[COMPLETED!] [SERI-1]
Aku tahu duniaku hanyalah berisi tentang hancurnya kepercayaanku pada sebuah hubungan, tapi mungkin garis takdir ini adalah yang paling indah untukku menyadari bahwa masih ada rengkuhan yang lebih hangat dari sekedar kasih tak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim Yerin saat ini seperti seorang puteri yang menemukan dua pangeran sekaligus. Berasal dari rumpun yang sama dan dengan sifat bawaan yang tak jauh berbeda kendati keduanya tidak berasal dari rahim dan benih yang sama. Namun Yerin merasa bahwa keduanya adalah tipe ideal seluruh atau hampir semua perempuan dibumi ini.
Tampan, kaya, ambisius, dan tak mudah menyerah. Kesempurnaan yang semesta berikan pada keduanya adalah yang terbaik. Entah kata apa lagi yang sekiranya tepat betapa semesta menciptakan mereka berdua. Rasa-rasanya mereka tercipta tanpa cela. Hanya ditakdirkan untuk selalu dipuja tanpa batas. Namun mereka pantas, untuk orang-orang yang hanya berorientasi pada duniawi saja.
Yerin menyelesaikan mandinya dalam hanya 20 menit saja. Kilat. Tidak ingin membuang waktu karena ia harus segera memastikan bahwa Jungkook telah melakukan apa yang sebelumnya ia katakan. Jungkook tidak pernah berbohong sebelumnya, dan Yerin harap kali ini Jungkook juga tidak akan merubah kebiasaannya. Berbohong sangat bukan Jungkook sekali.
Sekarang Kim Yerin hanya memilih untuk bersantai. Sesekali menyisir rambut setengah basahnya dengan jemarinya kebelakang. Tidak biasa menggunakan sisir, ia lebih suka seperti itu, berantakan sedikit dan terkesan sangat seksi. Apalagi dengan setelan bajunya sekarang yang hanya menggunakan atasan hoddie putih kebesaran dan hotpants setengah paha. Itu bukan rekor terpendek, itu malah salah satu celana panjang menurut Yerin, karena biasanya Yerin akan menggunakan yang sekiranya akan tertutup oleh hoddie jika hanya untuk bersantai dirumah. Namun sekarang berhubung ia sedang berada diapartemen Jungkook, ia sedikit lebih sopan. Pun sebenarnya jaket hoddie kebesaran itu adalah milik Jungkook yang ada dilemari kiri. Jarang dipakai, namun wanginya tidak memudar barang sedikitpun. Masih sama saja.
Berdiri didepan cermin kamar sejenak, memutar tubuh hingga ia mengingat ia pernah melakukannya dulu sekali, saat pertama kali Jungkook mengetahui namanya. Meminta bantuannya dan ya kemudian itu adalah satu gerbang bagi Yerin mencapai segalanya. Ia berteman dengan Jungkook dalam artian simbiosis mutualisme. Dengan benefit yang dinikmati oleh kedua pihak tanpa ada yang merasa dirugikan. Baik Jungkook maupun Yerin, keduanya sama-sama menikmati pertemanan mereka yang sebenarnya sudah kelewat gila tanpa merasa ada yang dirugikan satu sama lain. Semuanya dilakukan secara consent-kesepakatan sama-sama mau.
Menarik napas panjang sejenak. Ia tidak menyangka dirinya bisa menapakkan kakinya sejauh ini. Menjadi apa yang sekarang terlihat dicermin besar itu. Kim Yerin, yang sudah jauh lebih baik kehidupannya, namun tetap luka itu, ia bahkan belum sempat menyembuhkannya. Ia tidak menemukan obat penawarnya, ia hanya menemukan obat peredanya. Dan itu juga lama kelamaan membuatnya kecanduan. Jadi ingin terus menerus dan itu ia tahu akan ada efek sampingnya.
Kim Yerin tahu bahwa suatu saat Jungkook harus tidak boleh terjebak dalam hubungan pertemanan yang seperti sedang dirinya jalani. Ia pening bahkan rasanya hampir meledak kepalanya. Ia tidak ingin membuat Jungkook terjebak dalam dirinya, namun disisi lain ia bahkan tidak bisa melepaskannya kendati ia telah menggunakan nama Taehyung untuk sedikit memporak porandakan pertahanan Jungkook.
