34. Suprise ultah

148 54 0
                                    

Happy reading!

*****

"Aduh, kamu ini ya Diva, baru sadar kemarin saja bajunya sudah banyak banget" gerutu Lia.

Sore ini, Diva sudah dibolehkan pulang, karena kondisinya semakin membaik. Arya, Lia dan Auren pun membantu, untuk mengemasi barang Diva untuk dibawa pulang kembali.

"Hehe, namanya juga seleb ma, lagian itu juga masih wangi wangi kok" bela Diva pada diri sendiri.

"Nih wangi" ucap Auren sambil melempar baju milik Diva tepat di wajahnya.

Tunggu, Diva mengendus bau tak sedap dari bajunya itu.

"Iyuh! Baju gue kenapa bau gini?!" Ucap Diva memegangi baju nya dengan jijik.

"Halah! Emang bau, Lo aja gak sadar" ucap Auren, gadis itu menutup tas yang sudah penuh dengan baju kotor Diva.

"Bener kata Auren, baju kamu ini walau dipakai sebentar, sudah bau badan" ucap Lia membuat Diva mendengus.

"Auren sudah?" Tanya Arya.

"Sudah om" jawab Auren sambil mengangkat tas nya.

"Kamu ke mobil dulu sama Diva, sama bawa tas itu saja, yang lain nanti om yang bawa, oke?" Ujar Arya.

"Oke!" Jawab Auren dan Diva bersaman, mereka lalu keluar ruangan bersama menuju mobil.

Sedangkan Arya mengurus administrasi terlebih dahulu.

"Ah akhirnya boleh pulang gue" ujar Diva memasuki mobil, disusul oleh Auren yang baru meletakkan tas tadi ke bagasi.

"Nah bersyukur Lo, masih bisa bernafas" ujar Auren.

"Hmm iyaa" ujar Diva. Diva melihat ke arah sekeliling lewat kaca mobilnya. Dahi Diva berekrut saat melihat sosok pria dengan setelan jas memasuki rumah sakit, Diva yakin pria itu adalah Kean.

"Kenapa dia kesini?" Gumam Diva.

"Ada apa Diva?" Tanya Lia yang baru saja masuk.

Diva kembali menghadap ke depan,"Ah gak apa apa."

"Sudah mau pulang?" Tanya Diva.

"Iya, biar kamu bisa langsung istirahat" ujar Arya yang mulai menjalankan mobilnya.

"Iya iya"

Sedangkan Kean memasuki rumah sakit dengan langkah tegap dan wajah yang datar.

Kemarin Kean diberitahu Arya, bahwa Diva dipindahkan Ke VVIP ROOM 3. Maka hari ini, Kean hendak membawakan makanan, yang akan dia titipkan pada Lia atau siapapun yang ada diruangan.

Kean mengintip lewat jendela ruangan, dahinya mengerut saat melihat ruangan yang kosong.

Kean melirik kesana kesini, namun hasilnya nihil, dia tak menemukan orang tua ataupun teman Diva.

"Sus, saya boleh tanya?" Tanya Kean menghentikan seorang suster yang lewat.

"Ah iya tanya apa?" Tanya suster itu dengan sedikit malu malu.

"Pasien yang menempati kamar ini, kemana ya? Kok ruangan nya sudah kosong?" Tanya Kean sambil menunjuk kamar inap dibelakangnya.

"Ohh, mba Diva sudah pulang pak, baru saja" jawab suster tersebut.

First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang