Kecewa

8 0 0
                                    

Tiara semakin jauh dari Mbak Narti ,karena beda jam kerja menyebabkan keduanya jarang bertemu apalagi ngobrol.Malam saat istirahat Tiara sudah tidur,saat berangkat Mbak Narti tidur setelah sholat Subuh.Tiara menikmati setiap waktunya,sering tidur barang Wiwik karena butuh teman ngobrol sebelum tidur .Seperti tak habis pembicaraan mereka ,tentang keluarga di desa tentang kerjaan tentang masa depan .
"Aku ingin pulang kampung setelah punya cukup tabungan Raaa,ingin nikah dengan orang kampung saja lebih adem suasananya,"Wiwik pernah cerita rumahnya di bawah Gunung Wilis ,hawanya sangat dingin hanya saja untuk mata pencaharian rata rata sebagai petani,dan Wiwik tidak ingin jadi petani makanya itu dia pergi merantau ,cita cita buka toko kelontong yang masih belum ada di kampung halamannya.
"Kalo ketemu jodoh nya orang jauh gimana tuh?"
"Tetep aja,pulang kampung di sana sudah ada lahan untuk rumah jadi lebih irit kan gak usah beli,tinggal buka usaha aja untuk penuhi kebutuhan,"
"Kan misal Wik...kita tak tahu gimana ke depannya...dah punya pacar orang sana ya?"
"Gak juga....aku belum mikir ke sana Raa....makanya selalu berdoa Raa,di beri jodoh orang deket sana,sekarang kerja di sini untuk buka usaha di kampung !"Tiara tersenyum,meski teguh dalam pendirian Wiwik tetep sahabat yang baik untuknya,kalo aku gak tau Wikkk....yang jelas ingin ngebahagiain keluarga ,buat mereka seneng ,soal jodoh inginnya H jadi suamiku kelak,tapi apa mungkin?
"Woiiii nglamun...aku bicara sendiri...aduhhhh...hayo mbayangin apa ,pasti dia kan?"
"Apaan...!"Tiara menepuk bahunya.
"Aku sebenernya pengin kuliah Wik,tapi sepertinya gak mungkin juga."
"Kenapa?Semua serba mungkin lah,kan ada kuliah malam nanti minta di beri shift siang aja ,bisa kok ......ada kok temen kita yang seperti itu Raaa!"
"Oh ya...ku pikir nanti lah !"
"Kalo aku gak kepikiran ke sana Raa...otakku adanya cuma uang ...ha ha ha...enakan cari uang daripada pusing cari uang ya mikir pelajaran,hhhhhh....gak sanggup aku."
"Dasar males kamu Wik...udah ah,tidur yuk!"
"Eh...Raaa...maaf ya,gimana hubungan mereka?"Tiara yang sudah merebahkan tubuhnya terpaksa bangun lagi.
"Maksudmu  Om?"
"Iyaaa...sapa lagi ?Beneran udah pisah...dah balik ke rumah sama istrinya belum?"
"Sudahlah ...buktinya gak pernah ke sini!"
"Aku gak yakin Raaa...kamu kan selisih waktu kerja ,gak pernah tau di luarnya ...jangan marah ya Raa...aku pernah liat mereka loh jalan bareng ...maaf gak bilang !"Tiara terkejut ,apa benar?Tiara kembali teringat Liknya,ketika datang ke rumah Om Sigit...kepergian Dimas....Ya Allah ,semoga Wiwik salah ,sudah sejauh ini aku bawa Mbak pergi apa dia pura pura saja ...apa dia menyembunyikan sesuatu?

Sengaja off kerja hari ini di gunakan Tiara di rumah saja ,Wiwik tetap masuk  karena lembur.Kesempatan Tiara untuk tahu ,apa kedekatan mereka benar adanya?
Tiara tidak keluar kamar Wiwik sama sekali dari ,semalam dia tidur bareng Wiwik.Tiara malas malasan di tempat tidur.Dia sengaja tidak keluar kamar ,ingin melihat Narti berangkat kerja atau tidak ,setahu Tiara hari ini waktunya off juga.
Terdengar suara seseorang di ruang tamu,Tiara terkejut itu suara Omnya...jadi benar dia mengikuti kami sampai sini?Itu artinya benar mereka tetep berhubungan ,Ya Allah...apa aku harus keluar ...Tiara menangis mengingat kata kata Lik...dasar perusak rumah tangga orang...Lik .....lihat itu bukan aku ,kenapa kata kata itu keluar dari mulutmu ...aku bukan wanita serendah itu ,tapi dia....Tiara menangis keras di tutupi bantal,tidak ingin terdengar dari luar.Beberapa lama Tiara memutuskan untuk keluar,tapi terlambat.Mereka pergi berboncengan entah ke mana?
Dada Tiara bergejolak ada rasa marah ,rasa bersalah ...kenapa aku bisa di bodohi ...dia memanfaatkan aku ...dia bohongi aku...aku harus gimana Ya Allah.Tiara bergegas mandi ,dia ingin ketemu Ibu untuk cerita agar hatinya sedikit lega.
Di tinggalkan pesan di kertas ,di letakkan di atas tempat tidur Wiwik.
"Maaf ....aku pulang malem...tolong jangan di kunci pintunya...aku ke rumah Ibu!" di tulis dengan derai air mata,hatinya benar benar sakit sudah di bohongi ...dia sudah berusaha memisahkannya ,dia yang kena getahnya tapi dengan seenaknya Tiara di tusuk ...Mbak kamu tega ...kamu juga Om...kenapa ?

"Assalamualaikum...bu!"Ibu terkejut melihat Tiara,di jawab salamnya dengan memeluknya karena rasa rindu ,beberapa minggu Tiara tidak datang ke rumah ,Tiara tidak menangis dia bisa menahannya .
"Bu...Bapak ada ?"
"Lagi keluar...tumben nanya Bapak ...hhmmmm lagi kangen ya sama kampung halaman?"di tarik tangan Tiara untuk duduk di kursi tamu.
"Mau minum apa Raaa,Ibu tadi dah selesai masak...lodeh kesukaanmu.Sarapan dulu geh...!"perintah Ibu,biasanya Tiara langsung beranjak mendengar masakan kesukaannya tapi kali ini tidak ada hasratnya meski dia belum sarapan,tapi sakit hatinya membuat hilang rasa laparnya.
"Raaa...ada apa,kamu sakit...atau ?"
"Buu...aku mau pulang kampung aja!"
"Loh kenapa?"
Tiara menghela nafas panjang dan keluar semua beban di hatinya ,dia harus pulang ,menghindar dari mereka jika Tiara masih di sini ,Tiara tetap di jadikan kedok untuk mereka menjalin rasa terlarangnya,Tiara yang di salahkan dan Tiara tidak mau itu,meski Tiara berat karena bulan depan Tiara sudah mulai jadi karyawan tetap tapi itu yang terbaik untuk semua ,dia tak ingin di salahkan lagi dalam hal ini.
"Sabar Raa...Lagi sudah di bilangi dan dia mendengarkan semua kata kata Bapak,tapi dari Sigit kami tahu dia tidak pulang ke rumah ,dia tetep tinggal terpisah dari mereka Raa...Jika itu yang terbaik ,Ibu hanya bisa memberimu doa ,semoga kamu selalu bahagia di manapun berada karena kamu putri Ibu yang baik...pamit ke Ibunya Dimas ,kemarin ketemu di warung dia kangen kamu katanya!"Tiara sedikit lega,sudah menumpahkan hatinya ...rezeki bisa di cari ,tapi Tiara harus pergi untuk menghindari ...biar mereka tahu dengan sendiri siapa sebenernya yang salah,meski Tiara jujur tetap saja Tiara yang terlanjur di salahkan .

Tiara mampir ke rumah Dimas,untuk minta maaf dan pamit karena harus pulang kampung,mungkin tidak bisa bertemu lagi dengan Ibu Dimas.
"Tiii....kamu yakin...apa kamu gak sayang kerjaanmu ,bukankah itu kesempatanmu Nak...tinggallah di sini ,kami akan menjagamu seperti Dimas menjagamu,Dimas pasti senang di sana ...yahhh?"
"Ibuu...makasih banyak atas semua,tapi Tiara sudah yakin ini yang terbaik...Tiara tak kan kembali Bu,maafkan kalo Tiara ada salah ya Bu...maaf kalo Tiara buat Ibu kecewa,terima kasih atas kebaikan Ibu...sampaikan salam saya untuk Bapak ,maaf saya gak bisa nunggu pulang."Ibu meraih tubuhnya ,di peluk Tiara dengan erat seakan gak ingin pisah ,tapi itu sudah menjadi pilihannya .
"Ibu hanya bisa mendoakanmu ,semoga kamu selalu bahagia ,kamu gadis baik...Nak...makasih juga sudah hadir di sini meski beberapa saat,Ibu berharap masih bisa ketemu kamu lagii...hati hati ...jaga dirimu ya!"
Tiara ingin menangis tetap saja Tiara tidak bisa,dia hanya bisa menangis ketika tidak ada yang melihat,di depan orang wajah tegarnya itu yang terlihat.

Pulang dari tempat Ibu ,Tiara sengaja mampir ke telepon umum .Tiara ingin pamit pada H..dia berharap bisa bertemu denganya sebelum pulang ,dia ingin bercerita tentang yang terjadi ,aku ingin pulang H...meski berat...tapi ini harus ku lakukan .
"Kringgg....kringgg...!"dering telepon di seberang ...belum ada yang angkat ,Tiara menutup dan mencobanya lagi,Alhamdulillah nyambung terdengar suara seorang laki laki dewasa.
"Halo...siapa ini?"
"Tiara...bisa ketemu dengan Hariyono ...Pak...dari temennya!"ingin rasanya Tiara bilang dari pacarnya tapi berat rasanya itu keluar dari bibirnya.
"Siapa?"terdengar lelaki itu kembali menjawab.
"Saya...Pak...Ti...!"Tut tut tut...putus sambungan teleponnya...atau sengaja di putus.Hati Tiara berdegup kencang ,rasa kecewa ...rasa sakit...ingin nangis...kenapa kasih no telp kalo gak bisa di hubungi...atau gak bisa di sambungkan...atau bukan no itu...H....kenapa kamu jauh dariku padahal kamu ada di kota ini kota yang sama ...

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang