Dering telpon membangunkan laki laki yang sedang terlelap. Dia mengambil ponsel nya diatas nakas dan mengangkat telepon yang entah dari siapa.
"Halo, siapa nih?"kata Vero tanpa melihat ke layar ponselnya.
" Lo kemana semalem, gue ama Melvin nyariin lo kerumah ,kata pembantu dirumah lo, lo belum pulang?
"Gue semalam tidur di apartemen"
"Oh kirain lo dimana, yaudah gue tutup telponnya"
Tut!
Vero bangkit dari tempat tidurnya berniat ingin mandi. Tapi tunggu Vero baru menyadari kenapa dirinya tidak memakai pakaian sehelai benangpun.
Seketika ingatan Vero kembali saat dirinya membawa seorang gadis ke apartemen nya.
"Shit! Gue baru inget semalem gue bawa cewek kesini"ucap Vero mengumpat.
Vero melirik kearah kasur sebelahnya disana sudah ada bercak darah yang menyerap ke seprai. Seketika mata Vero melotot.
"Apa yang udah gue lakuin? Apa gue udah merawanin cewek semalem? Terus sekarang dimana cewek itu"ucap Vero frustasi.
****
"Abis dari mana kamu,anak perempuan baru pulang?"
Rachel diam, otaknya berpikir keras alasan apa untuk menjawab pertanyaan ayahnya.
"Mmm, itu yah a-aku kemarin nginep dirumah temen aku"jawab Rachel gugup.
Setelah mendengar jawaban Rachel Jovian meninggalkan Rachel begitu saja.
Gapapa Rachel kan udah biasa batin Rachel saat melihat ayahnya yang pergi begitu saja tanpa sebuah kata apapun.
Rachel masuk ke dalam kamarnya, membersihkan dirinya lalu bersiap siap untuk pergi ke sekolah.
Sekarang Rachel tidak memikirkan masalah yang menimpa dirinya. Lebih baik dia melakukan kegiatan yang selalu Rachel lakukan seolah tidak terjadi apa-apa. Rachel tidak boleh berlarut dalam kesedihan walaupun mungkin melupakannya akan sulit dan juga pasti sakit hati yang begitu dalam.
Rachel sudah siap dengan seragam sekolah nya, dia turun kebawah untuk sarapan. Rachel mengambil satu roti lalu memakannya.
Lalu dia keluar dari rumahnya dan menunggu angkutan umum yang lewat.
Saat sudah sampai di sekolah ,Rachel langsung masuk kedalam kelasnya mengabaikan tatapan tatapan sinis dari teman teman sekolahnya.
Seseorang menghampiri Rachel.
"Maaf kak, apa nama kakak kak Rachel? "
Rachel hanya menganggukan kepalanya.
"Disuruh Bu Dea keruangan nya kak sekarang "ucap cewek itu lagi.
Rachel mengangguk lagi tanpa berniat menjawab,lalu dia berdiri dan keluar dari kelas sambil berjalan menunduk.
"Ada apa bu? "tanya Rachel saat sudah sampai diruangan bu Dea.
"Gini Rachel, ibu boleh minta tolong? "
"Minta tolong apa bu? "
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELIA [SELESAI]
Random[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali Rachel selalu ditampar dan dipukul padahal Rachel hanya melakukan kesalahan kecil dan tanpa disengaja...