Rachelia-47

66.7K 4.4K 346
                                    

"Aku masih sayang sama kamu, Kak." Alice melepaskan pelukannya. Dengan sengaja Alice berjinjit untuk menyesuaikan tinggi badannya dengan Vero. Tanpa aba-aba Alice langsung mengecup bibir Vero lumayan lama. Sedangkan Vero hanya bisa terdiam, tentu saja dirinya kaget. Tapi dirinya tetap diam tidak membalas ataupun melepaskan ciuman Alice di bibirnya.

Alice menoleh ke samping ia memang sudah menyadari keberadaan Rachel sedari tadi. Vero pun dengan refleks ikut menoleh kearah sampingnya. Rachel menggelangkan kepalanya, saat itu juga air matanya menetes. Tanpa sepatah kata pun Rachel berjalan mundur dan keluar dari Caffe itu.

Vero tersadar segera menjauhkan dirinya dengan Alice. Dia berniat untuk mengejar Rachel namun pergelangan tangannya di tahan oleh Alice. Vero yang sudah kalut emosi mendorong tubuh Alice kasar sampai gadis itu membentur meja dan terjatuh. Tapi Vero tidak peduli akan hal itu.

Vero melihat Rachel yang sedang berlari di pinggiran jalan, sengeja mengejar gadis itu. Rachel yang menyadari Vero sudah ada di belakangnya menambah kecepatan larinya, sedari tadi air matanya terus jatuh saat mengingat kejadian tadi.

Mungkin seharusnya Rachel tidak mudah begitu percaya kepada omongan Vero semalam. Kini dirinya sadar, gadis secantik Alice mana mungkin bisa membuat Vero move on begitu cepat. Rachel menertawakan dirinya sendiri, ternyata selama ini dia terlalu percaya diri. Mengira Vero sudah benar-benar mencintainya, tetapi nyatanya tidak sama sekali.

"Rachel." Vero terus mengejar Rachel mencoba memanggil dan menjelaskan. Telapak tangan Vero berkeringat dingin saat ini. Alice sialan, Vero membatin tangannya mengepal kuat. Ini semua tidak seperti yang Rachel liat, gadis itu salah paham.

"Chel?" Panggil Vero yang sudah berhasil menarik pergelangan tangan Rachel.

Rachel berbalik menatap Vero dengan air mata yang sudah berderai di kedua pipinya. "Apa lagi?" Tanyanya dengan nada sedikit membentak.

"Ini gak seperti yang kamu lihat. Tolong dengerin aku dulu!" Vero menggenggam tangan Rachel erat.

"Lepasin!"

"Dengerin gua dulu!"

Rachel menggeleng. "Enggak! Semuanya udah jelas. Sekarang apa lagi? Seharusnya kemarin aku gak percaya sama omong kosong kamu. Waktu itu juga aku pernah liat kamu pelukan sama Alice di taman, aku memakluminya waktu itu. Dan sekarang...?" Rachel menjeda ucapannya dadanya terasa amat sesak.

"Aku juga punya hati Kak! Aku juga sakit. Kalo emang niat Kakak dulu gak bener-bener sama aku. Kenapa Kakak terima pernikahan ini?" lanjutnya. Dan pas sekali saat itu hujan langsung turun begitu deras mengguyur keduanya.

"Chel aku bisa jelasin."

"Semuanya udah jelas. Gak ada yang harus di jelasin lagi." Rachel melepas kasar tangannya yang di genggaman Vero.

Rachel langsung berlari dari hadapan Vero. Tanpa ia sadari kini dirinya sudah berada di tengah jalan. Dan...

TIIINNNNNN

Sebuah mobil melaju dengan cepat dari arah berlawanan ke arah Rachel. Mobil itu menabrak Rachel begitu keras, sampai-sampai tubuh Rachel terpental lumayan cukup jauh.

Vero yang menyaksikan itu seketika sejujur tubuhnya lemas. Dengan sekuat tenaga dia menghampiri tubuh Rachel yang sudah tergeletak di jalan dengan berlumur darah.

Vero menegang pipi Rachel. "Chel?" Vero menggoyang-goyangkan tubuh Rachel berharap gadis itu bangun, tak terasa air mata Vero sudah jatuh begitu saja.

****

Vero terus mondar-mandir di depan ruangan Rachel. Dia mengusap wajahnya gusar. Dirinya sudah mengabari keluarga tentang hal ini, namun belum ada yang datang.

 RACHELIA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang