24. Peek a Boo

884 202 119
                                    

Jika ada yang bertanya apa Mina percaya pada akting Caca dan Javier maka jawabannya adalah tidak. Walaupun untuk sahabat yang lain menganggap bahwa Caca adalah pengkhianat, tapi Mina sangat yakin seribu persen bahwa gadis itu sedang bermain peran. Mina membuka sebuah kain yang menutupi white board miliknya. Di sana ada seluruh teori dia tentang kutukan Jingga.

Pertama adalah kutukan itu benar adanya yang jelas langsung dicoret setelah tahu Caca mendapat teror itu.

Kedua adalah keterlibatan antara Rasti ataupun Farel dan ini masih menjadi tanda tanya.

Ketiga, Jingga yang melakukannya yang langsung dicoret setelah melihat sendiri bagaimana keadaan Jingga yang tak bisa bergerak bebas.

Dan kali ini muncul teori ke empat yaitu Caca. Gadis itu secara suka rela mengatakan bahwa dia adalah pelakunya.

Namun, melihat Caca yang ada di mobil Javier membuat Mina harus mencoret kemungkinan itu. Alasannya cukup jelas Caca masih menyukai Javier jadi tak mungkin gadis bodoh itu mengejar Lingga.

Sekarang yang tersisa adalah Rasti dan juga Farel. Untuk saat ini kemungkinan besar adalah Rasti.

Pertama, Rasti terlihat tahu benar tentang kutukan Jingga dan menutupi keberadaan Jingga yang mana hanya orang terdekat dan pelaku.

Kedua, Rasti memiliki lipstik yang diduga digunakan untuk mengancam salah satu cabe yang menggoda Lingga.

Untuk motifnya, sangat mudah menyimpulkan bahwa itu adalah motif asmara apalagi terlihat jika Rasti juga perhatian kepada Lingga. Tapi, kenapa Rasti malah berpacaran dengan Farel? Itu adalah missing link-nya. Untuk itulah dia butuh biang gosip alias Bianca. Dan tentu saja Bianca tak akan sendiri ada Hanna yang mengikuti.

"Kali ini apa?" tanya Bianca malas.

"Farel sama Rasti."

"The most adem couple," komentar Hanna yang kehilangan semangat hidup setelah Caca mengaku.

"Kenapa emang mereka? Mau nyelidikin? Bukannya lo denger sendiri Caca bilang kalo itu bener dia?" Bianca mengungkapkan kekesalannya pada makhluk bernama Caca.

"Gimana kalo dia boong?" tanya Mina dan kedua gadis itu langsung duduk menegak.

"Lo ada teori apa?" tanya Hanna yang sering dicekoki teori Kpop.

"Gue liat Caca di mobil Jay. Dan menurut gue mereka udah berkomplot bohongin kita. Mereka sempet jalan bareng sebelum Caca ngaku dan lo liat gimana reaksi Jay yang biasa aja waktu Caca ngaku kan. Bukannya itu aneh?" Hanna dan Bianca saling memandang kemudian mengangguk membenarkan.

"Terus sekarang apa?" tanya Hanna semangat hidupnya tumbuh untuk berburu tersangka utama.

"Kalian ada yang tau Rasti sama Farel kenapa bisa pacaran nggak?" tanya Mina.

"Mereka pacaran kalo nggak salah dari awal kelas satu semester 2. Dan menurut desas desus katanya mereka pacaran gara-gara dijodohin bonyok mereka. Tapi, itu katanya ya. Gue mah nggak tau." Mina mengangguk, sekarang sudah jelas bahwa Rasti tak mencintai Farel walaupun masih ada kata "katanya".

"Terus urusannya apa nih?" tanya Hanna belum menemukan point dari ucapan Mina.

"Orang yang paling mungkin menjadi pelakunya Rasti menurut gue." Bianca bertepuk tangan karena sejak awal memang dia sudah menduga bahwa Rasti adalah si biang kerok.

"Sekarang gimana? Kita labrak sekarang? Gue udah latihan jambak orang kemaren." Mina menggeleng.

"Kita bakal jadi mata-mata." Bianca dan Hanna tersenyum miring, mereka menyukai ide menjadi mata-mata, serasa sedang syuting katakan putus.

ArcaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang