7. | We Done!

107 14 40
                                    

Malam, katakan padaku, apakah bentuk kebahagiaanku adalah sangkar bagimu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam, katakan padaku, apakah bentuk kebahagiaanku adalah sangkar bagimu?

Jungkook tidak tahu apa yang sedang dirinya lakukan. Menghabiskan waktu di sebuah apartemen mewah yang jelas bukan apartemennya, karena sebelumnya Jungkook telah keluar dari apartemennya sendiri bersama dua orang yang mengatakan bahwa akan kesebuah pool party yang sebelumnya telah Jungkook katakan pada Kim Yerin. Namun Jungkook memilih untuk pergi seorang diri. Menuju sebuah tempat yang menjadi tempat favoritnya selama in; apartemen Kim Yerin.

Jungkook tidak menolak tidak ikut ke pesta tanpa alasan. Jungkook selalu bisa menebar alibi guna membuat apa yang dia inginkan terpenuhi. Namun malam ini rasa-rasanya tidak ada yang bisa membuatnya beralibi. Yerin nyatanya telah memilih Taehyung sebagai kekasihnya. Dan itu membuat Jungkook seolah benar-benar kehilangan dunianya secara penuh. Tanpa sisa. Begitu mengerikan dunianya tanpa usakan lembut pada kepala dari jemari mungil yang selalu menghangatkan hatinya.

Jungkook telah menenggak hampir satu botol alkohol taraf tinggi dalam bentuk anggur merah yang jelas membuat kepala pening dan berkedut. Namun dengan guling boxing yang tergantung didepannya, Jungkook masih mampu menghantamkan kepalan tangannya hingga suara pukulannya mengema dalam kamar yang temaram.

Matanya merah memincing tajam, namun dalam beberapa detik bisa berubah menjadi sendu dan menyedihkan. Isi kepalanya hanya berisi tentang; Kim Yerin. Gadis itu sungguhan menginvasi kepalanya hampir secara keseluruhan. Bahkan Jungkook sendiri merasa tidak ada ruang lain yang kosong selain Kim Yerin setelah kalimat menyakitkan itu terdengar melolong pilu kedalam rongga telinganya.

"Berkencan ya?" gumam Jungkook sambil tersenyum kecut. Miris. Seolah sedang menertawakan diri sendiri bahwa Yerin memang pantas bersama kakak tirinya. Dia lebih pintar dan lebih dewasa. Tidak kekanakan dan tidak manja seperti dirinya yang hanya bisanya merepotkan.

Jungkook terperosok jatuh kelantai dan tergeletak seperti tanpa daya setelah menghabiskan satu botolnya dan memukulkan pukulan terakhir hingga ia terkapar lemas.

Matanya merah karena terlalu banyak alkohol yang menghuni tubuhnya saat ini. Bibirnya pucat karena ini adalah kali pertama Jungkook semabuk itu. Matanya seperti akan terpejam namun tetap ingin terjaga sembari tangannya berusaha menggapai ponsel. Menunggu ada getaran yang mungkin akan membuat jiwanya bertemu kembali dengan lenteranya. Jungkook menunggu kendati ia sudah setengah tidak sadar. Meracau seperti orang gila dengan menyebutkan nama Kim Yerin sebagai dua kata yang berulang dan menggema dikepalanya sendiri.

Bersamaan dengan hatinya yang berdebar tidak karuan dan berantakan, entah itu karena rasa geram atau karena tubuhnya kelebihan kadar alkohol, Jungkook mulai mengarahkan jemarinya pada layar ponselnya yang sudah menyala. Mencari satu nama dalam riwayat panggilan dengan susah payah karena pandangannya mulai mengabur. Akhirnya Jungkook menemukannya, satu-satunya nama kontak yang berjenis gender wanita didalam ponselnya. Kim Yerin. Dan selanjutnya, Jungkook menekan ikon hijaunya. Menelfon dalam keadaan mabuk adalah pantangannya. Kendati ia akan tertidur saat mabuk, namun kali ini Jungkook belum benar-benar kehilangan kesadaran, hanya saja isi kepalanya pening setengah mati. Rasanya sepertinya sekarat akan mati mungkin lebih baik daripada menahan peningnya kepala dan hati yang memendam banyak amarah.

Perfect Secrets ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang