38. Perbuatan yang fatal

130 47 0
                                    

Happy reading!

*******

Diva tidak langsung tidur setelah mengakhiri chatnya dengan Ina. Chat dari nomor tak dikenal, cukup menyita perhatian nya. Karena itu Diva segera membalasnya.

<+6285987×××

Hai
Diva saya Kean.

Missead call at 14.02 pm
Missead call at 14.05 pm

Hm, apa buktinya, saya pikir kamu bohong.

Sedangkan di tempat lain, tepat nya Kean baru saja pulang dari firma, dan baru saja selesai mandi.

Kean memikirkan cara agar Diva percaya bahwa ini dirinya, sebuah ide terlintas dari fikirannya.

Dengan canggung, Kean mengarahkan kamera depan ponselnya mengarah ke wajahnya. Kean lalu mengirimkan foto Selfi tersebut ke Diva.

<+6285987×××

Seen picture
Bagaimana, kamu percaya tidak?

Diva langsung tertawa terbahak saat melihat foto yang dikirimkan, ternyata memang benar Kean. Diva pun segera menyimpan nomor itu.

Tapi, kenapa pengacara itu mengirimkannya pesan? Bukanya dia marah kepadanya? Bagaimana perasaan nya?

<Pak Kean 2

Pak Kean bukanya marah sama saya ya?

Tidak.

Terus kenapa dingin terus?
Sebenarnya apa sih mau nya Pak Kean?
Saya capek.

Saya mau kamu, saya benar benar hampir gila waktu kamu pergi.
Jadi tolong cepatlah kembali, saya sudah kangen.

Gak ah, aku gamau balik.

Jangan marah begitu, nanti pulang langsung ke tempat saya mau? Saya tau kamu besok pulang.

Lho? Kok bisa tau?

Saya cuma mengetes, jadi kamu besok beneran pulang ke indo?

Hm iya sih

Yaudah nanti langsung ke saya ya,
Saya tunggu kamu, sekarang sudah malam, tidurlah
Selamat malam

Hmm iya.

Cepetan tidur sana!

Iya iya.

Kenapa masih dibales? Cepat tidur!
Tidak usah dibalas!

Diva mendengus membaca chat Kean, Ya walaupun Diva bersyukur Kean sudah tidak dingin lagi dengannya.

Tapi Diva kembali dibuat bimbang dengan perasaan nya. Kean sangat cepat sekali berubah ubah, Apakah perasaan nya masih sama? Apa masih bisa Diva berharap dengannya?

First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang