Rachelia-48 [END]

120K 5.1K 862
                                    

SIAP UNTUK BACA PART INI?
OKEE GASS!!














"ENGGAK!" Teriak Vero menggema di seluruh ruangan.

Rachel yang sedang menyisir rambutnya seketika terkejut lalu dengan cepat menghampiri Vero yang masih terlelap dengan alam mimpinya. "Hei, kamu kenapa?" Rachel menepuk-nepuk pipi Vero.

Mata Vero terbuka dengan sempurna, dia langsung terduduk. Nafasnya memburu, bahunya bergetar naik turun. Ia menatap Rachel yang kini di hadapannya.

Jadi, tadi itu mimpi? Batin Vero, dirinya langsung bernafas lega.

Tanpa aba-aba Vero langsung memeluk tubuh Rachel erat, seolah takun Rachel akan pergi. Sedangkan Rachel memekin kaget. "Kamu kenapa?"

Vero hanya menggeleng, dia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Rachel.

****

Baru saja Nanda akan terpejam, suara notifikasi dari ponselnya kembali berbunyi. Yang mau tidak mau Nanda membuka matanya kembali dan mengambil ponsel yang berada di atas nakas.

Melvin
Gua tunggu jawaban lo.

Nanda yang sudah mengantuk, seketika rasa kantuknya hilang saat melihat pesan yang di kirimkan oleh Melvin.

Beban pikirannya itu, Nanda sama sekali belum memikirkan untuk memberi jawaban pada Melvin. Ia benar-benar bingung, di satu sisi ia tidak menyukai Melvin, tapi di sisi lain dirinya ingin Melvin menjadi miliknya.

Nanda beranjak dari kasurnya, lalu keluar dari kamarnya. Dia pergi menuju kamar Radit, namun terheran saat tidak menemukan siapa-siapa di kamar itu.

"BANGG!" teriak Nanda menggelar di seluruh ruangan.

"Di bawah dek."

Nanda yang mendengar itu pun langsung menuruni tangga. Namun di tangga terakhir Nanda mengenyahkan langkahnya saat seorang laki-laki menatapnya dengan senyum manis. Nanda sempat terhipnotis akan senyuman itu, untungnya Radit kembali menyadarkan.

"Ada apa?" Tanya Radit.

Dengan ragu Nanda mendekat. "Ngapain lo ke rumah gua?"

"Mau ngajak jalan Adeknya Radit nih," jawab Melvin terkekeh pelan.

"Apasi, udah malem."

"Masih jam delapan kok," ucapnya sambil melihat jam yang menggantung di tembok.

Nanda ikut melirik jam itu. Dan ternyata benar masih belum terlalu malam. "Ayo jadi gak?" Tanya Melvin sekali lagi.

"Boleh bang?" Tanyanya sambil menatap Radit.

Radit hanya tersenyum simpul, dirinya sudah tau jika Melvin memang menyukai Nanda. "Iya sana, asal jangan kemalaman pulangnya."

Nanda pun bangkit dari duduknya, lalu bersiap menuju kamarnya. Tidak membutuhkan waktu yang lama Nanda sudah keluar lagi dari kamarnya menggunakan pakaian panjangnya.

"Udah?" Nanda mengangguk.

Keduanya pun keluar dari rumah Nanda dan mendekat ke arah motor besar Melvin yang berwarna merah. "Naik motor?" Tanya Nanda heran tidak biasanya Melvin menggunakan motor.

 RACHELIA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang