24. Perhatian kecil yang berkesan

93 19 0
                                    


Happy reading!

****

Sekitar pukul delapan pagi, Diva baru saja selesai melakukan pemotret an. Dia berjalan di koridor gedung agensi dengan Rina disampingnya.

"Eh Diva,mau minum dulu gak?" Tanya Rina saat mereka melewati kantin yang ada didalam gedung itu.

Diva menoleh lalu mengangguk "boleh tuh, gue juga haus" kata Diva sambil terkekeh. Rina pun tertular tawa Diva.

"Yaudah yuk kesana"

Diva mengangguk lagi, mereka duduk dibangku paling pojok disamping jendela besar. Pemandangan yang terlihat yaitu Kota Jakarta yang indah dengan gedung gedung dan juga kendaraan yang terlihat. Fyi mereka berada dilantai 20 digedung itu.

"Mau minum apa?" Tanya Rina setelah mereka duduk.

"Disini ada makanan juga gak? Gue laper" ucap Diva lirih, takut ada yang mendengar. Gengsi ceritanya.

Rina terkekeh "ada Diva, nasi goreng disini enak lho katanya."

"Oh yaudah gue jus mangga, nasi goreng kasih telur ceplok, terus sama buah stroberi. Tadi gue lihat ada sih" ucap Diva. Memang dia sempat melihat menu terdapat stroberi.

"Oke deh!" Rina pun langsung memesankan nya. Tak lama Rina kembali lagi membuat Diva menyerit.

"Mana makanannya?" Tanya Diva bingung.

"Lagi buat pesanan untuk karyawan, katanya nanti kalau sudah jadi mau diantarkan" jelas Rina, Diva hanya mengangguk saja.

Rina membuka ponselnya, dia mengscroll beranda Instragram membuat Diva berdecak. Ponselnya baru dicas sebeluk kesini, ternyata sudah mati dari semalam saat barbeque an. jadi rasanya bosan sekali.

"Rina Lo masa main hp si, bosen tau gue." Ucap Diva membuat Rina mendongak lalu mengambilkan cengiran nya.

"Ya maaf Div, gue lupa" ucap Rina, dia menghentikannya mengscroll Instragram.

Diva berdecak "eh btw semalam itu didapur ada yang aneh lho" ucap Diva memulai topik. Dia belum menceritakan kejadian didapur semalam pada Rina.

"Aneh bagaimana?" Tanya Rina dengan dahi yang mengerut.

"Masa gue denger suara piring pecah, tapi gak ada orang. Pecahan piringnya pun gak ada" Ujar Diva menjelaskan. Diva tak tahu saja jika pelakunya sudah membersihkannya.

"Mungkin itu halusinasi, mabok daging kali lu" jawab Rina.

"Enggak, orang gue masih makan dikit. Lagian gak akan mabok daging gue" ucap Diva.

"Taulah gue juga gak tau, emang mang Asep gak bilang apa apa? Dia kan yang jaga" kata Rina membuat Diva mengangkat bahu tak mengerti.

"Coba nanti gue tanya deh" ucap Diva. Rina mengangguk saja.

"Permisi kak, ini makanannya"ucap pelayan sambil meletakkan makanan dimeja mereka. Rupanya Rina juga memesan makanan yang sama.

"Terima kasih kak" ucap Rina dan Diva bersamaan.

"Selamat menikmati" ujar pelayan tadi lalu pergi.

First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang