Keadaan sekolah saat ini sudah mulai ramai, dari arah gerbang sebuah mobil masuk berlaju kearah parkiran.
Seorang cowok keluar dari mobil itu lalu dia berjalan membukakan pintu penumpang saat itu pula keluarlah cewek yang langsung menundukkan kepalanya.
Orang-orang di sekitar melihat kearah mereka dengan tatapan cengo tak percaya.
"Kak!" Rachel mencekram seragam Vero kuat.
"Gapapa ayo," dengan perlahan Vero menuntun Rachel melewati orang-orang yang menatap mereka tidak percaya.
"Mau diantar ke dalam?" Tanya Vero ketika dirinya sudah berada di depan kelas Rachel.
"Gausah Kak, makasih." Rachel menolak tawaran Vero, dia dengan cepat segera masuk ke dalam kelasnya.
****
Rachel termenung di kelasnya, jujur saja perubahan Vero membuatnya sangat amat senang tapi entahlah pikiran negatifnya selalu saja muncul. Seperti Vero bersikap seperti sekarang tidak akan lama mungkin hanya sementara pikirnya begitu.
Tapi Rachel dengan cepat membuang jauh-jauh pikiran negatifnya, dia tidak boleh berpikir seperti itu.
Saat jam istirahat Vero menjemput Rachel ke kelasnya mengajak dia untuk pergi makan ke kantin.
Awalnya Rachel menolak karena pasti disana banyak orang dan dia tidak mau menjadi bahan pembicaraan di kantin itu. Tapi anehnya saat dia sudah sampai disana orang-orang sibuk dengan urusannya masing-masing tidak mempedulikan kedatangan dirinya bersama Vero.
"Makan!" Vero menyodorkan sepiring nasi goreng kehadapan Rachel.
Rachel hanya menurut lalu memakan nasi gorengnya dengan lahap.
"Lo berdua ada hubungan apa?" Tunjuknya kearah Vero dan Rachel.
"Temen." Vero menjawab lalu kembali menyeruput es jeruknya yang dipesan tadi.
"Masa? Gak percaya gua." Melvin berpikir bingung.
"Terserah kalo gak percaya, lagian apa hubungannya sama lo?" Jawab Vero cuek.
"Wih udah ada kemajuan nih." Nanda mengahampiri mereka tapi dia tidak sendiri melainkan dengan seorang cowok.
Rachel tersenyum mendengar penuturan Nanda.
"Lah maksudnya?" Raffa juga kebingungan.
"Kagak." Nanda cengengesan sedangkan Raffa berdecak sebal.
"Loh Rachel ya?"
"Eh, oh kamu Aland ya?"tebak Rachel.
Aland mengangguk. "Lah lo berdua udah saling kenal?" Tanya Nanda.
"Iya. Waktu itu gua lihat dia dijalanan sendiri, yaudah gua anterin balik." Nanda hanya mengangguk paham.
Berbeda dengan Vero dia melihat Aland tak suka karena sedari tadi dia selalu mencuri-curi pandang kearah Rachel.
"Ayo gua anter ke kelas." Vero berdiri lalu menarik pergelangan tangan Rachel.
"Tapi makanannya belum habis."
"Biarin."
Vero menjauh dari kantin itu, dia menarik tangan Rachel menuju kearah rooftop.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELIA [SELESAI]
Random[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali Rachel selalu ditampar dan dipukul padahal Rachel hanya melakukan kesalahan kecil dan tanpa disengaja...