27. mereka bersatu

84 15 0
                                    


Happy reading!

******

"Aku mohon jangan Kak!" Ucap Alea bergetar saat Dava kembaran Diva itu terus mendekat kearahnya.

"Kau akan menikmatinya" ujar Dava, dia langsung menarik tengkuk Alea dan menciumnya kasar.

Dengan mata yang berlinang air mata, Alea bisa melihat Diva dkk meninggal kan ruangan dengan senyum terpampang jelas. Mereka bahkan menutup pintu ruangan tersebut.

"Akhh" Alea menjerit saat Dava menggigit kulit lehernya sampai meninggal kan bekas merah disana.

Alea mencekal tangan Dava yang hendak membuka kancing bajunya, Alea bisa melihat mata Dava yang kalut dalam kenikmatan.

"Aku mohon jangan Kak" mohon Alea dengan tatapan memohon.

"Kau akan menikmatinya" ujar Dava segera menggenggam kedua tangan Alea dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya membuka satu persatu kancing seragam milik Alea.

"Aku mohon jangan Kak!"

"Jangan kak!"

"JANGAN!!!" Alea langsung bangun dari tidurnya, mimpi buruk yang berasal dari memory ingatannya itu kembali menghantui nya.

Alea mengusap wajahnya dengan kasar, dia berusaha menutup itu semua dalam dalam di dalam ingatannya. Namun kejadian kelam itu malah datang kedalam mimpinya.

"Lo akan belas perbuatan Lo Diva" gumam Alea, tatapannya dingin. Dia segera meraih ponsel miliknya dan mengirim chat ke grub yang beranggotakan Clarisa,Rachel, Kray, dan dirinya.

Alea mengirim pesan kepada mereka untuk kumpul ke Club' miliknya pada pukul 8 malam.

Setalah pesan terkirim, Alea tersenyum puas memikirkan rencana yang dia susun akan berhasil.

******

Mobil Arya berhenti dipekarangan rumahnya, Lia dan Arya pun keluar setelah mobil terparkir sempurna.

Mereka berhenti didepan pintu saat melihat sebuah kotak ada disana.

"Mama pesan barang?" Tanya Arya pada Lia.

"Engga kok, lah mama pikir papa yang pesan" ujar Lia segera mengambil kotak itu.

"Coba buka ma" ucap Arya. Lia mengangguk dan segera membuka kotak tersebut.

Alangkah kagetnya Lia saat melihat isi kotak tersebut, sebuah boneka kecil yang berlumuran darah dengan foto Diva yang ada di kepala boneka itu.

"Akhh!" Pekik Lia langsung menjatuhkan kotak itu, dia segera memeluk suaminya karena ketakutan.

"Pa, ini pasti ulah wanita gila itu" ujar Lia, tangisnya langsung pecah.

"Papa udah coba cari, tapi pencarian Papa menunjuk kan Alea masih ada di Itali" ujar Arya, dia sudah melihat isi Kotak itu.

"Telfon Kean pah, pasti dia bisa urus" ucap Lia.

Arya mengangguk dan segera menghubungi Kean untuk segera kerumahnya.

"Hallo nak Kean? Bisa kerumah Om sekarang? Ini penting" ujar Arya langsung saat panggilan tersambung.

First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang