Saat ini hujan masih sangat deras mengguyur luasnya kota Jakarta. Vero tidak mengucapkan satu patah katapun saat dirinya sudah sampai di rumah. Dia hanya diam, pertanyaan Mamanya pun dia abaikan.
Dia melenggang pergi menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Setelah membersihkan diri, Vero mendudukan tubuhnya di kasur miliknya. Setelah mengantarkan Rachel pulang tadi, pikirannya berkecamuk kemana-mana. Bayang-bayang Rachel terus menghantui pikirannya. Seolah Rachel itu tidak asing baginya, seolah dirinya pernah bertemu sebelumnya.
Memikirkan itu semua membuat kepala Vero pusing, dia berusaha keras untuk tidak memikirkan itu. Tapi tidak bisa otaknya masih terus berpikir, bertanya-tanya siapa Rachel sebenarnya?
Suara notifikasi dari ponselnya membuat pikiran Vero teralihkan. Dia membuka ponselnya, ternyata disana sudah tertera nama Alice.
Alice
Kak besok kita jalan yuk abis pulang sekolah, itu juga kalo mau sih.Itulah pesan yang dikirimkan oleh Alice terhadap Vero, tidak menunggu lama lagi Vero langsung membalas chat dari Alice.
Vero
Boleh, mau jalan kemana?Alice
Terserah aku ngikut aja, btw kamu belum tidur?Vero
Gimana nanti aja ya, ini mau tidur sebentar lagi.Alice
Yaudah sana tidur.
Selamat tidur sayang❤️Vero terkekeh pelan membaca jawaban chat dari Alice, sangat menggemaskan. Gadis itu memang paling bisa membuat dunia Vero teralihkan sangatlah beruntung Vero mempunyai gadis seperti Alice.
Vero membaringkan tubuhnya, matanya menatap ke langit-langit kamarnya, tak seberapa lama dari itu matanya terpejam menandakan dia sudah tertidur.
****
Pagi ini tak biasanya bagi Rachel bangun kesiangan. Dia tergesa-gesa turun dari apartemennya bergegas untuk berangkat ke sekolah, tidak membutuhkan waktu yang lama Rachel sudah mendapati angkot untuk ia tumpangi menuju sekolahnya.
Dia melirik kanan kiri jalanan sangat macet, membuat angkot yang ditumpanginya berhenti cukup lama. Tak ada pilihan lain Rachel keluar dari angkot itu, dan melanjutkannya untuk berlari karena jarak sekolahnya juga sudah lumayan dekat.
Rachel mengatur nafasnya terlebih dahulu saat dirinya sudah sampai di depan gerbang SMA Garuda, sekolahnya sudah cukup ramai karena sebentar lagi dipastikan akan masuk kelas.
Untung saja Rachel masih belum terlambat datang ke sekolah, Rachel berjalan menunduk untuk menuju ke kelasnya. Tidak peduli lirikan dan perkataan dari murid lainnya.
Rachel sudah sampai di depan kelasnya, tanpa menunggu lama lagi dia langsung masuk dan duduk di kursinya. Kursi di sebelahnya masih kosong itu berarti Alice belum datang ke sekolah, tidak biasanya Alice belum datang biasanya gadis itu selalu datang pagi.
Bel masuk pun sudah berbunyi, dan sebentar lagi jam pelajaran pertama akan dimulai. Tak berapa lama dari itu Guru pelajaran pertama yaitu Pak Budi selaku Guru Bahasa Indonesia masuk ke kelas.
"Selamat pagi anak-anak."sapa Pak Budi.
"Pagi Pak."jawab murid sekelas dengan serempak.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELIA [SELESAI]
Random[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali Rachel selalu ditampar dan dipukul padahal Rachel hanya melakukan kesalahan kecil dan tanpa disengaja...