Ketiga laki laki itu berjalan dengan gaya cool nya memasuki area kantin dan duduk dikursi panjang yang berada di pojok kantin.
"Mbak mie ayam 3 kaya biasa."teriak salah satu cowok dari ketiganya pada ibu kantin .Cowok yang diketahui namanya Raffael Leo Aiden cowok berpengawakan tinggi dan memiliki rambut sedikit ikal.
"Siap den."jawab Ibu kantin itu.
"Ver nanti malam jadi kan kita kesana."tanya Melvin Juanda,lelaki berpengawakan tinggi dan memiliki sifat yang sangat absurd dan aneh dari ketiganya.
"Jadilah gue juga rindu tempat itu,haha."jawab cowok bernana Vero Stevenson cowok ganteng berpengawakan tinggi, kulit putih, rahang yang kokoh serta badan yang tegap. Bisa dibilang sempurna bukan?. Tapi Vero memiliki sifat Badboy, playboy, suka tawuran, dan bisa dibilang vero itu brengsek.
Meskipun Vero selalu keluar Masuk ruangan BK tidak ada guru yang berani mengeluarkan Vero dari sekolah karena kakeknya dia pemilik sekolah ini.
"Den pesanannya."datanglah ibu kantin yang biasa dipanggil Mbak Imas sambil membawa tiga mangkuk mie ayam dan menaruhnya diatas meja.
"Makasih mbak."ucap ketiganya.Mbak Imas hanya mengangguk dan berjalan meninggalkan meja milik Vero dan teman temannya.
"Woy lo bertiga."teriak seorang cowok sambil berjalan menghampiri meja Vero.
"Dari mana aja lu?."tanya Vero saat cowok itu udah duduk.
"Biasa nganterin duit punya adek gue."jawab cowok tersebut. Cowok itu bernama Radit Adinata ,Radit juga termasuk teman dekat Vero selain Melvin dan Raffa.Radit sama seperti meraka bertiga sifatnya yang badboy tapi Radit memiliki pemikiran yang lebih dewasa dari keempatnya Radit selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak.
"Dit lo mu ikut ga?. "tanya Melvin
"Emang lo bertiga mau pada kemana?."jawabnya.
"Biasa."
Radit berpikir sebentar."Kayanya gue gak ikut deh lain kali aja."ucap Radit.
****
"Udah lama lu berdua?."tanya Vero yang baru saja datang dan langsung duduk disebelah Melvin.
"Lumayan".jawab mereka berdua.
Seseorang datang dengan tangan membawa 5 botol minuman beralkohol dan menaruhnya diatas meja.
"Selamat menikmati bro"ucap seseorang yang tadi membawa minuman alkohol sembari menepuk pundak Vero.
"Haha, yoi bro"
Seseorang itu yang diketahui pemilik club malam ini meninggalkan Vero dan teman temannya.
Vero sudah mabuk berat sekarang akibat terlalu banyak meminum minuman beralkohol.
Melvin dan Raffa sudah memperingati Vero supaya tidak meminum terlalu banyak ,tapi memang dasarnya Vero adalah anak yang keras kepala dan dia mengabaikan ucapan Melvin dan Rava.
Tiba tiba saja Vero keluar dari club malam itu tanpa sebuah kata pada teman temannya.
****
Angin malam menembus pori pori gadis yang sedang berjalan di tengah langit gelap. Gadis itu sangat lelah sekarang pasalnya banyak sekali yang datang ke caffe tempat dia bekerja karena itulah ia pulang sampai tengah malam.
Rachel berjalan kearah halte, disina sangat sepi membuat Rachel merasa takut. Rachel melihat ke kiri ke kanan tidak ada taxi ataupun angkot satu pun. Rachel mulai cemas kalau ada jambret atau apalah itu.
Sudah lama Rachel menunggu tapi tidak ada taxi yang lewat. Dan tak berapa lama sebuah mobil berhenti di depan Rachel dari mobil itu tampak keluar seorang cowok.
Rachel tau siapa cowok yang keluar dari mobil di depannya,cowok itu adalah Vero kakak kelasnya disekolah. Cowok yang banyak digemari oleh cewek cewek di sekolahnya karena ketampanannya.
Tapi yang bikin Rachel takut adalah Vero kakak kelasnya itu berjalan kearah Rachel dengan berjalan sempoyongan. Vero berdiri di depan Rachel dan Rachel seperti mencium bau alkohol yang menyengat dihidungnya.
Perasaan Rachel sangat tidak enak sekarang dan jantungnya berdetak kencang. Tiba tiba Vero mencengkeram tangan Rachel dan Vero mengajak Rachel untuk ikut bersamanya tentu saja Rachel menolak ajakan kakak kelasnya itu.
Tapi Vero tidak tinggal diam langsung saja Vero menarik paksa Rachel menyeret kedalam mobilnya.
"Tolong lepaskan aku, aku mau dibawa kemana"ucap Rachel sembari mencoba melepaskan cengkeraman tangan Vero.
"DIAM!"kata Vero dengan nada tinggi.
Perlahan air mata Rachel keluar mulai membasahi kedua pipinya.
Mobil Vero melaju dengan cepat dan berhenti disebuah gedung apartemen. Vero segera menarik tangan Rachel dan membawanya masuk ke dalam gedung apartemen itu.
Rachel terus memberontak tetapi apa yang bisa Rachel lakukan tenaganya tak sebanding dengan Vero.
Saat sudah sampai didepan pintu apartemen miliknya, Vero mengangkat tubuh Rachel membawanya masuk ke dalam kamar dan membanting nya ke kasur.
Kesadaran Vero belum sepenuhnya hilang, dia masih bisa melihat sekilas wajah gadis yang dihadapannya ini.
Tapi kepala Vero sudah mulai berat. Perlahan demi perlahan Vero melakukan hal yang seharusnya tidak ia lakukan yaitu merusak dan mengambil kehormatan seorang gadis.
****
Rachel POV
Aku terbangun dari tidurku sebuah tangan melingkar di pinggang ku. Dan seketika aku tersentak kaget tersadar mengenai apa yang telah terjadi semalam.
Keadaanku sangat kacau sekarang, mata yang sembab akibat terlalu lama menangis semalam, serta rambut yang acak acakan.
Aku melepaskan tangan laki laki yang berada di pinggangku. Rasanya sekarang aku ingin menangis sekencang kencangnya meneriaki laki laki yang berada di sebelah ku.
Aku bangkit dari kasur dan segera memakai pakaianku dan melangkah pergi meninggalkan laki laki itu. Tidak peduli lirikan dan kata kata orang diluar sana.
Aku berjalan dengan tertitih karena rasa sakit tak berkunjung pergi. Entah sudah berapa banyak air mata yang keluar dari mataku.
Ya Allah kenapa engkau memberikanku ujian seberat ini. Apa yang harus aku lakukan, dan apa yang akan terjadi di masa depan nanti.
****
Vote ,komen, dan share ya
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELIA [SELESAI]
Random[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali Rachel selalu ditampar dan dipukul padahal Rachel hanya melakukan kesalahan kecil dan tanpa disengaja...