"Lucu juga sih Kak Arga manggil mami papi tadi haha" tawa Alya sekaligus mengelus rambut lebat Arga di mana kepala pria tersebut berada pada paha nya
Arga memejam kan kedua mata nya merasakan tangan Alya mengelus rambut nya, kemudian tersenyum kecil mendengar tawa gadis tersebut "Al"
"Hm" dehem Alya memerhatikan wajah Arga dari dekat seperti ini untuk merekam nya saat ia merindukan pria tersebut
"Pindah ya dari kos lo. Pindah ke apart sini, kalau bisa di apart gue" ucap Arga membuka mata nya menatap kedua mata Alya lekat
Alya berdehem pelan mengatur suara nya yang tiba tiba tercekat saat Arga spontan menatap nya "Gak usah Kak. Lagian aku bisa lebih murah bayar kos dari pada apart, nanti gak bakal sanggup pake uang tabungan sekali pun" jawab nya
Arga menghembus kan nafas nya, kemudian beralih duduk ke arah gadis tersebut dengan kaki yang menyilang di atas sofa "Gue yang bayar. Punya pacar kaya kok gak di manfaatin" sindir Arga karena Alya selalu menolak tawaran nya selain uang untuk kebutuhan kuliah gadis tersebut
"Mending simpan aja uang nya, lagian kita udah mantan Kak"
Arga mendekat kan diri nya kembali membujuk Alya "Duit gue kepenuhan buat disimpan. Mau ya? Lo gak perlu cari kerja lagi buat bayar kebutuhan lain"
Alya dengan tegas menggelengkan kepala nya pertanda tidak mau "Kali ini aku nolak tawaran Kakak ya?" mohon Alya tidak enak, sudah banyak sekali membebani Arga dari hal kecil sampai hal besar
Arga memegang kedua tangan gadis tersebut "Lo mau gue gak ada yang urus? Orang tua gue di luar negri jarang pulang, gue ingatin lagi" ucap nya sendu berusaha agar Alya menyetujui ajakan nya
"Kak, udah gede ngapain di urus"
Arga menghembus kan nafas nya, tidak berhasil membujuk Alya "Al, tinggal disini ya?" coba nya lagi
"Gak mau Kak"
"Gue suruh Lisa aja"
"APAAN SIH" gertak Alya langsung menepis tangan Arga "Kakak suka kan sama Kak Lisa? Aku udah tau ya! Maka nya Kak Arga minta putus kan?!"
Arga terkesiap. Niat awal nya ingin menjahili gadis tersebut, namun yang dapat mala amukan dari Alya "Sok tau"
Alya memalingkan pandangan nya kesal, beralih ke televisi di depan nya yang menjadi alasan ia tidak mau melihat wajah Arga "Iya gak jadi gue ajak Lisa" bujuk nya memegang tangan Alya
"Gapapa. Toh juga kita udah putus" ketus Alya
Arga langsung membawa gadis tersebut ke dalam pelukan nya, lalu sengaja menjatuh kan diri nya ke belakang yang di tampung oleh sofa lebar yang mereka duduki. Kini Alya berada di atas badan Arga dengan kedua tangan pria tersebut yang memeluk pinggang nya
"Lucu banget mantan gue cemburu" usil Arga sambil menggesek kan hidung mancung nya ke pipi Alya yang masih menggunakan jurus ngambek nya
"Awas Kak" risih Alya berusaha lepas dari tindakan Arga "Cium dulu"
"Gak mau" tolak Alya
"Ya udah gak bakal gue lepas"
"Ya udah gak usah" balas Alya tidak mau kalah, kemudian menggelam kan kepala nya ke dada Arga dan menidur kan diri nya di atas Arga. Sungguh diri nya sangat lelah sekaligus nyaman sekarang.
Arga mengelus lembut rambut Alya sesekali menatap siaran televisi serta menatap wajah Alya dari bawah, di mana kedua mata Alya perlahan ingin tertutup "Tidur aja" ucap Arga membuat Alya semakin tidak mau melepaskan pelukan nya, lalu total memejam kan kedua mata nya di senderan dada Arga
KAMU SEDANG MEMBACA
HEATHER (END)
Fanfiction🔔[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ]🔔 Alya, si batang kara kini menggantung kehidupan nya dengan Arga. Arga, sipaling berkuasa atas kehidupan Alya setelah insiden yang membuat ia harus bertanggungjawab. Dengan sifat yang sangat possesive dan tempramen...