First Love [END]

03. Dingin

Happy reading!

*****

Diva mengamati pantulan tubuhnya di depan cermin yang berada didalam kamarnya.

"Cantik banget gue" puji Diva pada dirinya sendiri yang memakai drees hitam dibalut dengan cardingan rajut.

Diva mengangkat tangannya setinggi dada,lalu melihat jarum jam yang menunjukkan pukul sembilan pagi, ia lalu segera mengambil tas selempang nya lalu keluar kamar.

"Bibi aku mau makan roti" ujar Diva setelah menuruni tangga dan langsung menuju dapur.

"Roti tawar?" Tanya bi Ningsih.

"Iya kasih Nutella ya!" Diva mengambil duduk dimeja makan.

Bi Ningsih mengangguk lalu segera membuatkannya.

"Ini roti sama susu" Bi Ningsih memberikan Roti dan susu sesuai permintaan Diva dihadapan gadis itu.

"Makasih ya bibi baik banget" kata Diva, ia segera mengambil roti itu dan segera memakannya.

"Diva mau kemana sih?" Tanya Bi Ningsih memperhatikan Diva.

"Mau ke firma" jawab Diva sambil mengunyah rotinya.

"Lho kenapa?"  Bi Ningsih sedikit kaget mendengarnya.

"Masalah teror itu lho papa yang suruh" jawab Diva seraya memakan roti gigitan terakhir.

"Ough begitu"

Diva mangut-mangut. Ia meneguk susu yang dibuatkan bi Ningsih hingga tandas.

"Bibi Diva mau pergi ya" pamit Diva.

"Iya" jawab Bi Ningsih yang sedang mencuci piring.

Diva berdiri dari tempat duduk dan segera keluar rumah.

Setelah keluar Diva melihat Anggi yang sudah siap dengan mobil.

"Ayo jalan nggi" ucap Diva setelah memasuki mobil.

"Iya mba" Anggi pun mulai menyalakan mesin dan segera keluar dari pekarangan rumah.

Beberapa menit kemudian...

Untuk pertama kalinya Diva menginjakkan kaki di gedung yang bertuliskan Firma Hukum Wisnu.

Firma ini adalah firma yang paling terkenal karena tidak pernah kalah di pengadilan. Yang membuatnya terkenal yaitu Kean karena pengacara itu selalu membela yang benar dan tak pernah menerima suap. Dan itu memang benar adanya.

Diva segera melangkahkan kaki setelah selesai mengamati luar gedung. Dengan anggun memasuki gedung itu dengan mengenakan kacamata hitam agar tak dikenali, bisa jadi sorotan dirinya.

"Selamat pagi Ada yang bisa dibantu?" Tanya Audi-penerima tamu firma- saat melihat seseorang memasuki firma.

"Saya mau ketemu pengacara Kean ada?" Jawab Diva.

"Oh pak Kean, bisa tapi maaf apa sebelumnya sudah membuat janji?" Tanya Audi.

Diva terdiam. Sepadat itu lah jadwal pengacara itu sampai harus membuat janji terlebih dahulu?