42. Accident

4.9K 155 1
                                    




Jangan lupa vote yaa

happy reading guys~


Menikmati angin yang terasa di wajah nya, kini Alya memejam kan mata nya bersenandung kecil mengarah ke langit dari atas rooftop

Kenangan kenangan kembali di ingatan nya, di mana keluarga nya memberikan surprise pada ulang tahun nya yang ke 17 tahun saat itu

Alya tersenyum mengingat sosok papa nya memberi kan nya pelukan hangat dan mama nya yang memegang kue untuk ia hembus lilin nya

"Alya kangen" lirih Alya tidak terasa sampai menetes kan air mata nya

Alya menghirup udara, lalu membuang nya secara perlahan lahan "Kak Arga jahat Pa, Ma hiks" isak Alya memegangi dada nya

Pikiran nya kembali tidak menyangka bahwa Arga setega itu pada nya. Mengapa harus Arga?Mengapa gak orang lain saja?

Bahkan kini Alya tidak menyukai diri nya yang selalu memihak pada Arga, yang selalu tetap sayang pada cowo tersebut sebesar apa pun kesalahan nya

Capek. Jujur dia capek, tapi dia sangat butuh kehadiran Arga.

Arga, Arga dan Arga. Terkadang Alya sangat muak, namun tetap saja rasa muak nya akan silih berganti, sangat toxic bukan?

Sakit sih, tapi aku butuh dia.

"Al"

Alya mendongak kan kepala nya menghenti kan isakan nya, walaupun air mata nya kini masih mengalir

Kembali, hati nya kini kembali terasa sakit. Dada nya sangat di remas. Jujur ini berlebihan, tapi rasa kangen nya pada keluarga dan Arga terasa secara bersamaan.

Alya rindu, Alya ingin bertemu pada orang tua nya, namun Alya tidak ingin meninggal kan Arga. Alya ingin dengan Arga, namun Arga yang membuat kedua orang tua nya meninggal kan nya

"Pergi" usir Alya pelan tidak ingin menatap Arga yang kini masih setia di belakang nya

Arga mengatur nafas nya menatap Alya lemah. Kini, dia kembali membuat gadis nya menangis.

"Al, dengerin aku" Arga semakin mendekat ke arah Alya

"PERGI! AKU BILANG, PERGI!" teriak Alya tidak tahan mengeluar kan tangis nya

"Al, please jangan lompat" takut Arga saat Alya semakin menjauh dari nya dan ingin menjatuh kan diri nya

Alya memutar tubuh nya, Arga menghenti kan nafas nya sejenak, menatap keadaan Alya saat ini yang tidak jauh dari kata kacau sama percis dengan diri nya

"Pergi" ucap Alya sekali lagi

Alya semakin memundur kan langkah nya, membuat Arga kembali sadar dari dunia nya "Al, please jangan kayak gini" tahan Arga

Alya tertawa sinis "Jangan kayak gini? Kamu yang buat aku kayak gini!"

"Aku benci Arga! Aku benci sama diri aku yang gak pernah bisa benci sama kamu!" bentak Alya tidak menghentikan tangis nya

"Aku muak. GUE MUAK, GAK BISA BENCI SAMA LO" teriak Alya sesekali menunjuk Arga

Arga terenyuh. Tidak pernah Arga berpikir bahwa sesusah ini menjelas kan semua kesalah pahaman pada Alya perihal ini

"Aku juga" jawab Arga membuat Alya tersenyum meremehkan nya

"Gak sadar selama ini lo nyakitin gue gimana? Merasa paling tersakiti sekarang ha?" sinis Alya membuat Arga menggeram tidak suka melihat wajah Alya yang kini meremehkan nya

HEATHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang