2. Teman

7.1K 311 1
                                    

~happy reading~
have a nice dayy
<<<<<<<<

Arga membawa motornya melintasi jalan dengan kecepatan maksimal tanpa perduli kendaraan lain yang sudah mengumpatinya berkali-kali.

"WOI ANJING! SANTAI DONG BAWA MOTORNYA" teriak salah satu pembawa kendaraan roda berempat yang tiba-tiba berhenti karena hampir menabrak motor Arga.

Umpatan demi umpatan sama sekali tidak ia dengar karena amarah yang sudah menguasai dirinya sejak dari tadi pekara Alya tidak mengangkat panggilannya.

Disisi lain seorang wanita sedang mondar mandir sambil menghubungi seseorang yang sama sekali tidak diangkat.

"Duh semoga aja dia gajadi datang" gumam Alya menatap ponsel yang mengatakan 'nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi'

"Alya buka pintunya!" teriak Arga sambil menggendor pintu kos Alya membuat Alya langsung berlari setelah mendengar bentakan dari Arga diluar.

DEG

CKLEK

"Gue khawatir sama lo" ucap Arga langsung memeluk Alya

Satu kata dan satu tindakan yang membuat Alya mematung didalam dekapan Arga.

"Ma-maaf Ga aku lupa kabarin kamu pas sampai" jawab Alya sambil melepaskan pelukan Arga lalu menunduk takut untuk menatap wajah Arga.

Dengan gerakan cepat Arga langsung menatap Alya dingin "Lo darimana aja?"

"Aku gak kemana-mana setelah balik dari cafe tadi" jujur Alya

"Masuk dulu. Gak enak nanti dilihatin orang lain" ajak Alya sudah menetralkan wajahnya lalu menarik tangan Arga untuk masuk ke dalam.

Arga menatap sekeliling kamar Alya untuk pertama kalinya yang bisa dibilang lumayan nyaman untuk ditempati.

"Lo suka Korea?"

Arga memandang sekeliling kamar gadis tersebut dominan bisa dibilang hampir semua ia lihat wajah pria yang mukanya mirip.

"Buset mulus bener" gumam Arga pelan yang sama sekali tidak di dengar Alya.

"Kok wajahnya sama semua Al?" bingung Arga melupakan sejenak kekesalan dan kekhawatirannya pada Alya.

"Ganteng semuakan Ga?" puji Alya sambil berbinar menatap poster yang mereka lihat sambil tersenyum manis.

"Biasa aja. Masih gantengan gue" ujar Arga berjalan meninggalkan Alya lalu duduk di salah satu kursi yang ada di kamar.

Alya berniat untuk membuat Arga minum "Ga, gapapa minum air putih aja? Soalnya aku belum belanja kebutuhan" tanya Alya menatap Arga.

"Ya"

Arga meminum air putih yang diberikan Alya kepadanya lalu mengeluarkan kunci motor dari sakunya sambil menarik tangan Alya keluar kamar "Mau kemana Ga?"

"Beliin kebutuhan lo" jawab Arga

"Gak usah aku bisa sendi-"

Bunyi ponsel Arga membuat pria tersebut mengangkat telfon memotong ucapan Alya sambil melepas genggaman mereka berdua.

"Halo kenapa Lis?"  jawab Arga sambil menjauh mengangkat tangannya ke depan Alya mengatakan 'sebentar'.

Alya menghembuskan nafas dengan pasrah. Jika sudah berurusan dengan nama 'Lisa' tidak bisa Alya bantah ataupun larang.

"fyuh"

HEATHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang