39. Terbongkar (2)

3.6K 142 4
                                    

Alya dan Lya kini menata meja makan yang sudah berisi makanan, terutama rendang khusus buat sosok Arga, si anak ayam.

"Kamu panggilin Arga gih sana" suruh Lya menuang air ke dalam gelas

Alya melangkah kan kaki nya menuju wastafel untuk mencuci tangan, kemudian menuju ruang tamu di mana Arga berada tadi.

Perlahan kaki nya berhenti melihat dua manusia yang kini sedang fokus menonton film di depan mereka dengan posisi yang terbilang mesra?

Lisa tersenyum saat melihat sang pria ditelevisi tersebut memeluk erat wanita di depan nya "Romantis banget ya Gal"

Galaksi menganggukan kepala nya mengingat kejadian kejadian diri nya bersama Alya "Banget" gumam nya

"EKHM" tegur Alya, kemudian tersenyum menatap Lisa

"Hai Kak Lis, baru dateng?" sapa Alya

Lisa kaget kemudian menetralkan mimik wajah nya "Udah lumayan lama sih" jawab nya

"Eh Lisa"

Kini Alya memutar tubuh nya ke arah belakang menatap Lya yang terlebih dahulu menyapa Lisa, sama sekali tidak berganti posisi

"Halo Mami" baru lah Lisa membangkit kan diri nya menyalami Lya dengan sopan

Alya sudah biasa mendengar panggilan tersebut, tidak masalah lagi bagi nya

Lya tersenyum, menyuruh semua nya untuk makan "Makan yang banyak yah" ajak Lya

Alya duduk di sebelah Arga, di mana Lisa terpaksa harus duduk di sebelah Lya karena Arga yang duduk nya di pojokan

"Kangen banget sama rendang Mami" ucap Lisa tersenyum manis, kemudian menambahkan daging rendang tersebut ke dalam piring nya

Jujur saja, Alya kaget melihat sikap Lisa saat ini. Lisa yang berada di luar sangat berbeda dengan Lisa yang ada di sebelah Lya saat ini

Lisa sangat lembut dan sangat lucu saat bercerita dengan Lya yang mendengar nya dengan tersenyum "Lisa jadi kesel deh Mami" cemberut Lisa, kemudian melanjut kan makanan nya saat cerita yang ia cerita kan sangat mengesal kan menurut nya

"Kan udah aku bilang gak usah di ladenin" kini suara Arga yang menyaut

Lya meminum air putih milik nya "Kamu maka nya jangan mau mau aja di ajak sayang. Mana kamu gak tau jalan di kota ini lagi" tegur Lya lembut

"Galaksi gak mau nemenin" cemberut Lisa menatap Arga yang kini sangat sibuk dengan makanan nya

Alya kini hanya diam saja. Pantas saja Lya, Valdo dan Arga sangat menyayangi Lisa. Gadis tersebut seperti anak ayam yang gak bisa lepas dari induk nya, sekali lepas langsung hilang.

Lisa yang ia tau saat ini yaitu manja dan gak mandiri "Wajar aja sih anak tunggal kaya raya" ucap Alya dalam hati setelah meneliti sosok Lisa saat ini

"Gal, kenapa gak ditemenin?" tanya Lya lembut

"Kemarin ada problem yang gak bisa ditinggalin ma" jawab Arga kemudian meneguk air putih milik nya "Demi masa depan" lanjut nya tersenyum

"Tuh kan Mi! Galaksi jauhin Lisa" adu Lisa menatap Alya kini tidak suka

"Kenapa?" tanya Alya bingung akan tatapan Lisa pada nya

"Semua karna lo! Galaksi jauhin gue karna lo!" marah Lisa

"Lisa" tegur Lya yang kini mengelus pundak perempuan tersebut "Kamu gak bisa nuduh Alya gitu aja. Sekarang dunia Galaksi bukan di kamu aja, ada Alya yang kini termasuk" lanjut Lya

Alya menunduk kan kepala nya tidak enak, sesekali meremas kedua tangan nya untuk menenang kan diri nya "Maaf Kak, aku gak maksud"

Lisa menghembus kan nafas nya "Lisa gak suka lihat Alya sama Galaksi Mi"

"Cukup Lis. Alya gak kayak yang kamu pikirin" serga Arga

"Alya kan alasan kamu mutusin aku?"

DEG

Kini Alya mengangkat wajah nya menatap Arga bingung mencari jawaban "Maksud nya?"

Arga menghembus kan nafas nya kasar "Justru alasan aku mutusin Alya itu ya karna kamu" gertak Arga menatap Lisa tajam

Alya tersenyum getir, hati nya yang tadi kembali membaik kini harus hancur lagi "Maaf Tan. Kayak nya Alya harus pulang. Maaf" ucap Alya kemudian berdiri menunduk kan kepala nya

"Al" panggil Arga saat Alya menyalami tangan Lya yang masih bingung akan kisah cinta sang anak ayam tersebut

Lya memijit kening nya pelan, kemudian menahan Arga untuk mengejar Alya "Kasih dia waktu. Mending kamu urus dulu hubungan kamu sama Lisa, baru kasih Alya kepastian" ucap Lya kemudian bangkit berdiri menuju kamar nya

"Lis, tolong. Kali ini aja kasih aku kebebasan"

Lisa menatap Arga setelah mengucap kalimat tersebut "Kebebasan? Bukan nya kamu yang dari dulu selalu kurung aku? Dan sekarang di saat aku ngelakuin hal yang sama ke kamu, kamu malah mau lepas dari aku, Gal?"

"Bukan aku yang lepas dari kamu! Tapi kamu yang pergi ninggalin aku!" murka Arga menatap Lisa dalam

"Dulu. Seandai nya dulu lo gak ninggalin gue dan tetap kasih gue kabar, gue mungkin akan terbiasa sama kehadiran lo. Tapi kali ini, gue udah terbiasa gak ada lo di sisi gue"

"Gue sayang sama Alya Lis" tekan Arga dengan mengganti logat aku kamu dalam kalimat nya pada Lisa

Lisa menangis, tentu saja Lisa menangis melihat perubahan yang di beri kan Arga terhadap diri nya. Sosok yang selama ini selalu ada buat nya kini ingin pergi dari sisi nya karena kesalahan nya waktu dulu

"Dulu aku juga gak mau Gal. Aku terpaksa ninggalin kamu!"

"Terima perjodohan itu Lis. Dia sayang sama lo"

"GAK MAU" teriak Lisa menatap Arga sendu "Aku gak akan mau sama orang lain selain kamu!"

"Waktu kita udah usai Lis, gak ada lagi Arga dan Lisa. Kita teman, gak lebih" tekan Arga tidak berani menatap wajah Lisa yang jelas saja membuat nya sakit

Ia sangat menyayangi Lisa dari dulu. Lisa sangat berarti di hidup nya. Di awali keinginan nya yang ingin memiliki adik perempuan, kini ia terperangkap sendiri dengan gadis tersebut yang selalu ingin lebih dari diri nya

"Aku sayang sama kamu Gal" isak Lisa

"Gue juga Lis, tapi itu dulu. Sekarang gue hanya menyayangi lo sebagai sahabat doang" Arga menghembuskan nafasn ya

"Posisi Alya kini lebih penting di hati gue. Makasih Lis udah kasih rasa sakit yang buat gue belajar dan temuin Alya sebagai obat dari sakit yang lo buat dulu"

"Aku gak bermaksud Gal hiks" tidak terima Lisa

"Bertahun tahun Lis, gue nungguin lo. Gue cari cara buat hubungin lo, bahkan gue rela keliling dunia biar cari jejak lo. Tapi saat lo udah ada di depan gue, lo malah bilang kalau lo bakal di jodohin sama orang yang udah pernah tidurin lo kan?" ucap Arga dengan kekehan di akhir kalimat

"Gue masih terima lo, gue prioritasin lo di banding Alya. Bahkan, gue masih sayang sama lo saat gue masih pacaran sama Alya. Gue tinggalin Alya demi lo dan gue sakitin hati Alya demi lo"

"Gak cukup Lis? Itu semua gak cukup buat lo nyakitin Alya?"

Lisa terdiam, menangis sejadi jadi nya merutuki kesalahan dari awal yang telah ia perbuat semua "Gak ada beda nya sama kamu kan?"

Arga mengernyit kan kening nya bingung menatap Lisa yang kini sudah berani menatap nya dengan air mata yang masih berjatuhan

"Apa beda nya sama kamu yang terpaksa macarin Alya karna kesalahan keluarga kamu yang buat orang tua Alya meninggal?" sentak Lisa "Aku sama kamu sama sama brengsek Gal" lanjut Lisa

PRANGGGG

Arga dan Lisa menoleh kan wajah nya menatap ke arah ruang tamu yang sama sekali tidak terlihat saat mendengar suara gucci jatuh dari arah sana.

"ALYA"


.

happy reading~~

HEATHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang