7. | We Done!

140 18 0
                                    

"Ganti parfummu! Baumu seperti tai rubah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ganti parfummu! Baumu seperti tai rubah!"

Begitulah Yerin pada akhirnya mengirimkan satu buah pesan yang langsung menerima pemberitahuan di ponselnya bahwa pesannya telah terkirim. Setidaknya sekarang Yerin hanya perlu menunggu pesannya dibaca dan dibalas oleh Jungkook.

Kim Yerin bukannya sedang bermain 'play hard to get' dengan Jungkook. Yerin tidak pernah tertarik dengan permainan apapun. Rasanya tidak tertantang sekali jika sesuatu dihubungkan dengan sebuah permainan belaka. Itu hanya permainan, dan dirinya jelas bukan mainan. Yerin sadar sesadar-sadarnya bahwa hidupnya sudah terlalu menjengkelkan jika masih dikaitkan dengan permainan. Karena nyatanya tanpa diminta pun dirinya sudah jadi kelinci percobaan oleh semesta itu sendiri. Bahkan disaat dirinya ingin menjalani kehidupan normalnya, semesta kembali menghancurkan rasa percayanya.

Yerin setidaknya sudah jauh berjalan, bersama lautan gelap lainnya untuk saling menggenggam. Dan lautan kelam itu adalah Jungkook. Sahabatnya yang tadi pagi membuatnya hendak menamparnya namun tangannya terlalu berat akan mengayun.

Bukan karena Yerin selemah itu dihadapan Jungkook. Bukan karena balas budi Yerin memanjakan kebrengsekan Jungkook. Namun lebih kearah Yerin tahu seberat apa beban yang sedang Jungkook simpan dalam isi kepalanya. Mungkin jika Yerin sungguhan bukan sahabat pria itu, pria itu tidak akan sempat menyuarakan niat busuknya akan menyetubuhinya, melainkan langsung menyerangnya tanpa belas kasihan. Itulah alasan mengapa Yerin tidak menampar Jungkook dan memilih meninggalkan pria itu didalam lift yang menurun.

Tidak pernah ada penjahat yang menyuarakan rencana jahatnya pada calon korbannya. Penjahat mana yang sebodoh itu, lebih baik jangan jadi penjahat jika isi kepalanya masih seperti simpanse. Tidak berguna!

Yerin tahu dan jangan lupakan Yerin adalah sahabat Jungkook. Orang yang paling dekat dengan Jungkook dan terasa sekali Yerin bahkan mengetahui sisi kelam Jungkook hingga ke dasar yang tak mendasar. Kelewat dalam. Jungkook hanya sedang frustrasi. Jungkook hanya ingin membuat dirinya tenang dengan banyak bicara. Jungkook akan melampiaskan sesak didadanya dengan banyak kata yang tak jarang adalah racauan. Namun Yerin jelas merasa pagi tadi bukan racauan yang selalu Yerin dengar saat Jungkook mengalami mimpi buruk. Melainkan itu adalah refleksi keinginan Jungkook. Yerin memaklumi saja, sekali lagi bukan karena Yerin mengasihani Jungkook karena Jungkook adalah temannya, melainkan sisi kemanusiaannya benar-benar diuji oleh sahabatnya sendiri.

Akan aneh sekali jika nanti Yerin bertemu Jungkook lalu memeluknya setelah mengatakan hal menjijikkan didalam lift paginya. Namun itulah yang sekarang akan Yerin lakukan. Ia hanya perlu pergi ke apartemen Jungkook dan masuk kesana lalu memeluk sahabatnya itu. Membisikkan kata-kata yang harapnya bisa menenangkan Jungkook atau sekedar usapan pada punggung dan tepukan pelan. Isyarat halus untuk memberi ketenangan melalui afeksi tanpa kata. Usapan pelan yang menyiratkan pesan tanpa suara, bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Yerin sungguhan telah sampai di apartemen Jungkook. Jarinya yang terpoles cat kuku berwarna bening itu mulai menekan beberapa kombinasi huruf untuk membuka pintunya. Namun belum sampai pada huruf terakhir, Yerin merasakan ponselnya bergetar didalam tasnya. Seseorang menelfonnya. Pun Yerin langsung merogoh tasnya dan mengabaikan password yang akan kembali ter-reset jika tidak diselesaikan dalam 10 detik.

Perfect Secrets ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang