Jika bertanya apa hal yang paling dirindukan dalam sehari padaku, maka jelas aku akan dengan senang hati menjawab; malam.
Malam itu adalah waktu paling syahdu jika ingin tahu, dia adalah teman terbaikku saat aku sedang sendirian dalam lamunan. Aku mengakui aku bukanlah gadis yang lemah, dan juga bukan gadis yang kuat tahan banting seperti baja. Hanya saja terkadang aku juga merasa membutuhkan setidaknya bahu semesta untukku bersandar barang sekejap saja. Tidak apa-apa jika pun hanya selama kedipan mata, aku sudah sangat senang untuk itu.
Namun, malam ini rasanya aku tidak berada didalam kesyahduan itu. Aku berada digerbang baruku. Gerbang dimana aku mungkin akan menjadi ratu seperti yang pria itu katakan, atau malah menjadi hell maid diawal usia dua puluhanku ini. Sungguhan aku bahkan baru saja merayakan ulang tahunku dengan satu cup kecil kue brownies dan lilin kecil di sudut flat ku kemarin malam. Aku memejam dan menangkupkan kedua tanganku membentuk kuncup lili, dengan batinku begitu berisik menyusun ratusan harapan, namun yang terucap sampai melewati bilah bibir hanyalah; aku hanya ingin kaya raya dan menjadi ratu.
Kukira semesta tak akan mengabulkan permintaan konyolku ini, tapi lihatlah sekarang, aku bahkan seperti melihat seorang ratu didalam cermin yang ada dihadapanku. Aku bahkan sampai terkejut sendiri melihatnya. Bajuku begitu indah. Gaun hitam yang sangat elegan. Beserta belahan dada yang sedikit mengintip dan tanpa lengan. Panjangnya sebawah lutut, tetapi ada sedikit belahan lagi dipaha kiriku hingga ke pertengahan. Bahannya sangat lembut dan nyaman sekali, tebakanku; pasti harganya tidak manusiawi.
Aku baru sadar bahwa aku bisa saja secantik sekarang, aku bahkan tadi sempat tidak mengenali diriku sendiri. Kukira tadi aku salah lihat, maklum saja mataku minus 1, jadi kadang sesuatu terlihat agak buram jika aku tidak memakai kaca mataku, atau lensa kontakku.
Aku berbalik untuk melihat bagian belakangku, punggung rampingku yang tanpa lemak ini sungguh indah. Bagian tengkuk yang terekspos bebas karena wanita stylish rambut itu sengaja menggulungnya hingga ke atas.
Ah indah sekali. Aku jadi semakin cinta tubuhku. Aku ini sudah cantik, jadi mau diapa-apa kan pun tetap saja menawan dan elegan. Mahal dan seksi.
(Percaya diri sekali kau, nona Kim!)
"Sudah? Ya keluarlah, aku ingin berbicara dengannya."
Terdengar suara samar yang tak terlalu jauh, aku pun langsung bisa melihat saat aku mendongak sedikit saja. Pria dengan kemeja hitamnya yang digulung hingga ke siku. Ada sebuah ukiran kecil disana, tato. Seksi. Jeans hitam dan sepatu kets putihnya, setelannya agak formal tapi terkesan santai sekali. Aku jadi penasaran sebenarnya acara apa yang akan aku hadiri malam ini.
Ah ya benar, perihal pertanyaanku kemarin. Dugaanku ternyata salah. Perihal kukira dia akan menjadikanku one night stand, ternyata bukan. Ia memintaku untuk melakukan hal lain. Dia bukan akan menyetubuhiku. Aku jadi merasa begitu jalang hari ini. Kukira semua isi kepala pria sama saja, ternyata masih ada yang sedikitnya waras dan menomor duakan birahi disaat-saat tertentu. Pun menurutku Jungkook telah menunjukkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Secrets ✓
Fanfiction[COMPLETED!] [SERI-1] Aku tahu duniaku hanyalah berisi tentang hancurnya kepercayaanku pada sebuah hubungan, tapi mungkin garis takdir ini adalah yang paling indah untukku menyadari bahwa masih ada rengkuhan yang lebih hangat dari sekedar kasih tak...