20. sebuah misteri

102 21 0
                                    

Happy reading


*****

Seorang gadis dengan pakaian SMA terduduk lemah didepan seseorang yang diikat dikursi.

Nafas gadis itu tak beraturan, tubuhnya dipenuhi bercak merah akibat darah banyak darah yang keluar dari tubuhnya.

Didepannya, tak lain dan tak bukan adalah abangnya sendiri. Kondisinya mengenaskan dengan telanjang dada, badannya bonyok akibat dihajar oleh orang banyak.

Gadis itu menyaksikan sendiri siksaan yang dialami oleh abangnya didepan matanya yang terus mengeluarkan air mata. Kata maaf terus berucap dari bibinya yang bergetar.

Seseorang masuk kedalam ruangan itu dengan menyerigai, dia menghampiri gadis itu.

"Lihat kan Abang Lo?"

Gadis itu hanya mengangguk kecil. Orang itu lantas berdiri, mengambil pisau yang sedari tadi ada di sakunya.

"Aku mohon jangan" mohon gadis itu dengan derai air mata.

Jleeeb!

Pisau itu menancap sempurna didada sang korban yang langsung mengeluarkan banyak darah. Dari dada maupun mulutnya, karena pisau itu langsung tembus mengenai jantung.

"Itulah akibatnya berurusan dengan
....."

"Akhhhh!" Diva menjerit terbangun dari tidurnya. Mimpi yang telah hilang selama beberapa tahun itu, kembali menghantuinya lagi. Diva memegangi kepalanya yang sakit itu.

"Diva, are you okay?" Tanya Kean yang ada disamping Diva.

Diva mendongak, dia baru sadar kalau dirinya berada dikamar dan dikerumuni oleh orang banyak. Ada Kean, kedua orang tuanya dan sahabat nya.

"Diva gak apa apa, tapi ada apa ini?" Tanya Diva, mereka menatap Diva heran. Apa gadis ini amnesia.

"Lo habis tenggelam beloon" kata Vita memberitahu, kesal dirinya lama lama. Setelah mereka mendapatkan kabar Diva tenggelam, mereka langsung menuju pantai. Dan ternyata Diva sudah ditemukan. Mereka membawa Diva kerumah karena belum sadarkan diri.

Begitu pula Arya dan Lia, mereka sangat cemas, mereka akan ke pantai namun Kean memberitahu kalau Diva sudah ketemu. Dan datang kerumah saja. Mereka pun akhirnya ada disini.

"Masa sih gue tenggelem?" Tanya Diva lagi.

Lia mendekat pada putrinya, dia menyingkirkan Kean lalu mengecup singkat rambut Diva.

"Iya sayang kamu tenggelam Kean yang nyelamatin" ujar Lia memberitahu.

Diva menyerit "pak Kean?"

Diva terdiam, lalu kembali berfikir. Fikirannya melayang pada saat dirinya sedang dipantai.

[FLASHBACK ON]

Diva dan Kean masih berada diatas baru karang itu walaupun panas matahari mulai membakar kulit mereka. Mereka seakan tertantang, lagi pula tak masalah jika kulit hitam, yang penting hati bahagia. Dan juga sekarang sudah modern, banyak sckincare mahal yang bisa memutihkan.

"Pak Kean, aku haus deh" ujar Diva menyentuh tenggorokan nya yang kering, mungkin dia tahan panas, namun tidak haus.

"Kalau begitu saya ambilkan ya? Atau mau turun saja?" Tanya Kean.

"Ambilin aja, masih mau disini" ucap Diva manja, Kean yang gemas mencubit kedua pipi Diva.

"Ihh! Pak Kean!" Pekik Diva, namun Kean hanya terkekeh dan pergi mengambil minuman.

First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang