulu...mungkin dia belum berangkat kuliah,dan aku mau tanya ke mana dia kuliah ?"
"Kamu yakin ,dia anak kuliahan loh...lain denganmu lebih baik lupakan dia ,biarkan dia kuliah dengan tenang ."Ibu Tiara memberinya saran.
"Gak papa Bu,biar dia juga tenang kuliahnya ,kalau jodoh pasti ketemu ,besok aku ke sana ."
Ibunya mengangguk ,dia melihat ada kecemasan pada wajah putrinya itu.

"Assalamualaikum...siang Bu....apa Hari ada di rumah?"Tiara sudah sampai di rumahnya ,dia sangat berharap bertemu dengan Hari sebelum pergi ke kota J,dia berharap Hari tahu tujuannya karena kemarin dia bilang akan ke Surabaya.
"Wa alaikumsalam...tidak ada ,Yono kuliah..!"jawabnya tak bersahabat.
Ibu Hari benar benar tidak tahukah ,aku ini pacar dari anaknya atau sengaja tak mengenalku karena aku ...ah...apa yang kupikirkan.
"Ke mana Bu?"
"Ke kota J..."Jadi dia juga ke sana ,mungkin suatu saat kami bisa ketemu,Tiara tidak punya keberanian untuk bertanya lebih lanjut karena wajah tak bersahabatnya ,Tiara mohon diri dan berjalan dengan hati kecewa dia sudah pergi dan ternyata benar firasatnya mengatakan kalau itu hari terakhirnya bertemu dengan Hari.

Tiara berangkat dengan Mbak Narti ke kota J,meskipun usia sama tubuhnya yang lebih besar membuat Tiara ingin memanggilnya Mbak ,dia tak terbiasa memanggil hanya nama ,rasanya kurang sopan apalagi mereka baru kenal.Ingatannya kembali ,kebersamaan dengan Hari setahun terakhir ini apa berakhir begitu saja ,entahlah apapun itu semoga kamu baik baik saja H...raihlah mimpimu ,aku mendoakanmu selalu.

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang