Halo semua^^
Ini cerita pertama aku, semoga suka ya!!! <3
~happy reading guys~
kiw kiw
jangan lupa vote ya! 🙌🏻🚀Note : Aku pengen banget berinteraksi sama kalian, jadi ayo ngobrol bareng aku dipercakapan buat bahas cerita-cerita aku! Kalian juga bisa melalui komen kalau lebih nyaman xixi. Siapatau ada yang mau membahas soal percintaan dan kegalauannya (ngebahas hal-hal diluar cerita aku) juga boleh nih ngobrol bareng aku! AKU TUNGGU KALIAN YA! 🤗❤️
Enjoy my story <3
<<<<<<<<<<"Lisa nelfon, sebentar" ijin Arga pada Ayla menjauhkan diri untuk mengangkat telfon dari orang sebrang.
Belum sempat Alya menjawab, Arga sudah langsung pergi. Padahal, apa salahnya mengangkat telfon didepan Alya?
"Lo udah pesen?" tanya Arga duduk menghadap Alya setelah selesai menjawab telepon tersebut.
Alya menggelengkan kepala bertanda bahwa ia sama sekali belum memesan apapun karena menunggu Arga yang sedang menelfon diluar.
"Aku nungguin kamu, gak enak kalau aku mesen sendiri tapi kamu enggak" jawab Alya akhinya malu-malu sambil menundukkan kepalanya ke arah meja.
"Astaga. Lo masih malu setelah dua bulan kita pacaran?" geram Arga. Arga menatap Alya heran lalu mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan memesan makanan mereka.
Tiba-tiba Alya memikirkan masa dimana Arga menjadikan dirinya sebagai kekasih pria tersebut saat kelas telah usai. Arga datang ke kelasnya lalu mendatangi dan meminta Alya untuk menjadi pacar pria tersebut.
Ralat, lebih tepat nya memaksa Alya.
"Permisi. Mau pesen apa ya?" seorang pelayan yang dipanggil oleh Arga tadi menghampiri meja mereka. Alya langsung mendongakkan kepalanya menatap menu diatas meja.
"Jus jeruk satu ya, Mbak" ucap Alya menatap pelayan tersebut.
"Gak makan?" saut Arga singkat menatap Alya dalam yang mendapat jawaban gelengan kepala dari Alya.
"Gue gak suka ya kalau lo selalu gak makan kayak gini. Lo kenyang atau emang lagi diet makanya gamau makan?" tanya Arga.
Alya memundurkan kepalanya lalu menggeleng kecil.
"Jus jeruknya dua sama nasi goreng spesialnya satu. Jangan lupa juga telurnya mata-sapi setengah masak" alih Arga menatap pelayan tersebut sambil mengambil tangan sebelah kanan Alya yang berada diatas meja.
"Lo cantik. Gimanapun bentuk badan lo sekarang, lo itu tetap pacar gue. Jangan diet lagi, gue gak suka" ucap Arga
"Lo sakit gue yang repot. Kali ini gak usah ngebantah" sambung Arga memelankan suaranya sambil menatap Alya dalam.
Ada apa dengan Arga?
Jantung Alya tentu saja gak bisa diajak kompromi untuk tenang sebentar setelah Arga mengatakan hal tersebut kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEATHER (END)
Fanfic🔔[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ]🔔 Alya, si batang kara kini menggantung kehidupan nya dengan Arga. Arga, sipaling berkuasa atas kehidupan Alya setelah insiden yang membuat ia harus bertanggungjawab. Dengan sifat yang sangat possesive dan tempramen...