10. | You've to stay

198 24 0
                                    

Perihal aku yang pernah jatuh sedalam dalamnya saat mencoba mencintai semesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perihal aku yang pernah jatuh sedalam dalamnya saat mencoba mencintai semesta. Mencoba membuat semua hal yang terjadi padaku mulai aku terima dengan berharap muara yang indah sebagai akhir dari semua hal yang aku impikan. Kesempatan datang tanpa lebih dulu melolongkan pemberitahuan. Juga sebagai alarm akan kehidupanmu yang berubah, mungkin semesta tidak akan memperbaharui ketetapannya hanya karena kau bersimpuh dengan segala lara dan tangis yang seperti menjerumuskanmu pada kerak neraka terbawah.

Rasanya menyakitkan. Melebihi rasa sesak pada saat aku kehilangan jati diriku hanya karena seseorang tengah berupaya mengoyak kembali rasa percayaku yang kubangun dengan asa yang tak pernah aku coba lenyapkan. Asaku dan segala apa yang aku miliki. Segala luka dan perihnya masa lalu tentang aku dan siapa aku yang abu-abu dan penuh dengan misteri. Misteri siapa yang menemukan siapa aku dibalik aku yang hanya bisa menangis, dulu sekali. Juga, tentang si nona Kim yang sekarang berdiri didepan sebuah cermin dengan smirk yang melebar seiring detikan jarum itu menggulir kekanan tanpa mau berhenti ditempat.

Aku mendapatkan segalanya. Segala yang aku impikan sebagai seorang manusia yang gila akan duniawi. Aku cinta uang. Siapa yang tidak cinta uang saat kehidupan hanya bisa menggulir dengan uang sebagai bahan bakarnya. Dimana sekarang hanya karena kau punya banyak uang, maka tidak mustahil kau menguasai dunia. Mengontrol apa yang ingin kau kendalikan. Membuat mereka semua berpihak padamu tanpa lagi adanya penolakan, pun kendati mereka hanya menghormati kedudukanmu. Kuasamu. Dan tentu saja, tubuh indahmu.

Dulu aku pikir aku akan bisa bertahan didunia ini dengan dua hal. Pertama; tubuhku. Dan yang kedua; isi kepalaku. Namun seiring berjalannya waktu, seiring nafasku kian memburu didepan cermin besar ini, aku menyadari bahwa aku juga membutuhkan yang sering sekali orang katakan sebagai; perhatian.

Kesederhanaan percakapan. Tawa ringan. Dan beberapa kali merajuk hanya untuk perkara kecil yang seharusnya tidaklah terlalu kuat untuk membuatnya menjadi penyebab sebuah masalah. Namun entah kenapa aku menikmatinya.

Uang adalah nomor dua setelah aku mendapatkan dirinya, pria yang mendadak menjadi manis sebagai teman yang selalu ada untukku. Selalu berada dipihakku kala aku membutuhkannya sebagai perisaiku. Aku memanfaatkannya. Benar. Aku tidak akan menyangkal anggapan itu, aku memang memanfaatkannya. Untukku dan untuk kelangsungan hidupku. Aku menguras perhatiannya dan menguras isi debitnya kendati tidak semuanya. Aku tidak pernah meminta secara terang-terangan, namun dia sendirilah yang secara sukarela membuat kartu debitku penuh hingga aku bingung untuk apa lagi aku harus menghabiskannya.

Jeon Jungkook. Sudah tiga bulan aku tinggal bersamanya. Tentu saja sebagai teman dan sebagai perawat pribadinya. Ternyata bukan hal mudah membuat Jungkook menurut sebagai pasien kecelakaan saat dia tidak mau berada dirumah sakit dan memilih untuk menjalani rawat jalan setelah x-ray nya menunjukkan bahwa terdapat sedikit kerusakan di tulang lengannya. Hanya sedikit, tetapi cukup serius. Dia tidak boleh bergerak banyak hingga tulang itu melakukan regenerasi sel baru. Itu pesan dokter padaku sebelum aku membawanya pulang kala itu.

Perfect Secrets ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang