"Siapa bilang boleh ke club?" Alya menatap ketiga orang cowo di depan nya dengan melipat tangan nya di depan dada yang sudah bersiap untuk bergegas ke bawah mengambil mobil masing masing
Arga menghenti kan aksi nya yang sedang mengipit leher Alva saat menyembunyi kan kunci mobil nya yang dia cari kemana mana "Bangke lo" umpat Arga melepas kan tangan nya membuat Alva mengucap syukur akan kedatangan Al-
"Kakak kan pasti yang ajak Kak Arga ke club club gitu ha?" Alya menunjuk nya kalang kabut membuat Alva tidak jadi mensanjung Alya datang ke sini
"Kok gue? Noh cowo lo noh yang ajak dari awal" tuduh Alva membuat Arga menatap nya tajam
"Iya iya gue akh" jawab nya terpaksa karna tatapan Varo maupun Arga ingin memakan nya hidup hidup
Alya mendecak kan pinggang nya menatap Alva sengit kemudian beralih ke Arga yang sedang menaik kan satu alis nya "Ini alasan Kakak mutusin Alya iya? Biar puas pergi ke sana ke sini main main sama cewe lain ha?" Alya menutup muka nya dengan kedua tangan nya tanpa memperduli kan Varo dan Alva di sana
"Eh?" bingung Arga kemudian menarik Alya ke dalam pelukan nya lalu mengelus punggung gadis tersebut pelan "Siapa bilang gitu?"
"Ini buktinya apa" jawab Alya melepas kan pelukan nya
Arga tertawa melihat mantan nya satu ini "Gue cuman minum Alyaaaa" gemas Arga mengusap air mata Alya di pipi nya
Alya tegas menggeleng kan kepala nya "Gak boleh. Kalo Kakak mau minum biar Alya buatin air putih aja atau kopi atau teh atau jus"
Alva tertawa terbahak bahak mendengar jawaban polos Alya "Buset, lo pikir dia anak kecil" kekeh Alva yang di lanjut dengan kekehan kecil Varo
Alya menatap ketiga nya bingung, emang salah? Toh juga minuman alkohol gak bagus buat tubuh, terus di mana salah nya?
Arga melepas kan beban masalah nya sejenak menatap wajah Alya terutama masalah mereka dengan Regan tadi sempat terlupakan karena kehadiran Alya yang dengan gak segan segan nya mendatangi nya ke apart malam malam begini mengguna kan baju tidur gadis tersebut, membuat Arga gemas bukan main
"Yaudah aku gak jadi ke club" tuntas Arga mengusap pipi Alya yang perlahan mulai memerah
Varo menatap Arga tersenyum, kawan nya tersebut benar benar berubah "Arga gak jadi, gue juga"
"Gue juga lah kalau gitu!" sambung Alva mengikuti Varo yang sudah duduk di depan televisi Arga menghidup kan playstation milik Arga yang satu lagi
"Kak Arga gak marah kan sama aku?"
"Justru seharus nya gue yang nanya gitu" jawab Arga
Alya menggelengkan kepala nya pelan menghadap Arga "Aku gak bisa marah lama lama sama Kakak" cengir Alya kemudian menatap kedua kaki nya yang terkena lumpur saat berlari mendengar dari sebrang telfon bahwa Arga ingin pergi ke club, semua berkat Varo.
Arga memeluk gadis di depan nya membayar rindu nya seharian tidak bertemu Alya selain di kelas tadi "Kangen"
"Kakak merokok ya?" tuduh Alya menghirup mulut Arga yang bau rokok saat berbicara dekat dengan nya
Arga menggaruk tengkuk belakang nya yang tidak gatal "Iya Al, tadi sebungkus lebih di hisap" teriak Alva mengaduh tertawa menatap kedua pasangan yang seperti baru menjalin cinta saja
Melipat tangan di dada lalu menatap Arga tajam "Jangan dekat dekat! Kakak bauk" kesal Alya kemudian melangkah kan kaki nya kearah Varo dan Alva yang sedang sengit sengit nya berlawan bermain balapan mobil
"Al jangan gitu dong" bujuk Arga mendekat kearah Alya
"Aku gak suka bauk rokok Kak" jujur Alya kemudian beralih ke balkon menghirup udara segar sambil menatap taburan bintang yang sangat indah di langit
KAMU SEDANG MEMBACA
HEATHER (END)
Fanfiction🔔[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ]🔔 Alya, si batang kara kini menggantung kehidupan nya dengan Arga. Arga, sipaling berkuasa atas kehidupan Alya setelah insiden yang membuat ia harus bertanggungjawab. Dengan sifat yang sangat possesive dan tempramen...