Alya menghampiri seorang cowo yang sedang berdiri bersandar di mobil sambil menatap nya lurus dengan melipat kedua tangan nya di dada "Lama"
"Maaf" jawab Alya menunduk kan kepala nya di depan Arga
Arga menghela nafas nya kembali lalu langsung masuk meninggal kan Alya yang masih menunduk kan kepala nya "Buruan masuk" teriak Arga menyadar kan Alya
"Kamu gak ke kampus?"
Arga mengalih kan pandangan nya setelah memberhenti kan mobil nya saat lampu berubah menjadi warna merah "Males"
"Jangan sering kayak gitu Ga" tegur Alya menatap Arga kesal diam diam
"Lo yang jangan sering kayak gitu" jawab Arga kemudian menjalan kan mobil nya kembali tanpa menoleh kearah Alya yang sekarang mengernyit bingung akan perkataan Arga
"Kamu kenapa?" tanya Alya sebelum turun dari mobil Arga sedangkan Arga tetap menatap lurus kedepan tanpa mengalih kan pandangan kearah Alya
"Aku ada salah?"
"Gaaa, jangan gini dong"
"Maaf ya kalau aku emang ada salah"
Hening. Suasana sama sekali tidak ada yang bersuara baik Arga maupun Alya dan suara musik yang dari tadi sudah berhenti "Regan"
"Ha?" Alya mulai mempertajam kan telinga nya saat Arga bergumam sesuatu yang benar benar tidak jelas di dengar sama sekali "Tadi kamu bilang apa?"
Arga menghela nafasnya sambil memejam kan kedua mata nya "Turun, Lisa udah nungguin"
Alya menganggukan kepalanya lalu turun dari mobil tanpa pamit dengan Arga, mood nya bener bener hancur sesaat di saat Arga menyebut kan nama satu orang yang paling muak Alya dengar
"Jauhin Regan"
Alya mematung kemudian membalik kan badan nya untuk menatap kepergian Arga yang tiba tiba setelah mengucap kan kalimat tersebut "Pantesan" gumam Alya lalu tersenyum mengingat perubahan sikap Arga seperti saat hari dimana pertama kali mereka pacaran, beneran manusia kulkas.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bohong
Arga bohong untuk menemui Lisa. Buktinya Arga sekarang sedang berada di club bersama Alva dan Varo "Tumben kesini, biasa nempel sama inces Lisa"
Arga menatap tajam Alva sambil menegak kan badan nya "Bukan urusan lo"
"Lo ada masalah?" tanya Varo meneliti wajah Arga yang sedari tadi menatap orang lain seperti ingin mengajak baku hantam
"Bukan urusan lo"
"Njing" umpat Varo sedangkan Alva sudah tertawa terjungkal jungkal menatap wajah kekesalan Varo. Emang dasar kawan nya gak ada yang benar, eh dia juga sih.
Arga menaik kan sudut bibir nya ke atas sedikit "Regan Verel" gumam nya yang masih dapat di dengar Alva dan Varo
"Oh si cupu"
"Pura pura cupu lebih tepat nya" sambung Alva menjawab jawaban Varo
Arga mengalih kan pandangan nya menatap lurus kearah kedua sahabat nya ini "Kenal?"
"Yaiyalah kenal. Diakan juga sempat tuh dekat sama Lisa tapi di ghosting deh" jelas Alva lalu tertawa terbahak bahak saat mendengar si cupu, oh no lebih tepat nya si pura pura cupu sedang mendekati Lisa namun hanya beberapa hari saja setelah itu Lisa menghilang 'katanya'
Arga mengernyit kan dahinya "Kok gue gak tau"
"Cuma beberapa hari doang makanya gak terlalu banyak yang tau" jelas Alva
KAMU SEDANG MEMBACA
HEATHER (END)
Fanfiction🔔[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ]🔔 Alya, si batang kara kini menggantung kehidupan nya dengan Arga. Arga, sipaling berkuasa atas kehidupan Alya setelah insiden yang membuat ia harus bertanggungjawab. Dengan sifat yang sangat possesive dan tempramen...