Terkait pilihan hidup yang menjadi pembahasan utama beberapa hari terakhir dari dua orang yang sekarang sudah berada didalam mobilnya. Jungkook sengaja melakukannya, berangkat bersama Kim Yerin ke kampus untuk kembali menggemparkan seisi kampus. Dengan beberapa tatapan mata menyorot kagum, dan beberapa yang juga tak sedikit, mereka menatap dengan tatapan sinis. Bukan sinis dalam artian membenci, namun karena iri saja. Dengki. Ingin menempati posisi Yerin juga. Yerin pun bisa maklum, bagaimana pun Jungkook itu kelewat sempurna dijadikan kekasih, seolah semua yang Jungkook miliki adalah apa yang setiap gadis inginkan dan butuhkan. Yang semua gadis inginkan. Bahkan Yerin berani bertaruh bahwa sebagian besar gadis di kampus telah setidaknya satu kali membawa Jungkook pada dunia fantasi seks mereka. Memang gila. Jungkook dan segala yang ada pria itu.
Yerin sengaja mengajak Jungkook untuk mengambil arah kanan, menaiki lift yang kosong guna menghindari acara desak-desakan. Sebenarnya itu adalah lift lama, dan masih berfungsi dengan baik. Namun semua mahasiswa pun seluruh penghuni kampus seolah melupakan keberadaan lift tua itu. Mereka lebih memilih yang baru kendati yang lama tidaklah mengalami kerusakan, hanya saja kecepatannya sedikit lebih lambat. Padahal tidak ada hal yang bersifat menggantikan. Mereka tercipta untuk menyempurnakan, bukan untuk sarana melupakan pendahulunya. Namun lebih sering yang terjadi adalah; yang baru terkadang lebih menarik.
Yerin memang tidak sedang banyak bicara. Menghemat energi karena jikapun mulutnya terbuka, mungkin itu akan membuatnya berdebat. Jungkook sedang dalam mode menyebalkan, bahkan tadi pagi saja Yerin hampir membuat engsel pintu kamar mandi Jungkook terlepas dari tempatnya lantaran Yerin membantingnya hanya karena Jungkook tidak mendengarkannya.
Sebenarnya bukan perkara besar karena Yerin hanya meminta Jungkook mengganti pasta giginya yang tidak enak itu, yang katanya salah beli itu, namun Jungkook mengabaikannya, seolah kata-katanya hanyalah angin lalu yang tidak perlu dihiraukan. Mungkin jika hanya persoalan itu, maka Yerin masih bisa menahannya, namun yang terjadi setelahnya adalah Jungkook memakai parfum baru yang aromanya membuat Yerin sendiri hampir muntah. Dan sialannya Jungkook sengaja melakukannya didalam kamar mandi yang akan dipakai Yerin untuk mandi. Pada akhirnya Yerin masuk dengan tangannya menutup hidungnya, lalu diikuti lirikan sinis pada Jungkook. Dalam pikirannya ia masih berharap bahwa aroma itu bisa cepat menghilang. Namun nihil, semakin ia masuk kedalam, semakin bergejolak pula perutnya seperti dikocok iblis.
Dengan cebikan geram Yerin berjalan keluar sambil menghentak-hentakan kakinya. Dan puncaknya adalah saat Yerin benar-benar membanting pintu kamar mandinya lalu langsung ke meja rias, memakai bedaknya dan lip balm merah tanpa mandi. Menyemprotkan wewangiannya dan berangkat kekampus dengan sesi saling diam hingga didalam lift. Keduanya memang bergandengan, namun dalam diam Yerin menahan hawa ingin muntahnya. Parfum Jungkook kali ini menjengkelkan, rasanya jadi ingin membakar pabriknya. Aromanya jelas sialan sekali menyengat, namun bukan menenangkan, melainkan membangunkan sisi liar Yerin yang mungkin bisa saja menjadi singa karena terlalu banyak terinvasi aroma iblis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Secrets ✓
Fanfiction[COMPLETED!] [SERI-1] Aku tahu duniaku hanyalah berisi tentang hancurnya kepercayaanku pada sebuah hubungan, tapi mungkin garis takdir ini adalah yang paling indah untukku menyadari bahwa masih ada rengkuhan yang lebih hangat dari sekedar kasih tak...