51. pelaku nya

133 20 0
                                    

Happy reading!

*****

Pukul 2 siang hari, Diva tak merasakan panas karena dirinya sedang berada dimakan. Dibawah pohon beringin besar.

Tadi setelah setelah dikeramasi, jenazah kedua orang tua Diva langsung dimakamkan.

Diva memegang batu nisan yang bertuliskan nama orang tuanya, matanya tak mampu menahan buliran air mata. Melihat orang yang disayangi nya berada ditempat ini.

Disamping Diva, ada bi ningsih yang masih saja menangis. Seperti nya wanita itu memang sulit untuk melepas kepergian Lia dan Arya.

Disampingnya lagi ada Auren dan Naya, Diva sendiri tak tau kenapa dia tak melihat kedua sahabat nya itu sedari tadi. Apakah mereka tak tahu?.

Sedangkan Kean berdiri disamping Diva, dia selalu menjaga Diva sedari tadi.

Didepan gerbang makam, terdapat banyak sekali wartawan yang menunggu kepulangan Diva untuk mewawancarai nya.

Naya memegang pundak Diva untuk menyalurkan kekuatan, dia tau pasti ini rasanya sulit. Ditinggal sendiri, apalagi ini sekaligus kedua nya.

"Yang tabah yah Diva, ini semua takdir Allah. Memang kadang takdir itu menyakitkan, kita harus menerima nya" ujar Naya, walau wanita itu sendiri juga tak bisa membendung air matanya.

Siapa sih yang tak sedih melihat sahabat karibnya dari kecil sudah berada dibawah gundukan tanah berhiaskan batu nisan dan bunga melati.

Diva hanya sedikit melirik lewat ekor matanya, dia lalu mengangguk walau rasanya dia belum bisa ikhlas.

Auren menatap Diva dengan penuh kesedihan, dia sangat menyayangi Diva layaknya seorang kakak. Melihatnya seperti ini, juga membuatnya sangat sedih.

Auren juga tak tega melihat ibunya yang masih saja menangis.

Hari ini, Diva menempatkan hari kdua dalam hidupnya yang sangat sangat buruk dan membuatnya seakan mengalami kematian yang sama juga.

Setelah kematian saudara Kembarnya, sekarang kedua orang tuanya. Tubuh Diva seakan mati rasa dibuatnya.

Sekarang Diva bertanya tanya, setelah mereka, apakah itu dirinya? Apa dia juga akan berkahir seperti ini? Sungguh Diva tak tahu harus bagaimana lagi.


*****

Kini Diva sudah berada dirumah, baru saja sampai. Tadi Diva lewat jalan lain untuk menghindari para wartawan.

Naya pulang kerumahnya sendiri karena Ara tiba tiba rewel.

Diva berjalan sambil didekap oleh Kean dari tadi, yang Kean lihat adalah kondisi Diva yang sengat buruk.

"Pak Kean, aku mau ke kamar ya" ucap Diva melepaskan tangan Kean yang ada dipundaknya.

"Saya antar ya?" Tawar Kean.

Diva menggeleng, "enggak perlu,aku pengen sendiri dulu" ucapnya.

Kean hanya bisa menghela nafas, dia mengangguk, "tapi jangan lakuin hal aneh lho ya?" Peringat Kean.

First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang