Pindah tempat

12 2 0
                                    

Tiga bulan akhirnya terlewati,ini hari terakhir di tempat kerjanya,Tiara di pindah ke Kelapa Gading ,ada rasa sedih di raut wajahnya harus berpisah dengan teman temannya yang sudah membuatnya nyaman ,terutama Mbak Tina .
"Raa...kamu tetep di sini aja ya,Mbak gak ada temennya !"wajahnya sedih,sambil memeluk Tiara yang seperti adiknya.
"Aku sering ke sini Mbak kalo libur,boleh kan ?"Tiara berusaha menahan rasa sedihnya,dia tidak mau larut suasana.
Tina mengangguk dan memeluknya erat ,seakan gak mau di pisahkan.Beberapa saat Tiara membiarkannya.
"Mbak...makasih banyak untuk semuanya ,hanya doa yang bisa ku beri untuk Mbak...semoga Mbak selalu sehat dan kita selalu sambung persaudaraan ini ya ,Aamiin."
Tiara hanya membawa satu tas,keperluan yang lain sudah di bawanya Minggu lalu setelah tahu kepindahannya.

"Raaa...ini untukmu,terima kasih waktu yang sudah kau beri untukku...semoga krasan di tempat barumu masih bolehkah aku bertemu ?"Arga pun merasa kehilangan Tiara,tiga bulan bersamanya... melihatnya setiap hari membuatnya dekat dengannya ,meski tegas Tiara menolaknya namun perasaannya tetap ada untuknya ,Arga merasa memilikinya karena Tiara selalu bersikap baik padanya ,mengabulkan permintaannya untuk sekedar menemaninya jalan jalan meski selalu ada Tina di antara mereka.
"Apaan sih..kok melow gitu,aku hanya pindah kerja ...masih di sini...kita masih bisa ketemu kok.."Tiara tertawa melihat wajah sendunya,itulah Tiara selalu bisa membuatnya tersenyum.
"Makasih ya Raa..!"
"Sudahlah...aku juga makasih banyak di kasih hadiah ini,aku gak bisa kasih apa apa ..maaf ya...maaf untuk semua ,mungkin sudah banyak menyakitimu..semoga kamu selalu bahagia....dan segera dapat jodoh...Aamiin."Tiara tersenyum tulus.Arga menepuk pundaknya dengan lembut,sebenarnya kamu yang kuingin Ra...Arga melepasnya dengan berat hati.
Di luar Joko sudah menunggu ,dia juga orang yang sangat sedih atas kepindahannya ,Tiara yang selalu membantu pekerjaannya tanpa di minta ,selalu membuat candaan di saat hatinya sedih .
"Raa...bisa gak tetap di sini?" katanya dengan wajah sendu.
"Heii...apaan sih ,Mas...aku pindah kerja saja,aku tetap di sini...jangan gitu ah tambah jelek tuh !"Tiara tertawa sambil menepuk bahu lelaki yang di anggap kakak baginya.
"Kamu kok seneng sih pindah dari sini,kamu gak seneng bersama kami di sini Raaa?"
"Seneng sekali ...beneran Mas,tapi ini kan kerjaan Mas,mau tak mau aku harus ikuti lah.."
"Kan Arga sudah nawarin kamu untuk tetap di sini ,kenapa kamu tolak?"Tak sengaja Joko mendengar pembicaraan Tiara dan Arga ,Arga memberinya pekerjaan kalau memang Tiara mau tetap di sini ,namun dengan halus Tiara menolaknya dengan alasan Tiara terikat kontrak meskipun itu bohong,Tiara tidak mau memberi harapan pada Arga,lebih baik pindah kerja agar Arga bisa melupakannya ,jika Tiara tetap di sini bagaimana dia bisa lepas darinya.
"Mas nguping ya...hayooo..."
Joko tersenyum,dia memberikan makanan titipan istrinya ,meski baru dua kali ketemu istrinya mereka seperti punya ikatan,Tiara selalu memberi hadiah pada putri kecilnya ,itu mungkin yang membuatnya dekat.Tiara tersenyum,dia ingat pada putri Mas Joko yang selalu minta gendong saat ketemu ,pertemuan pertamanya sudah membuat gadis kecil usia 4 tahun itu dekat dengannya.
"Dia pesen ,datanglah temui Sinta sekali saja....dia sering bilang Kakak cantik kapan ke sini ..aku mau di bawain coklat ,aku mau di critain Yah.."Tiara mengangguk,kapan kapan aku ke sana Mas ...In Syaa Allah.

Tiara kembali ke rumah Om Lagi,tempat kerja yang baru dua kali turun kendaraan dan jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah hanya 25 menitan.Meski Tiara bersikukuh ,Om Lagi tidak mengijinkannya untuk cari kostan.
"Sudahlah Raa..di sini dulu,kasihan Narti tuh gak ada temannya!"
"Tapi Om...aku ingin mandiri!"
"Oke...kapan kapan kucarikan kontrakan ,sabar ya.Tinggal di sini dulu."
Dengan berat Tiara menurutinya ,meski hatinya berat,rasa tidak nyaman harus mendengar pertengkaran Omnya dengan Lik Endang ....ah semoga aku salah ,semoga mereka baik baik saja.

Hari pertama di Kelapa Gading ,Tiara langsung bertemu dengan sahabat baru .Lasmi SPG produk kecantikan asal Lampung,usia 6 tahun di atasnya menyapanya lebih  dulu.
"Heii...baru ya di sini,kamu gantinya Riska?"percakapan pertamanya dengan Lasmi.
"Ya Mbak...saya Tiara mohon di bantu ya Mbak!"keduanya saling berkenalan.
"Aku bukan karyawan sini Dek....tapi gak papa ...nti di bantu Mbak...nti makan bareng ya!"Tiara mengangguk,di lihat dengan seksama Lasmi berpenampilan sangat berlebih bagi Tiara ,rok mini yang sexsi riasan wajahnya juga terlihat menor ...tapi itu dari pandangan Tiara yang memang tidak suka berpenampilan seperti itu.
"Kenapa ngliatin gitu?"sadar di lihat Lasmi ganti melihatnya ,penampilan sederhana dari Tiara ,polesan make up tipisnya ,pakaianya di bawah lutut dan terlihat longgar ,membuat aneh juga di mata Lasmi ,Riska SPG sebelumnya berpenampilan sama dengannya .
"Gak...Mbak cantik ."jempol Tiara di acungkan dan tersenyum padanya.
Lasmi tersenyum ,dan mencubit pipinya,keduanya tertawa...dan melanjutkan pekerjaan masing masing.

Setelah sholat dan makan siang ,Tiara di panggil office boy untuk bertemu staf dan di antar ke ruangannya.
"Masuk!"terdengar suara seorang perempuan .
"Permisi Bu....!"
"Duduklah!"
"Maaf saya baru ke sini,ini surat tugas saya !"Tiara merasa bersalah ,karena seharusnya tadi pagi dia serahkan surat tugas itu.
"Gak apa,....hem...Tiara namamu ,asalmu dari mana ?"
"Saya Jawa Bu..."
"Aduh aku tua banget ya...ha ha ha...panggil Mbak sajalah...aku juga Jawa ,dari Temanggung!"tanganya di ulurkan ke arah Tiara .
"Ririn ..." Tiara menerima jabat tangannya,cara menjabatnya terasa aneh bagi Tiara ,seperti ....ah.... .
"Makasih Mbak."
Mbak Ririn menerangkan sekilas peraturan di tempat kerja barunya ,Tiara merasa bahagia di hari pertamanya dua orang menerimanya dengan sangat baik.
"Ada lagi yang perlu di tanyakan ?"
"Jelas Mbak...saya pamit dulu,maaf!"
Ririn melihatnya dengan pandangan aneh lagi  ....bagi Tiara ...ah...mungkin itu sangkaanku saja ,pandangan orang yang suka pada pasangan ...dia kan perempuan .

Waktu pulang ,Lasmi mengajaknya bareng keluar dan Tiara menunggunya setelah berganti kaos oblong warna hijau dan kulot hitam.Sepasang mata melihatnya dari balik kaca,tanpa sepengetahuannya...Ririn .
"Lama ya Dek...maaf!"
"Gak kok ...Mbak tinggal di mana ?"
"Aku di dekat terminal ...kamu?"
"Alhamdulillah satu jalan dong."
Mereka berjalan beriringan ,sambil bercerita tentang diri masing masing.
Lasmi SPG produk kecantikan ,sudah punya rumah sendiri dari hasil kerjanya meski kecil...dia kerja di sini sudah 8 tahun meski hanya lulusan SMP dia bisa kerja sebagai SPG karena mujur,dan 8 tahun itu dia tidak pernah pindah kerja ke perusahaan lain ...mungkin itu yang membuatnya bisa membeli rumah batin Tiara.
"Kamu gak mau main dulu Dek?"
"Kapan kapan saja ,Mbak....saya duluan ya..Mbak ati ati!"
"Kamu juga ati ati....Mbak jalan kaki aja kok,deket ini...dagggg."
Tiara melambaikan tangannya ,dan segera mencari metromini ke arah tempat tinggalnya.

Sampai di rumah ,rumah terlihat berantakan ,Mbak Narti sudah di rumah dan sedang membereskannya.
"Assalamualaikum...sudah pulang Mbak....seperti abis perang ,Galih ya ?" Mbak Narti menggelengkan kepalanya.Kalau bukan Galih siapa?Ah....apa mungkin mereka bertengkar ?Pikirannya tidak tenang .
"Mbak....apa?"Tiara menarik tangannya ,ingin penjelasan.
"Aku juga gak tau Dek?"
"Masak...Lik mana ?"cecarnya.
"Keluar mungkin ke rumahnya."Rumah Ibu Lik Endang memang dekat dengan rumah kontrakannya ,hanya beberapa meter saja.
"Galih mana Mbak?"Tiara ikut membantu membereskan barang barang yang berantakan ,ada pakaian Om di sana sini ....ada apa ya?
"Gak tau juga ,pulang tadi sudah tidak lihat Mbak."
Keduanya diam ,Tiara dengan berbagai pertanyaannya kenapa....apa yang terjadi ?di mana Omnya...
Sampai malam tiba ,Omnya belum juga pulang ,Lik Endang juga belum.Setelah sholat Magrib ,Tiara berusaha cari tahu keberadaan Liknya ,dengan pura pura belanja karena Ibu Lik Endang jualan sembako dan sayur mayur.
"Assalamualaikum...Mak...beli sayur sawi sama telur ada?"
"Wa alaikumsalam....ada Neng...sudah pulang ?"
"Iya Mak...dari sore tadi ...oh ya Mak Galih di sini ya...gak keliatan di rumah?"Mak tidak menoleh ,sambil menimbang telur pesanannya.
"Ada tuh di kamar sama Mamaknya!"Syukurlah Lik di sini ,semoga tidak terjadi apa apa.
"Sudah Neng ada lagi?"
"Sudah Mak...berapa ?"sambil mengulurkan lembaran uang pada Mak,Tiara berusaha mencari keberadaan Liknya.
"Makasih Mak..."di terima barang dan uang kembalian dari Mak.
"Bentar Neng!"Mak keluar dari tokonya.
"Sini...Mak mau tanya?Jawab jujur yak!"Tiara mengangguk.
"Sebenernya apa yang terjadi sama mereka sih?"
"Maksudnya ?"Tiara memang tidak tahu maksud pertanyaannya.
Mak cerita Lik Endang pulang ke rumah sambil menangis dan menggendong Galih ,di tanyai tidak menjawab langsung ke kamar sampai sekarang ,meskipun di minta buka pintu tetap tidak di buka,Mak nunggu Andre pulang biasanya sama Andre Lik agak nurut ,karena Andre sangat sayang padanya.
"Maaf Mak...saya juga baru pulang tadi ,Om juga belum pulang ,semoga tidak terjadi apa apa Mak,"meski cemas Tiara tetap berharap.
"Mak boleh tolong...kan...kabari kalo ada apa apa,kamu gak mau kan kalo terjadi apa apa ...sering seperti ini ,tapi kalo di tanya i pada diem senuanya."
Tiara mengangguk dan mohon diri,rasa tak tenang di hati dan pikirannya .

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang