"Loh Rachel."
Rachel mengalihkan pandangannya, dia membulatkan matanya terkejut atas kehadiran orang itu.
Nanda merutuki kebodohannya sendiri, dia lupa jika Tante Sarah ini adalah Mamanya Vero. Dan yap benar saja yang ditemui mereka adalah Sarah Mamanya Vero.
"Kamu?" Sarah berucap lagi sambil memerhatikan Rachel dari atas sampai bawah.
Rachel meneguk ludahnya sendiri, dia bingung harus bicara apa sekarang dan Nanda pun sama kebingungan seperti dirinya.
Saat Nanda ingin menjawab, ucapannya terpotong oleh pria paruh baya yang menghampiri mereka bertiga.
"Ngapain Mah? Ayo pulang."ajak pria paruh baya itu, yang diyakini pria itu adalah suaminya Sarah yaitu Aldi.
"Bentar dulu Pah, Mamah mau ngomong dulu sama Nanda dan Rachel."
"Lah inikan anaknya Sela ya mah?adek Radit."tanya Aldi saat melihat keberadaan Nanda.
Sarah mengangguk. "Terus yang satunya lagi Mamah kenal? Dia siapa?"lanjutnya.
"Dia adek kelas Vero disekolah."jawabnya.
Aldi mengangguk paham. "Kalo mau ngomong serius, ajak aja mereka ke rumah. Gaenak kalo bicara ditempat terbuka seperti ini."ucap Aldi yang mengerti suasana disini.
Sarah mengangguk. "Kalian mau ikut Tante kan?"tanya Sarah.
Nanda melihat kearah Rachel, seoalah bertanya harus gimana sekarang. Rachel menggelengkan kepalanya dia juga tidak tau.
"Udah kalian ikut Tante aja."
"Nanda bawa mobil Tan, kita berdua langsung pulang aja. Nanti deh kapan-kapan lagi kita maen ke rumah Tante."ujar Nanda.
"Ke rumah Tante dulu aja lagian ini masih siang, ikutin mobil Tante dari belakang kan bisa."
Tidak ada alasan lagi, mau tak mau mereka berdua harus ikut bersama Sarah menuju rumahnya. Dan mengikuti mobil yang ditumpangi Aldi dan Sarah dari belakang.
Disinilah Rachel dan Nanda sekarang yaitu di kediaman Vero. Setelah beberapa hari lalu Rachel pernah datang ke rumah ini, lalu sekarang Rachel telah menginjakan kakinya untuk yang kedua kalinya berada disini.
Mereka berempat telah duduk berhadapan di kursi ruang tamu. Rachel sedari tadi menggenggam tangannya kuat-kuat sampai jari-jarinya memutih. Jujur saja saat di posisi sekarang seperti ini Rachel merasa was-was takut Sarah tau yang sebenarnya, apalgi jika Nanda memberitahu jika anaknya sendiri yang telah melakukan perbuatan ini semua. Rachel tidak ingin Sarah apalagi suaminya Aldi mengetahui tentang hal ini.
"Rachel Tante boleh tanya?" Hal itu diangguki oleh Rachel dengan ragu.
"Yang tadi dimaksud Nanda mengantar temannya, itu kamu?"
Deg!
Harus menjawab apa Rachel sekarang? Rachel memejamkan matanya sebentar, setelah itu dia mengangguk ragu. "Emm i-iya Tante."
Sarah terkejut atas pengakuan Rachel barusan. "Jadi?"tanya Sarah.
"Kamu hamil? Atau ada hal lain sampai-sampai kamu menemui dokter kandungan?"lanjutnya.
Rachel menggigit bibirnya kuat-kuat, sudah terbiasa bagi Rachel jika kebingungan seperti ini pasti melakukan hal ini.
Sebelum Rachel menjawab Nanda sudah terlebih dulu berbicara.
"Iya."tiba-tiba Nanda bersuara, hal itu mengalihkan pandangan mereka kearah Nanda.
"Iya apa?"tanya Sarah penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELIA [SELESAI]
Random[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali Rachel selalu ditampar dan dipukul padahal Rachel hanya melakukan kesalahan kecil dan tanpa disengaja...