"Maaf Gan" kini Alya dan Regan baru selesai kelas. Setelah dosen keluar, Alya buru buru mendatangi kursi Regan menjelas kan perihal di kantin tadi pada nya. Mau bagaimana pun, hanya Regan sahabat nya dan yang selalu ada di saat Arga dan diri nya bertengkar
Regan masih diam memberes kan segala perlengkapan nya, membuat Alya menghembus kan nafas nya pelan "Arga butuh kesempatan kedua kan? Dia juga manusia punya kesalahan" coba jelas Alya
Regan menggeser kursi nya kasar, melampir kan tas nya ke punggung kanan nya, kemudian menatap Alya tajam "Kesempatan kedua ? Setelah apa yang dia buat sama lo selama ini baru lo bilang kesempatan kedua?" tidak nyangka Regan
"Terus pas dia sama Lisa, dia ninggali lo, dia gak peduli sama lo, dia cuekin lo, bahkan gak anggap lo ada. Itu kesempatan dari berapa kesempatan yang lo kasih ke dia Al? Kesempatan nol koma satu? Nol koma dua? Maka nya bisa baru sampe kesempatan kedua selama ini?" lanjut Regan
Alya menunduk kan kepala nya merasa bersalah. Kemarin, Regan sempat berusaha untuk membuat ia memaaf kan Arga, meski pun pria tersebut tidak menyukai Arga, namun Alya bersih keras tidak mau membuat Regan semakin membuka hati nya pada Alya
Namun, saat kini hati nya kembali terbuka lebar, Alya mala balikan dengan Arga membuat harapan nya selama ini sia sia. Teman sih teman, sahabat sih sahabat ,tapi kan bisa juga pacar sih pacar.
"Gue balik dari luar kota demi lo Al" ucap Regan memejam kan mata nya sebentar menghela nafas nya perlahan
Alya mendongak menatap Regan tidak percaya "Gan?"
"Gue gak peduli dengan kuliah gue gimana, bahkan gue gak peduli lihat nyokap gue yang fokus sama selingkuhan nya di sana setelah bokap sakit sakitan. Yang gue peduliin cuman lo Al, gue berubah kayak gini juga demi lo buat bisa jaga lo dan pantas gantiin posisi Arga di hati lo" lanjut nya
Alya menggeleng kan kepala nya tidak percaya, tidak terasa kini mata nya memerah menahan rasa bersalah nya yang semakin membesar "Kamu harus peduli Gan. Setidak nya untuk papa kamu" jawab Alya membuat Regan berhasil meloloskan satu tetes air mata yang pertama kali nya akan kata papa dalam hidup nya
"Papa ud pa ARGHHH-" teriak Regan mengusap wajah nya kasar terjatuh menduduk kan badan nya ke kursi
Seluruh ruangan sudah tidak ada orang selain mereka berdua, membuat Regan berani mengeluar kan yang selama ini ia pendam "Gan" panggil lembut Alya dengan mengelus punggung Regan lembut
"Papa udah meninggal Al" lirih Regan
Alya terpaku tidak sengaja berhenti mengelus punggung sahabat nya yang satu ini "Bahkan saat papa meninggal, gue gak bisa nangis di depan makam nya. Gue pengecut Al, gue anak yang gak pernah peduli sama orang tua gue"
"Ssstttt engga Gan, kam-"
"Jangan semangati gue Al, gue takut bakal makin sayang sama lo"
Alya melepaskan kedua tangan nya dari punggung Regan "Gan, lihat aku sebagai sahabat. Berhenti berharap seolah olah aku kasih kamu harapan. Kita sahabat Gan, kamu udah aku anggap bahkan sebagai keluarga aku"
"Kalo gue mati, lo sedih gak Al?"
"APAAN SIH LO GAN" bentak Alya tanpa sengaja
Regan terdiam, pertama kali nya ia merasa jantung nya berdetak tidak seperti biasa di depan Alya. Boleh kah ia bahagia untuk yang pertama kali nya saat mendengar logat Alya yang berbeda
"Ma maaf Gan, ak aku gak mak maksu maksud-"
"Mulai sekarang panggil 'lo gue' aja. Gue lebih suka lo apa ada nya"
Regan melangkah kan kaki nya keluar kelas setelah mengacak rambut Alya dengan lembut seperti biasa, meninggal kan Alya yang kini dilandai rasa semakin bersalah karena perilaku nya yang tiba tiba berubah
KAMU SEDANG MEMBACA
HEATHER (END)
Fanfiction🔔[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ]🔔 Alya, si batang kara kini menggantung kehidupan nya dengan Arga. Arga, sipaling berkuasa atas kehidupan Alya setelah insiden yang membuat ia harus bertanggungjawab. Dengan sifat yang sangat possesive dan tempramen...