18.Perlahan Menjauh

4.9K 194 9
                                    

Sejak kejadian di mana Arga membohongi nya demi Lisa, Alya perlahan lahan berusaha untuk tidak bergantung terus pada Arga

Di sinilah Alya sekarang, cafe milik Regan. Tidak terasa sudah sebulan lebih saja bekerja di sini dan satu pun tidak ada yang tau sama sekali kecuali Regan. Alya bahagia, akhir nya  bisa bekerja dan menafkahi diri nya sendiri serta menabung untuk membayar uang Arga meskipun iya yakin tidak mampu membayar nya full

"Melamun aja" senggol Vira menatap Alya jahil dengan nampan coffe di tangan cewe tersebut.

Vira Adryana, cewe tomboy dan friendly pada siapa pun. Dari semua pelayan cafe di sini hanya Vira lah yang ingin berteman tulus dengan nya sedangkan yang lain nampak menatap nya tidak suka mungkin karna diri nya yang terlalu dekat dengan Regan. Namun, Alya sama sekali tidak ingin menggubris hal tersebut, dia dikampus juga di tatap seperti itu.

"Udah di anter pesanan meja enam?" alih Alya menatap Vira

Vira menganggukan kepala nya lalu ijin masuk ke dalam ingin bergegas untuk pulang, begitu pun dengan Alya. Saat melangkah kan kaki nya, notif dari ponsel nya berbunyi

"Lo dimana?"-Kak Arga

Alya membiar kan pesan tersebut tanpa berniat membalas karena terburu buru ingin cepat cepat bergegas dan pulang ke kos nya lalu mengistirahat kan tubuh nya yang sangat lelah ini

"Yuk aku anterin"

Alya menoleh kan kepala nya menatap ke sebelah "Eh gak usah Gan, tar lagi angkot lewat juga" tolak Alya halus

Regan menarik tangan Alya lembut memaksa gadis tersebut untuk pulang bersama nya yang mau tidak mau Alya menerima nya dengan tidak enak hati, bagaimana pun Alya takut jika Arga mengetahui hal ini meskipun yang di lakukan Arga lebih parah di belakang nya.

Kak Arga is calling..

Alya tersentak menatap ponsel nya lalu melihat notif begitu banyak Arga mengirim nya pesan. Tumben sekali pria tersebut mencari nya seperti ini belakangan ini, biasa juga peduli gak peduli karena sudah bersama Lisa

Tanpa Alya sadari, panggilan Arga sudah berakhir karena melamun namun tidak selang waktu lama ponsel nya kembali berbunyi tapi sama sekali tidak Alya gubris, entah mengapa Alya rada sedikit malas belakangan ini meladeni Arga yang sesuka hati nya

"Makasih ya Gan" ucap Alya saat motor Regan sudah mengantar mereka sampai di kos gadis tersebut

"Besok gak usah kerja ya. Gue tutup cafe dua hari"

"Kenapa? Kan gak hari libur" tanya Alya bingung

"Gue mau keluar kota, bokap sakit tadi nyokap gue nelpon" jawab Regan sendu mengingat bagaimana tangis mama nya saat menelpon nya mengatakan bahwa papa nya masuk rumah sakit saat mendengar salah satu pekerja nya melakukan korupsi

Alya memegang pundak Regan yang saat ini sedang menunduk menatap ke bawah menutupi kesedihan nya "Kamu pasti kuat, aku kirim salam ya semoga cepat sembuh" ucap Alya tersenyum sesekali mengelus pundak pria tersebut menenangkan nya

Regan mengangguk membalas senyuman Alya "Makasih ya Al. Gue bangga ketemu lo"

"Aku juga kok"

"Gue balik ya Al, gue harus siap siap"

Alya mengangguk "Hati hati ya, jangan lupa berdoa  Gan" ucap Alya yang di angguki oleh Regan

Setelah kepulangan Regan, Alya kembali memasuki kos nya dengan kepala tunduk ke bawah saking lelah nya. Tugas tugas dari dosen saja bahkan sama sekali belum gadis itu kerjakan karena waktu tidak sempat

HEATHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang