1. | Hate Man!

154 20 0
                                    

Untuk kali pertama Kim Yerin menyaksikan Jungkook mengisak pilu dalam kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk kali pertama Kim Yerin menyaksikan Jungkook mengisak pilu dalam kamarnya. Membenamkan diri pada bantal yang mungkin telah basah hingga tembus ke bagian baliknya. Namun Yerin tetap membiarkannya. Sudah hampir satu jam dan Jungkook tetap berada diposisi yang sama. Tengkurap dengan wajahnya yang terbenam, sambil kedua tangannya meremas seprai berkali-kali. Sedangkan Yerin hanya duduk didepan Jungkook, tanpa ingin mengeluarkan sepatah kata pun kendati ia ingin sekali.

Sama saja seperti yang biasa Jungkook lakukan padanya, selalu membiarkan diri tenang dulu, entah itu tangis kesedihan atau kemarahan yang membuncah panas. Ketenangan memang bukan hal yang mudah didapatkan kendati hanya sebuah kata sepele, namun besar maknanya dan besar pula pengaruhnya. Pun juga berlaku pada rasa tenang setelah marah, dan rasa lega setelah menangis. Dan Kim Yerin menunggu saat-saat itu Jungkook dapatkan.

Sudah 10 menit Yerin mengulur waktunya kembali, berharap Jungkook akan bangkit dan duduk menghadapnya seperti biasa. Selain karena alasan agar Jungkook tenang dan itu memungkinkan bahwa penjelasannya akan diterima dengan baik oleh Jungkook, Yerin juga sebenarnya merasa bersalah sedikit. Ia tidak seharusnya berkata seperti siang tadi dan membuat Jungkook mungkin berpikir terlalu keras sebelum akhirnya sekarang menangis di apartemennya. Tentu saja tentang surat dan coklat bingkisan dari Taehyung yang langsung dirinya berikan saat Jungkook menemuinya di tempat biasa mereka menghabiskan waktunya saat di kampus. Yaitu; atap gedung. Benar-benar diatap dan bukan hanya di teras.

Kala itu mungkin Yerin hanya sedang kacau dengan semua isi kepalanya, hingga tanpa berpikir panjang ia langsung mengirimkan pesan pada Jungkook untuk menemuinya diatap gedung seperti biasa. Lalu diakhir kalimat pesannya dengan bodohnya ia malah membubuhkan kata 'ibu merindukanmu' seolah itu bukanlah hal besar.

Jika bagi sebagian besar manusia lainnya yang normal, memiliki kehidupan keluarga yang harmonis, kalimat itu tidaklah akan menjadi sebuah ketakutan, atau pun kebencian. Namun bagi Jungkook, kalimat itu adalah sebuah bencana tersendiri.

Sedikit demi sedikit, sekarang kekhawatiran Yerin sepertinya mulai bisa terkikis sedikit demi sedikit saat gadis itu mulai melihat Jungkook mulai menggerakan tubuhnya untuk bangun. Dan akhirnya Yerin bisa melihat pria itu duduk menghadapnya sambil terus mengusap sudut matanya yang masih senantiasa basah kendati pria itu telah berhenti menangis.

Awalnya Yerin sungguhan tidak berniat membuat Jungkook hingga merasakan semua ini. Kembali mengingat masa lalu yang menyakitkan memang rasanya luar biasa perihnya. Tidak manusiawi, bahkan terkadang membuat dada sesak sendiri hingga berujung hanya air mata yang mampu mengatakan segalanya.

Pun Yerin sekarang mendekat kearah Jungkook. Benar-benar dekat hingga sekarang Yerin bisa bersandar di badan Jungkook. Kepalanya miring untuk menempel sepenuhnya pada bahu sang pria, hingga pria itu menoleh bebarengan saat Yerin mengatakan satu kata yang malah membuat hati Jungkook kembali menangis dalam diam.

"Maaf," ucap Yerin, dan Jungkook segera meraih sisi wajah Yerin dengan tangan kanannya. Mengusapnya lembut kendati gadis itu belum mendongak menatapnya.

Perfect Secrets ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang