"Non Rachel gapapa? Apa perlu ke rumah sakit? "tanya Bi Ijah.
"Nggak perlu bi aku cuma sedikit pusing aja",jawab Rachel sambil membaringkan tubuhnya di kasur.
"Yaudah non Rachel istirahat aja, biar bibi buatin bubur ya".Rachel hanya mengangguk.
Entah kenapa akhir minggu-minggu ini Rachel sering sekali merasa pusing dan mual tiba-tiba seperti orang yang tengah hamil.
Tak lama kemudian Bi Ijah kembali masuk kedalam kamar Rachel dengan tangan membawa sebuah nampan yang berisi bubur dan air putih.
Rachel bangkit dari tidurnya menjadi duduk. Sebenarnya Rachel sangat tidak selera makan saat ini tapi jika dia tidak memakannya dia kasihan kepada Bi Ijah yang cape-cape telah membuatkan bubur untuknya.
Satu suap bubur masuk kedalam mulut Rachel, tapi saat suapan kedua tiba-tiba Rachel merasa mual dan ingin memuntahkan segala yang ada dalam perurnya.
Dengan cepat Rachel berlari ke kamar mandi.
'Huekk.. Huekk'
Dengan cepat Bi Ijah menyusul Rachel ke dalam kamar mandi. "Non gapapa? "
'Hueekk'
Rachel menahan pusing dikepalanya dan memuntahkan semuanya.
Rachel berkumur-kumur dan membersihkan mulutnya.Lalu dia membalikan badannya dan menatap Bi Ijah dengan lemas.
"Gatau bi, aku pusing banget "nada suara Rachel begitu lemas dan tubuh Rachel limblung akhirnya jatuh ke lantai dan Rachel langsung pingsan.
Bi Ijah terkejut melihat Rachel pingsan langsung saja Bi Ijah memanggil supir yang berada dirumahnya untuk membawa Rachel ke rumah sakit.
****
Rachel mengerjapkan matanya,ruang bernuasa putih yang khas bau obat obatan menusuk indra penciuman Rachel.
Disebelahnya sudah ada Bi Ijah yang tersenyum kearah Rachel.
"Bi aku kenapa? "tanya Rachel.
"Belum tau, tunggu dokternya dulu ya"jawabnya dan mengusap kepala Rachel lembut.
Tak seberapa kemudian masuklah dokter keruangan Rachel.
"Dok aku kenapa? "
"Apa kamu udah punya suami? "tanya dokter itu.
Rachel menggelengkan kepalanya"Enggak",tiba-tiba jantung Rachel berdetak kencang dan pikiran pikiran aneh mulai menghantui pikirannya.
Dokter itu tak kalah terkejut atas pengakuan Rachel. Tapi sebisa mungkin dokter itu menyembunyikan keterkejutannya.
"Kamu hamil"
"A-apa? Aku hamil? "tanya Rachel tak percaya dan matanya sudah berkaca-kaca.
Dokter itu mengangguk dan memberikan sebuah surat berwarna putih kepada Rachel.
Dengan segera Rachel membuka surat itu lalu membacanya dengan teliti dan hasilnya benar jika dirinya positif hamil.
Rachel tak kuasa menahan air matanya. "Kandungan kamu udah 2 minggu, jaga kesehatan ya karena di umur muda seperti ini sering rentan sekali keguguran"lalu dokter itu pergi meninggalkan ruangan Rachel.
Rachel tak dapat berkata-kata mulutnya seolah kelu untuk membuka suara.
Dia benar benar syok dan terkejut luar biasa kejadian beberapa minggu yang lalu membuat hidup Rachel hancur dan ditambah lagi sekarang saat mengetahui dirinya tengah mengandung diusia sekarang itu membuat Rachel sangat sangat hancur dia seperti tidak ada semangat hidup lagi.
Masa depan indah yang selalu di impi impikan Rachel sekarang pupus.
Entahh apa yang bakal terjadi nanti?.
Bi Ijah menghampiri Rachel dan langsung memeluk Rachel.
"Bi a-aku be-bene-ran hamil?"tanya Rachel terbata-bata.
Bi Ijah tidak menjawab pertanyaan Rachel dia terus meneluk Rachel sampai Rachel puas menangis dan ingin menceritakan semuanya yang terjadi.
****
Maaf bru update, maaf juga update nya sedikitt.
Oke Voment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELIA [SELESAI]
Random[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali Rachel selalu ditampar dan dipukul padahal Rachel hanya melakukan kesalahan kecil dan tanpa disengaja...