50. kecelakaan tragis

117 20 1
                                    

Happy reading!

*****

Sedari pagi Aca sibuk karena disuruh suruh oleh Rachel, gadis itu hendak pergi untuk mengisi pendaftaran audisi. Baru saja pendaftaran sudah sangat heboh, apalagi kalau udah diterima.

"ACA! PARFUM GUE MANA?!" Teriak Rachel melengking.

Aca hanya bisa mengusap dada nya untuk bersabar, dia masih membuat jus mangga sesuai perintah Rachel.

"PARFUM GUE MANA?!" Rachel menghampiri Aca didapur.

Aca meletakkan nampan ke meja dengan emosi, membuatnya menimbulkan suara.

"LO PIKIR GUE INI PENGALAMAN JADI PEMBANTU?! LAGIAN YA TANGAN SAMA KAKI GUE CUMA DUA!LO PIKIR GUE ROBOT HAH?!" Ucap Aca tak kalah kenceng.

"NYOLOT LO!, MAU GUE BILANGIN MAMA?!" Ancam Rachel.

"Lo kok gitu Anji?!" Maki Aca tak terima.

"Lakuin aja perintah gue, mana parfum gue yang mahal itu" suruh Rachel.

Aca pun hanya bisa menghela nafas nya, memang dia harus banyak banyak bersabar disini.

Aca segera menuju kamar Rachel diikuti Rachel. Aca lalu menuju meja rias, dia mengambil sebuah botol parfum disana.

"Ini apa kalau bukan parfum?" Tanya Aca sembari menunjukkan parfum itu.

"Tadi nggak ada, cepat siniin!" Rachel pun merebut parfuk itu dari tangan Aca.

"Buta berarti mata Lo! Lagian cuma mau isi formulir aja ribet banget!" Cibir Aca.

"Bodoamat bilang aja Lo iri kan?" Ujar Rachel.

"Idih ogah!" Ucapnya lalu pergi, namun tertahan saat Rachel berkata sesuatu.

"Btw, gue diantar Mama papa lho" ujar Rachel berusaha melepaskan memanasi Aca.

Aca terdiam, itu adalah kebiasaan mama nya dulu ketika dia audisi. Tapi sekarang menjadi kebiasaan Rachel.

Aca mencoba menguatkan diri, dia lalu berbalik menghadap Rachel. "Terus gue harus ngapain? Gue harus kayang gitu?" Ucapnya seraya tersenyum sinis.

"Yaudah gue pergi dulu, jaga rumah ya. Bye itu mereka datang" ujar Rachel kala mendengar suara klakson Mobil. Dia pergi dengan membawa tas branded ditangannya, keluar menuju mobil orang tuanya.

Rachel yang melihat pun segera berlari menuju jendela, dia bisa melihat dengan jelas mama papanya memperlakukan Rachel sangat istimewa.

Bahkan Sella mengusap rambut dan mencium pipi Rachel.

Tak dipungkiri, Aca rindu perilaku seperti itu dari kedua orang tuanya.

Sekarang keadaan nya berubah, Rachel yang disayang dan Aca yang ditelantarkan.

Aca melirik pakaian nya saat ini, begitu lusuh, bahkan celmek terpasang sempurna ditubuhnya.

Tanpa sadar air mata Aca jatuh ketika melihat mobil orang tua nya itu pergi, untuk mengantar Rachel.

"Gue gak tau ini bakalan kaya gini terus apa berubah lagi" batin nya, dia lalu menutup mata sejenak.

Tak ingin lama lama larut dalam kesedihan, Aca segera menuju belakang untuk menjemur pakaian.

Sebenernya susah susah gampang menjemur pakaian itu, susahnya Aca harus menjemur dengan tempat yang berbeda. Sebab ada beberapa baju Rachel yang tidak boleh dijemur secara langsung dibawah terik matahari.

First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang