Hari ini kelas XI IPA-2 yaitu kelas Rachel memasuki jam pelajaran olahraga. Mereka semua sudah berada di lapangan menunggu Pa Joko selaku Guru Olahraganya yang belum datang.
Rachel bersama Alice duduk di kursi panjang sebelah pinggir lapangan sembari menonton anak cowok yang sedang bermain basket.
"Chel soal tangan yang waktu itu kena tumpah, sekarang gimana?masih sakit?"tanya Alice memulai percakapan duluan.
"Enggak kok, aku udah gapapa lagian ini cuma luka dikit doang."jawab Rachel sambil memperlihatkan tangan kanannya pada Alice.
Alice melihat tangan Rachel dengan memang lukanya sudah tidak kelihatan tapi bekasnya masih ada sedikit.
"Hm, syukur deh kalo sekarang gapapa."ucapnya lega.
Rachel hanya mengangguk dan kembali lagi mengalihkan pandangannya ke arah lapangan sambil sesekali mengelus perutnya yang rata itu.
Dari arah depan Dea selaku ketua kelas XI IPA-2 berlarian menghampiri mereka yang sedang berada di lapangan.
"Woy kumpul dulu sini, dan buat anak cowok berhenti dulu maen basketnya."teriaknya.
Mereka semua pun menurut segera menghampiri Dea yang baru saja datang ke lapangan.
"Ada apa nih disuruh kumpul?"tanya salah satu murid XI IPA-2 yang diketahui namanya Asep.
"Jadi gini Pak Joko hari ini gak akan hadir ke sekolah karena isterinya sedang di rumah sakit. Dia menyuruh kita buat olahraga apa saja bebas untuk hari ini."jelas Dea.
Sebagian murid cewek pun ada yang berteriak kegirangan karena senang Pak Joko tidak hadir hari ini. Karena menurut para cewek Pak Joko itu bukan mengajarkan Olahraga tapi menyiksa mereka dengan perintahnya yang aneh-aneh. Jadi itulah alasan mereka senang Pak Joko tidak hadir sekarang.
Mereka semua pun berolahraga bersama yang cowok maen basket sedangkan tim cewek bermain futsal. Sudah kebiasaan mereka satu lapang dijadikan dua olahraga sekaligus.
Rachel? Gadis itu tidak mengikuti murid lainnya berolahraga. Bukannya dia tidak mau tapi saat itu Rachel mencoba untuk ikut olahraga, tapi mereka semua selalu saja menghalangi Rachel supaya tidak ikut bermain futsal dengan mereka entah apa itu alesannya. Alhasil Rachel hanya menonton saja di pinggiran lapang sendiri.
Alice yang melihat Rachel hanya duduk pun menghampirinya. "Kok gak ikutan Chel, lo sakit?"tanya Alice sambil meraba kening Rachel.
Rachel tidak mungkin memberi tahu alasan yang sebenarnya kepada Alice tentang dirinya yang selalu tidak diperbolehkan dan tak pernah diajak olahraga bareng oleh meraka semua.
"Oh itu mmm tangan aku masih sakit, jadi gak ikut olahraga dulu."jawaban Rachel tidak sepenuhnya bohong karena memang tangannya masih sakit atas kejadian kemarin.
"Oh gitu, yaudah gue kesana dulu ya Chel."pamitnya.
Rachel pun mengangguk membiarkan Alice pergi berolahraga bersama siswi lainnya. Dan Rachel tiba-tiba ingin buang air kecil dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke toilet.
Saat sudah sampai disana Rachel masuk ke dalam dan segera buang air kecil. Saat sudah selesai Rachel keluar dari pintu toilet tapi belum sampai keluar Rachel sudah ditarik terlebih dahulu untuk masuk lagi ke dalam oleh seseorang.
Rachel terkejut segera dia melihat siapa orang yang sudah menariknya dan ternyata itu adalah Clarita bersama kedua temannya. Rachel mulai takut sekarang dia memundurkan langkahnya ke belakang, tapi sayangnya punggung Rachel sudah mengenai tembok dan tidak ada lagi ruang bagi Rachel untuk menjauh dari Clarita.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELIA [SELESAI]
Random[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali Rachel selalu ditampar dan dipukul padahal Rachel hanya melakukan kesalahan kecil dan tanpa disengaja...