Rachelia-15

76.3K 5.1K 62
                                    

Vero dan teman-temannya sekarang sudah sampai di caffe. Mereka memilih ke caffe almona karena jaraknya dari sekolah lumayan dekat.

Mereka duduk di meja paling pojok dekat jendela dan menghadap ke luar.

"Mbaa sini"teriak Melvin pada seseorang pelayan di caffe itu.

Pelayan itu menghampirinya"Iya mas? Mau pesen apa?"tanya nya sambil memberikan buku menu makanannya.

"Gua mau Cappucino aja dulu" ucap Vero kepada ketiganya.

"Yaudah lah samain aja"sahut Raffa.

Melvin mengiyakan, "Cappucino nya aja dulu mba 4"ucapnya.

"Baik mas ditunggu ya"jawab pelayan itu dan segera pergi dari hadapan mereka berempat.

"Ver tadi kenapa lo nolongin anak baru itu sih"tanya Melvin.

Vero mengangkat alisnya "Lah emang salah gua bantu dia? Enggak kan? "jawabnya enteng.

"Maksud gua tuh mending gitu lo nolongin orang, kan biasanya lo selalu bodo amat gak peduli"

"Tadi lagi mood aja"jawabnya singkat.

"Masa sih ver? Kali aja kan lo ada maksud tertentu nolongin dia,ada rasa sama murid baru itu misalnya"sindir Radit.

"Ck ngaco ada-ada aja lo"

"Lah ko ngaco, bener yang Radit bilang bisa aja kan lo suka sama dia?"sahut Raffa.

"Kalian ini kenapa sih? Suka-suka gua lah kalo gua suka sama murid baru itu atau enggak, kenapa jadi kalian yang ribet"tegas Vero.

Setalah Vero mengatakan itu semuanya jadi diem tidak berniat untuk bertanya-tanya lagi.

Setelah beberapa menit yang lalu mereka terdiam Melvin kembali angkat suaranya.

"Ver lo masih inget yang dulu lo cerita ke kita tentang cewek yang lo ambil keperawanannya"tanyanya.

Pertanyaan Melvin barusan mengingatkan Vero yang kemarin melihat gadis itu lagi di pinggir jalan dan sedang dalam keadaan hamil. 

Cukup lama Vero terdiam memikirkan gadis itu,sebelum Melvin kembali bersuara.

"Woy lo diatanya malah diem"tepuk Mevin ke bahu Vero.

Vero yang sedang melamun pun terkejut. "Apaan sih lo vin, gausah bahas dia lah ga mood gua"cuek Vero.

Melvin pun mengiyakan saja walaupun sebenarnya dirinya sangat kepo tingkat dewa tapi biarkan lah dari pada nanti dirinya yang kena.

Lagi asik-asiknya bercanda, seseorang pelayan menghampiri mereka berempat.

"Ini mas pesanannya, silahkan"ucap pelayan itu dan ternyata pelayan itu adalah Lola.

"Wihh makasih mba"ucap mereka.

Lola mengangguk"Sama-sama, saya permisi mas"ucapnya.

Melvin yang sedari tadi sudah haus pun langsung menyeruput cappucino nya sampai habis tak tersisa.

"Duh gua masih haus nih, gua pesen lagi gapapa ya ver? "tanyanya.

"Pesen aja"jawabnya singkat.

"Dih rakus amat lo"Raffa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Melvin.

"Biarin yang penting ganteng"pedenya Melvin berbicara.

Melvin bangun dari duduknya. "Mau kemana lo?"

"Pesen makanan lah"jawabnya.

"Ngapain berdiri? Tinggal panggil aja pelayannya"kata Radit.

"Suka-suka gua lah"jawabnya dan langsung meninggalkan mereka.

Melvin berjalan dengan santainya masuk ke dalam caffe yang tempatnya pelayan kerja.

"Misi mba"Melvin berucap pada pelayan yang ada di hadapannya sambil menepuk bahunya.

Sontak saja pelayan itu terkejut. "Astaga"kaget pelayan dengan suara yang cukup dibilang teriak.

Melvin yang melihat pelayan itu teriak pun ikut terkejut.

"Eh mas maaf-maaf, ada apa ya? tanya pelayan itu.

"Lo bikin jantung gua deg-degan aja kalau jantung gua copot gimana?"bukannya menjawab Melvin malih berbalik nanya dengan bercanda pada pelayan tersebut.

"Saya minta maaf mas sekali lagi"pelayan itu membungkukan badannya.

"Hahaha, santai aja gua bercanda tadi sorry juga udah buat lo kaget"

Pelayan itu pun tersenyum dan mengangguk. "Mas kesini ada apa ya? Ada yang bisa saya bantu?"tanyanya.

"Iya gua mau pesen makan"

"Mas mau pesen apa? Nanti saya antarkan"tanyanya lagi.

"Nasi goreng aja"

"Itu aja"

"Iya"

"Baik ditunggu ya mas, kalo gitu saya permisi dulu"ucap pelayan tersebut pada Melvin.

Melvin pun pergi dari tempat itu dan kembali duduk di tempatnya tadi.

"Mana makanan lo? Katanya mau pesen makana"

"Itu nanti dianter sama pelayannya"jawabnya.

"Kalo tadi mau dianter kesini ngapain lo cape-cape kesana ,kaya gaada kerjaan lain aja"sahut Radit.

Melvin mengangkat bahunya seolah tak peduli apa yang di ucapkan temannya barusan.

****

Segitu aja ya, aku mau bilang makasih buat 20K readersnya.
Folow Ig aku dong @rsmwtyy11.

 RACHELIA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang