12. Menolong

224 88 1
                                    

Happy reading!

Warning! : Part ini mengandung kekerasan dan kata kasar. Mohon bijak dalam membacanya.

******

Siang ini, Diva baru saja selesai pemotretan an disebuah toko kosmetik yang sedang viral. Perusahaan itu, menjadikan Diva sebagai Brand Ambassador untuk produk kosmetik nya.

Diva berjalan beriringan dengan Rina keluar dari gedung, mereka menyapa beberapa karyawan.

"Tersangka dari kasus pembunuhan masal, mengklaim dirinya mantan pacar pengacara penggugat bernama pengacara Kean...."

Diva menghentikan langkahnya begitu mendengar itu, ia menoleh ke samping dimana televisi besar terpasang disana, yang menampilkan sebuah berita di pengadilan beberapa hari lalu. Namun seperti nya baru disiarkan.

"Ada apa Diva? Kok berhenti?" Tanya Rina.

"Ah gak apa apa, yuk" jawab Diva, lalu kembali berjalan.

Rina hanya menggeleng kan kepala pelan.

Diva berjalan dengan hati yang berkecamuk, pikirannya juga melayang memikirkan yang tidak tidak. Entah kenapa jantungnya berdenyut nyeri, terdapat..rasa sakit disana.

Entahlah, Diva segera menggelengkan kepala nya, menepis segara fikiran semacam itu.

Seseorang yang baru saja keluar dari ruangan melihat punggung Diva dari belakang. Dia lalu menatap layar televisi.

"Jadi dia beneran pacar kamu Diva" gumamnya pelan, sambil tersenyum miring, dia menatap kepergian Diva.

"Hari ini gue pengen lakuin sesuatu Diva, so tunggu suprise Lo" ucap Rachel tersenyum penuh arti.

****

Diva menyuruh Anggi untuk menghentikan mobil disebuah toilet umum, karena tak tahan ingin buang air kecil.

Walau sudah bergelimang harta, Diva tak pernah jijik untuk menapak di fasilitas umum. Contohnya toilet ini.

toilet umum itu agak jauh dari mobil Diva, karena jalan yang tak memungkinkan membuat Diva harus berjalan beberapa meter untuk ke toilet itu. Tapi itu tak masalah, ini lebih cepat dari pada harus menunggu sampai dirumah.

Tanpa Diva sadari seseorang mengamati pergerakannya dibalik semak semak. Dia adalah Rachel, entah apa yang akan dilakukan gadis itu. Kita lihat saja.

"Ah akhirnya lega juga" ujar Diva saat keluar dari toilet. Dia berjalan sambil mengeringkan tangannya menggunakan tisu.

Langkah Diva melambat saat merasa ada yang mengikuti nya. Dia pun berusaha untuk tenang dan tetap berjalan.

Namun karena penasaran, Akhirnya Diva menoleh. Dan betapa kagetnya ia melihat seseorang dibelakangnya. Yang Diva lihat adalah seorang pria yang memakai pakaian sobek sobek, dengan beberapa rantai sebagai ornamen.

Diva hendak memekik karena pria itu mendekat, namun tangan pria itu lebih cepat membengkap mulut Diva dengan tangan kekarnya.

Diva meronta namun dirinya tak punya tenaga, apalagi melawan pria yang berotot didepannya ini.

Pria itu mendorong Diva dengan keras ke tembok, membuat Diva meringis. Pria itu lantas mengunci Diva dengan kedua lengan kekarnya.

First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang