Intro; Who Am I

127 14 2
                                    

Hari ini Kim Yerin sedang bersantai bersama sang mentari yang tidak biasanya sepongah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Kim Yerin sedang bersantai bersama sang mentari yang tidak biasanya sepongah ini. Memanggang kulitnya yang sepertinya akan menghitam hanya karena berada diluar selama beberapa jam. Sebenarnya ini bukan rencananya. Kim Yerin tidak ada rencana sama sekali untuk menjadi seperti Nicky Minaj dengan kulit coklat eksotisnya itu. Kim Yerin telah mencintai dirinya sendiri dengan kulit putih yang hampir kearah tan, namun tetap saja hampir menyamai porselen. Aksen eropa yang tidak terlalu kentara juga menjadi daya tarik tersendiri dalam diri Kim Yerin selain tubuhnya yang memang bagus dan isi kepalanya yang diatas rata-rata itu.

Seharusnya Yerin berada dikampus untuk melakukan ujian tertulisnya, namun dengan bantuan isi kepalanya yang seperti kancil hutan liar yang cerdik, gadis itu berhasil membuat harinya begitu santai dengan ditemani satu gelas penuh berisi jus apel hijau favoritnya. Dengan suasana yang mendukung sekali untuk kembali menceburkan diri kedalam kolam renang, gadis itu tetap pada posisinya berbaring dikursi musim panas dengan kaca mata hitamnya yang tersampir begitu indah diatas hidung kecil bangirnya itu. Bibirnya masih memerah meskipun sama sekali tidak terpoles pelembab bibir apapun karena ia baru saja menyelesaikan sesi renangnya.

Mengenakan bikini yang sungguh membuat siapapun yang melihatnya akan kalap dalam sekali tatap, maka Yerin tak peduli saat ia seorang diri dirumah sebesar istana ini. Tidak benar-benar sendiri karena masih ada puluhan maid yang bekerja dirumah kakeknya yang kaya raya itu. Namun itu tidaklah jadi masalah karena semua maid adalah wanita, hanya ada beberapa pria dan itu tugasnya sebagai supir dan bodyguard, sedangkan sekarang para pria supir dan bodyguard itu jelas mendampingi kakeknya untuk ke kantor cabangnya yang ada di Seoul. Kakeknya bilang tadi pagi bahwa kemungkinan besar ia akan melakukan perjalanan bisnisnya selama 3 hari. Dan Yerin hanya mengangguk saja, ia juga tidak peduli sebenarnya, yang dia butuhkan hanyalah waktu untuk bersantai. Waktu untuk dirinya sendiri. Ia butuh itu dan sejenak terbebas dari apa yang Yerin sebut dengan ikatan. Bukan. Yerin bahkan tidak memiliki ikatan, hanya saja Yerin ingin sendirian untuk beberapa saat kedepan.

Kembali Kim Yerin menghirup udara segarnya. Mengisi paru-parunya hingga penuh dengan oksigen yang membuat isi kepalanya seperti terbuka lebih luas. Ia akhirnya bisa menikmati hidup yang sebenarnya. Kendati Yerin tidak pernah menyesali keputusannya sebelum hari itu, tetapi tetap saja Yerin bersyukur untuk hari ini dan hari-hari yang pernah ia lewati. Walau terkadang kenangannya menyakitkan, namun ia harus setidaknya membuat dirinya sendiri merasa bangga. Itu berarti dirinya telah lebih dari apa yang pernah dibayangkan. Dirinya bahkan bisa melewati semuanya hingga pada titik sekarang ia berpijak dalam kesenangan duniawi yang pernah menjadi impiannya.

Kim Yerin pernah mendapatkannya sebelum ini, tetapi itu tidak melalui jalan yang benar. Ia bahkan merasa bahwa dirinya telah memanfaatkan Jeon Jungkook bahkan disaat dirinya tidak benar-benar melakukannya karena mutlak itu semua adalah pemberian, dan bukan dirinya yang memaksa meminta, apalagi memeras. Kim Yerin tidak pernah melakukan hal menjijikkan itu, meskipun dulu Yerin pernah sama sekali tidak memiliki uang, sekalipun hanya untuk makan esok hari. Karena bagi Kim Yerin, membuat mereka memberi tanpa kita meminta, itu lebih menyenangkan daripada menghempaskan harga diri sendiri hanya karena mengemis mengais iba dari para manusia yang mungkin akan menaruh empatinya. Bagi Yerin itu sangat menjijikkan. Bukan munafik, namun Yerin tidak pernah melakukan hal itu satu kali pun.

Perfect Secrets ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang