13. konsekuensi

204 86 0
                                    

Happy reading!

*****

Diva hari ini kembali mendatangi lagi Raine Entertainment, perusahaan itu kembali mengirimkan email tawaran kerja sama. Lihat saja nanti, Diva akan bersikap jual mahal sedikit.

" Ini udah tepat waktu kan Rin?" Tanya Diva pada Rina yang berjalan di sampingnya.

"Enggak" jawab Rina setelah melihat jam.

"Kok enggak?!" Diva menghentikan jalannya.

Rina menghela nafas "ini masih jam setengah delapan, perjanjiannya jam delapan. Jadi gak tepat waktu, kota kecepatan setengah jam" ujar Rina. Dia sempat jengkel pada Diva yang heboh untuk datang sepagi mungkin agar tidak terlambat lagi. Katanya agar tidak dipermalukan. Diva juga senang perusahaan ini meminta maaf pada dirinya karena ada karyawan yang memvidio dirinya sedang marah marah.

"Hehe biar gak telat" ujar Diva dengan cengengesan.

Rina hanya memutar bola mata malas lalu melanjutkan jalannya. Tapi mereka kembali berhenti saat ada yang memanggilnya.

"DIVA!!"

Diva dan Rina menoleh, mereka kaget saat melihat Ina dan Vita berjalan kearah mereka.

"Woii busett, ngapain kalian kesini" tanya Diva seraya memeluk mereka bergantian. Rina juga begitu.

"Lo lupa ya nyet, gue ada syuting dan agensinya ini" jawab Ina.

"Oh iya iya gue lupa, kalau Lo Vit?" Tanya Diva, sepetinya Vita tak ada urusan.

"Lagi gabut gue" jawab Vita. Nahkan benar dugaan Diva.

"Lo kasihan banget ya, gada job sampe gabut banget" ujar Diva dengan wajah julidnya.

"Enggak, gue kebanyakan job sampai bingung mau ambil yang mana" balas Vita sombong. Keduanya lalu terkekeh bersama, mereka tau itu hanya candaan semata. Tak perlu masukin ke hati. Lagipula tak ada yang merasa tersindir, karena beginilah Vita. Selalu ada waktu walau sibuk.

Lain dengan Ina yang menanyai Rina.

"Btw gimana kabar Lo Rin?' tanya Ina memulai percakapan.

"Gue baik sih, rada capek juga nih boss suka rewel" jawab Rina menunjuk Diva membuat Ina tergelak.

"Sa ae Lo Rin ah!"

"Duduk kesana aja yuk?" Ajak Diva menunjuk sofa yang ada di pojok.

Mereka mengangguk lalu berjalan menuju kesana. Lagipula Diva masih ada waktu beberapa menit untuk mengobrol.

"Eh kalian tau ga? Gue dua hari yang lalu gue lihat Rachel dari kantor polisi tau, terus kaya bebas in seseorang" ucap Vita memberitahu, ya dia melihat Rachael.

"Gue juga sih denger waktu itu, gak sengaja sebenernya. Guw denger dia lagi nyuruh orang buat melecehkan orang" ujar Ina.

Deg! Diva terdiam menyimak, dia belum menceritakan kejadian itu pada sahabat nya.

"Kira kira siapa ya" gumam Vita memikirkan.

" Dahla biarin aja, kalau itu yang Lo lihat,mungkin Saudara nya" ujar Ina sedang malas bergosip.

"Gak mungkin, dia anak satu satunya. Apalagi dia dibuang dari keluarga besarnya" Ujar Vita, dia mengikuti akun lambe dan memang benar begitu.

"Bukan saudara itu, tapi kayanya yang lecehin Diva" ujar Rina saat mengerti alur cerita ini. Setelah sadar apa yang ia ucapkan, ia menutup mulutnya. Bisa bisanya dia kelepasan.

First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang