Sementara itu Rachel menyusul Vero yang sudah masuk ke dalam mobil. Di sana Vero sedang melamun, pandangannya lurus ke depan. Entah apa yang di pikiran cowok itu sekarang.
"Kak?" Panggil Rachel lembut sembari memegang tangan Vero.
Tidak ada jawaban dari Vero, cowok itu masih saja menatap ke arah depan. Tangannya mengepal kuat memegang stir mobil. Rachel memaklumi, mungkin ini terlalu mendadak sekaligus mengejutkan bagi cowok itu.
Rachel mengubah posisinya menjadi menyamping menghadap ke arah kaca mobil. Keduanya masih tetap di parkiran pusat perbelanjaan tadi. Vero masih enggan untuk menjalankan mobilnya.
Suasana di mobil sangat sunyi tidak seperti biasanya. Rachel sengaja diam membiarkan Vero tenang terlebih dahulu.
Sedang sibuknya melamun Rachel tersentak kaget saat Vero menarik tengkuknya dan langsung menempelkan kedua bibir mereka. Rachel melotot dia semakin kaget saat merasakan tangan Vero sudah mulai turun ke bawah dan meraba payudara kirinya.
Rachel mencengkram bahu Vero keras agar cowok itu melepaskan ciumannya. Seakan tersadar dengan gerakan cepat Vero menjauhkan tubuhnya dari rachel. Tanpa merasa bersalah dia langsung menjalankan mobilnya meninggalkan area parkiran pusat pembelanjaan.
Saat mobil Vero sudah sampai di depan pekarangan rumahnya. Rachel dengan cepat membuka pintu mobil dan keluar meninggalkan Vero yang masih terduduk di sana. Vero yang melihat itu memukul stir mobilnya, dia merutuki kebodohannya sendiri yang telah di perbuat pada Rachel.
Vero segera menyusul Rachel masuk ke dalam rumahnya. Saat dia ingin membuka pintu kamarnya, pintu itu tidak bisa di buka. Ternyata Rachel telah menguncinya dari dalam.
Vero mengetok-ngetok pintu kamarnya. "Chel?" Panggil Vero dengan suara parau.
Nihil tidak ada respon dari dalam, Vero membuang nafasnya kasar dia berlalu menuju kamar sebelah yang kosong. Pikirannya kalut kemana-mana, beberapa pertanyaan menghantui pikirannya.
Kenapa dia kembali?
Gua bener udah gak ada perasaan kan sama dia?
Dua pertanyaan itu terus terngiang-ngiang di otaknya. Vero menggeleng kuat. Tidak! Dia tidak mungkin masih menyimpan perasaannya pada gadis itu. Kini di hatinya hanya ada Rachel. Ya hanya ada dia, istrinya.
****
Hari sudah berganti malam. Keadaannya masih sama. Rachel hanya berdiam diri di kamar, sebenarnya tadi Rachel tidak marah hanya saja dia kecewa. Rachel tahu tadi Vero sedang emosi, tapi apakah harus melampiaskan pada dirinya?
Dan satu pertanyaan kini yang ada di pikiran Rachel.
Alice sudah kembali? Mungkinkah Vero akan meninggalkannya?
Kenapa saat dirinya sudah benar-benar bahagia, selalu aja ada masalah yang datang. Rachel menghembuskan nafasnya lelah, sekarang waktu sudah menunjukkan jam 19:00.
Rachel meringkukan tubuhnya di kasur berharap dia segera tidur, untuk menyambut hari esok. Namun tidak lama dari itu Rachel kembali membuka matanya, dia tidak bisa tidur. Hatinya resah, dia terus memikirkan keadaan Vero sekarang.
Mau tidak mau Rachel bangkit dari tempat tidurnya. Setelahnya Rachel keluar dari kamarnya. Dia celingak-celinguk tidak menemukan adanya keberadaan di dekat kamar. Kemana Vero, pergikah?
Rachel berjalan menuju kamar sebelah yang pintunya sedikit terbuka, dia masuk ke dalam dan dugaannya benar dia mendapati Vero yang kini tengah melamun sambil bertumpu pada pagar balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELIA [SELESAI]
Random[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali Rachel selalu ditampar dan dipukul padahal Rachel hanya melakukan kesalahan kecil dan tanpa disengaja...