First Love [END]

35. Mawar Hitam

Happy reading!

****

Pagi ini Rina seperti biasa mendatangi rumah Diva, namun kali ini dia sudah rapih, karena akan pergi.

"Eh Lo tumben udah rapih?" Komen Diva saat Rina memasuki rumah, kebetulan Diva sedang ada diruang tamu, sambil membaca majalah.

Rina menoleh, dia langsung menghampiri nya. "Gawat Diva! Gawat!" Ujarnya serius.

"Gawat apanya?" Tanya Diva, jadi penasaran kan.

"Artis nya harus Dateng, kalau gak, dikualifikasi" ujar Rina sedikit mengeja kata terakhir.

"Ke Sutradara nya maksud Lo?" Tanya Diva.

Rina mengangguk, "hooh, ayo buru, kita ke rumah produksi nya."

Diva mendecak, dia hendak pergi lagi ke firma hukum. Namun kalau begini? Apa bisa buat?.

"Yaudah deh, gue ganti baju dulu ya" ucap Diva.

"Yoi, cepetan sana, gue mau sarapan dulu hehe" ujar Rina sambil menyengir.

"Habisin sekalian Rin, lagian cuma dikit orang dirumah ini" kata Diva.

"Okee!!"

Diva hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan manager nya itu, dia pun menaiki tangga menuju kamarnya.

****

Pohon beringin besar ditengah pemakaman, menutupi sinar matahari.

Lia mengusap nisan bertuliskan nama Dava Arlio disana. Lia tak dapat membendung air matanya lagi, Arya pun hanya bisa memegang bahu sang istri untuk menguatkan.

Lia dan Arya memilih untuk tidak mengajak Diva kesini, mereka takut, memory Diva perlahan kembali.

Mereka datang tentu karena kemarin hari kelahiran nya. Mereka kembar, jadi hari nya sama.

"Sabar Ma, Dava udah lama pergi, dia udah tenang disana" ujar Arya.

Benar sekali, Dava sudah lama pergi meninggalkan mereka.

"Iya Pah, mama udah coba buat kuat" ujar Lia.

Arya mengangguk menanggapi.

"Woww, ternyata masih peduli" Ucap seseorang membuat Arya dan Lia menoleh.

Mereka kaget bukan kepalang melihat siapa yang datang.

"Kamu...?" gumam Lia.

"Ya Benar, aku Alea, aku kesini" ujar Alea tersenyum lebar.

"Mau apa kamu?! Bagaimana bisa? Saya lacak lokasi kamu masih di Itali" ujar Arya.

"Ahahaha" Alea sontak tertawa mendengar nya, "kau pikir saya bodoh, paktua" kata Alea.

"Terus mau apa kamu kesini?" Tanya Lia dengan takut takut, dia masih sangat mengingat kejadian 7 tahun lalu.

"Aku cuma penasaran, orang tua nya masih peduli tidak pada Anaknya, eh ternyata masih.. sampai mau kasih uang ya? Waktu itu?" Ujar Alea membuat Lia membeku.

[Flashback On]

"Apa?!" Papa Alea langsung marah saat mengetahui anaknya hamil. Diluar nikah, masih sekolah pula.