Seperti yang telah aku baca beberapa waktu lalu di salah satu rak bukuku, aku membuka pada halaman 31 pada buku karya R.B Sparkman, dalam bukunya yang resmi dirilis pada tahun 1978, yang berjudul 'The art of Manipulations itu, aku menemukan bab ke 3 dimana aku masih sangat segar mengingat hampir keseluruhan kalimatnya. Disana aku bisa membaca perihal; the world is rife with favoritism. Atau dunia penuh dengan segala hal yang bersifat favorit.
Seperti ini, kita hidup di dunia yang sama sekali tidak adil jika hanya dilihat dari satu sudut pandang saja. Namun akan terasa adil jika kita memandangnya dari banyak sudut pandang semesta. Tetapi manusia pasti biasanya hanya akan menganggap bahwa; We live in unfair world.
Ya. seperti itu. Tetapi, sebentar, bukan itu yang ingin aku tajamkan disini. Melainkan, apa yang ada dibalik dua kalimat itu.
Pertama; The world is rife with favoritism.
Artinya jelas disana adalah; dunia ini penuh dengan hal yang bersifat favorit. Kesukaan. Kesenangan. Atau, You'll confront at favoritism at every turn in the business or whatever.
Sebagai contohnya, jika kau bertanya pada sekelompok muda mudi yang berhasil menapaki jenjang suksesnya, mereka yang menempati jajaran eksekutif di kantornya, maka mereka akan serentak menjawab; getting in good with the boss! (bersikap baiklah pada bosmu!)
Ingin tertawa saja, ternyata seperti inilah semesta mempengaruhi psikologi pada diri manusia. Dimana otak manusia terkadang sangat mudah di pahami kendati tak semua orang bisa melakukannya. Mudah saja, tidak perlu bekerja keras, efisiensi, atau superior performance, just crass favoritism dari atasanmu. As simple as spill ot tea or whatever.
Dan hari ini aku benar-benar memahaminya, mengaplikasikannya dalam hidupku dan aku mendapatkan benefit yang seperti aku inginkan. Aku benar-benar menyerangnya. Menyerang dalam artian aku mengacaukan cara logikanya bermain semenjak tadi. Aku tidak tanpa alasan membiarkannya mengoyak semuanya dalam diriku, termasuk saat dia mengataiku tinggal di kandang ayam. Aku hanya menginginkan waktu yang tepat. Waktu yang seperti ini. Dengan pool party yang gila dan satu keinginan yang dia lontarkan padaku saat menuju ke tempat sekarang dimana aku berpijak pada highhills tinggiku-7 senti. Yaitu; dia hanya ingin aku membantunya dengan mengakukan diriku sebagai kekasihnya. Mudah!
Aku menggandeng lengannya begitu posesif seolah aku benar-benar adalah kekasihnya. Seperti itu yang dirinya inginkan dariku. Dia mengatakan saat mobil hyundai yang kami tumpaki berhenti dilahan parkir, bahwa tugasku hanyalah membuat gadis berambut pirang itu menjauhinya. Menjauhi Jungkook dalam artian tidak lagi mengganggunya untuk datang ke klub setiap malam dan meminta untuk dipuaskan setiap 3 jam sekali dalam semalam suntuk.
Mula-mula aku hanya tertawa saja mendengarnya, bukannya dia harusnya senang, dia tak perlu repot-repot menyewa jalang tapi dia telah mendapatkannya setiap hari. Namun lama-lama aku kasian padanya setelah dia mengatakan bahwa gadis itu seperti menerornya. Membuat hidupnya tak tenang seperti didalam neraka. Ah, aku mengerti sekarang. Jungkook berani membayar lebih untuk tugas kecilku ini demi terbebas dari gadis sialan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Secrets ✓
Fanfiction[COMPLETED!] [SERI-1] Aku tahu duniaku hanyalah berisi tentang hancurnya kepercayaanku pada sebuah hubungan, tapi mungkin garis takdir ini adalah yang paling indah untukku menyadari bahwa masih ada rengkuhan yang lebih hangat dari sekedar kasih tak...